Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Kreator Konten Pilihan

    Singgung Etika Kreator Konten Diperlukan, Pakar: Hati-hati Buat Pernyataan Kalau Bukan Ahlinya - TvOnenews

    9 min read

     

    Singgung Etika Kreator Konten Diperlukan, Pakar: Hati-hati Buat Pernyataan Kalau Bukan Ahlinya

    Pakar Strategic Cimmunication Mass, Tuhu Nugraha (kiri) dan Presiden Jokowi
    Sumber :
    • Tangkapan layar Instagram @tuhunugraha

    Pakar Strategic Communication Mass, Tuhu Nugraha menyinggung soal etika influencer atau kreator konten diperlukan saat membuat pernyataan di media sosial (medsos).

    Senin, 24 Juni 2024 - 17:58 WIB

    Jakarta, tvOnenews.com Pakar Strategic Communication Mass,  Tuhu Nugraha menyinggung soal etika influencer atau kreator konten diperlukan saat membuat pernyataan di media sosial (medsos).

    Dia meminta para influencer agar berhati-hati dalam membuat pernyataan dan membuat konten terkait suatu produk.

    "Ini menurut saya juga bukan pada kompetensi dan tempatnya, mereka juga perlu berhati-hati untuk membuat statement yang bukan area keahliannya," kata Tuhu dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6/2024).

    Menurutnya, jika pernyataan tersebut keliru, akan membuat persepsi di publik hingga membuat reputasinya rusak.

    Oleh karena itu, Tuhu mendesak para influencer agar memastikan keaslian hingga verifikasi data sebelum menyampaikan ke publik.

    "Harus ada proses verifikasi dan mengecek keaslian data sebelum menyampaikan ke publik. Selain itu publik juga bisa menuntut agar influencer menyajikan data asli yang sudah diverifikasi. Karena sekali rusak, maka untuk memulihkan kembali membutuhkan waktu, dan biaya yang tak murah. Sementara persaingan influencer saat ini juga sangat ketat," kata dia.

    Selain itu, menurutnya, masalah tersebut menjadi menarik, sehingga perlu sekali ada etika kreator konten dan influencer.

    Tuhu pun setuju jika dibentuk Dewan Pengawas untuk memonitor influencer.

    "Karena dampaknya pada masyarakat, dan bahkan juga bisa berdampak material dan reputasi. Sementara, di pihak influencer kompetensinya sangat beragam, tetapi audiensnya kan tidak bisa membedakan itu, dan dampaknya bisa sangat berat," katanya.

    Untuk itu, Tuhu pun meminta agar masyarakat lebih kritis ketika mendapatkan informasi atau statement keluar dari seorang influencer, apakah ahli di bidangnya atau tidak.

    "Dipikir ulang apakah dia ahli di bidangnya? Bagaimana dengan pendapat ahli lain dan sumber lain? Konsumen bisa membandingkan dari mesin pencari, otoritas atau AI," kata Tuhu.

    "Saya selalu menerapkan zero trust info di internet terutama isu krusial. Saya akan mengecek informasi lebih lanjut dari beragam sumber, apalagi sekarang ada teknologi deepfake AI," ujarnya.

    Sebelumnya, konten kreator Richard Lee merupakan dokter kecantikan yang sering kali membagikan konten-konten mengenai edukasi di kanal YouTube, Instagram dan TikTok pribadinya sejak tahun 2014.

    Meski demikian, pemilik Klinik Kecantikan Athena itu juga tak luput dari deretan kontroversi dalam mereview produk hingga terlibat perseteruan dengan selebritis dan pesaing bisnisnya.

    Kontreversi itu pun membuat sejumlah pakar turut menanggapi para influencer atau kreator konten dalam membuat pernaytaan.(lgn)


    Komentar

    Berita Terkait

    Topik Terkait

    Saksikan Juga

    Jangan Lewatkan

    Latihan Militer Bareng Rusia, Belarus Siap Pakai Senjata Nuklir jika Dibutuhkan

    Latihan Militer Bareng Rusia, Belarus Siap Pakai Senjata Nuklir jika Dibutuhkan

    Pada saat yang sama, Khrenin mengatakan Rusia tidak perlu mengerahkan lebih banyak senjata di Belarus, karena senjata yang sudah dikerahkan sudah cukup untuk -

    Peredaran Uang Palsu Meresahkan Sasar Kios-kios Kecil di Pelosok Garut, Polisi Temukan Pecahan Rp20 Ribu Dipalsukan

    Peredaran Uang Palsu Meresahkan Sasar Kios-kios Kecil di Pelosok Garut, Polisi Temukan Pecahan Rp20 Ribu Dipalsukan

    Polisi mendalami kasus peredaran uang palsu dengan modus membelanjakan ke kios-kios kecil guna mendapatkan pengembalian uang rupiah asli di Cikajang, Garut

    Bukan Cuma Jairo Riedewald, Wonderkid Tottenham Berdarah Yogyakarta Ini juga Hampir Dinaturalisasi Timnas Indonesia

    Bukan Cuma Jairo Riedewald, Wonderkid Tottenham Berdarah Yogyakarta Ini juga Hampir Dinaturalisasi Timnas Indonesia

    Tidak hanya Jairo Riedewald bintang Liga Inggris yang berminat dinaturalisasi Timnas Indonesia, wonderkid Tottenham ini juga hampir memperkuat skuad Garuda.

    Dua Perempuan Ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta Usai Selundupkan Benih Bening Lobster, Mengaku Dapat Upah Rp3 Juta

    Dua Perempuan Ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta Usai Selundupkan Benih Bening Lobster, Mengaku Dapat Upah Rp3 Juta

    Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang menggagalkan upaya penyelundupan ekspor benih bening lobster (BBL).

    Pemberantasan Judi Online, Handphone Personel Polsek Pondok Aren Diperiksa

    Pemberantasan Judi Online, Handphone Personel Polsek Pondok Aren Diperiksa

    Praktik judi online kini menjadi target utama sejumlah pihak dalam upaya pemberantasannya usai berbuntut sejumlah kasus tindak kriminal.

    Taktik Shin Tae-yong Dikritik Pemain Timnas Indonesia Setelah Hampir Gagal Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Taktik Shin Tae-yong Dikritik Pemain Timnas Indonesia Setelah Hampir Gagal Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Taktik Shin Tae-yong ternyata mendapatkan kritikan dari para pemain Timnas Indonesia setelah hampir gagal lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Komentar
    Additional JS