Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Internet Pilihan

    Daftar 10 Negara yang Sering Alami Kebocoran Data, Indonesia Termasuk? - Selular.id

    12 min read

     

    Daftar 10 Negara yang Sering Alami Kebocoran Data

    Daftar 10 Negara yang Sering Alami Kebocoran Data, Indonesia Termasuk?

    JAKARTA, SELULAR.ID – Berikut daftar 10 negara di dunia yang paling banyak terjadi kebocoran data.

    Kasus kebocoran data negara kian marak terjadi.

    Kebocoran itu di antaranya disebabkan ulah peretas (hacker) melalui sistem pengamanan teknologi yang lemah atau faktor kesalahan manusia.

    Terbaru, Indonesia menjadi sasaran.

    TONTON JUGA:

    Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami peretasan dalam bentuk ransomware yang berakibat lumpuhnya server sejumlah lembaga dan kementerian.

    Kasus kebocoran data ini bukan hanya terjadi di Indonesia.

    Baca juga: Data PDN yang Terkena Ransomware Tidak Bisa Kominfo Pulihkan

    Sejumlah negara, termasuk negara maju juga mengalami peretasan data.

    Lantas, di mana sajakah negara dengan kasus kebocoran data terbanyak?

    Daftar Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak

    Perusahaan keamanan siber, Surfshark mencatat sebanyak 60,9 miliar titik data (data point) telah terekspos, dengan 17,2 miliar di antaranya adalah alamat surel (email) sejak 2004. Setiap alamat email rata-rata bocor dengan 2,5 titik data tambahan.

    Kemudian, Surfshark menyusun daftar 10 negara teratas dengan tingkat kebocoran data paling banyak per 15 April 2024. Berikut rinciannya.

    Baca juga: Cara Kerja Ransomware yang Lumpuhkan PDNS Milik Pemerintah Indonesia

    1. Amerika Serikat

    Setiap penduduk Amerika Serikat rata-rata telah kehilangan 37 titik data akibat pelanggaran siber sejak 2004.

    Data yang paling banyak bocor, yaitu format kompresi data Zip, nama belakang, nama keluarga, nama depan, dan kata sandi, dengan total seluruhnya mencapai lebih dari 12,5 miliar titik data.

    2. Rusia

    Jumlah titik data Rusia yang bocor mencapai lebih dari 4,3 miliar meliputi nama depan, nomor telepon, nama belakang, dan kata sandi.

    Salah satu kasus kejahatan siber besar di negara itu adalah dijualnya informasi pribadi 60 juta pemegang kartu kredit Sberbank di pasar gelap daring (online) pada 2019 lalu.

    3. Cina

    Beberapa jenis data yang paling banyak terbuka di Cina adalah nama, alamat IP (internet protocol), nama pengguna, kata sandi enkripsi, dan kata sandi, dengan jumlah sekitar 2 miliar.

    Salah satu kasus kebocoran yang menyita perhatian, yaitu terungkapnya data 364 juta pengguna WeChat dan QQ pada Maret 2019.

    Baca juga: Kominfo Beri Penjelasan Peretasan PDN, DPR: Tak Masuk Akal

    Suharno
    Suharno

    JAKARTA, SELULAR.ID – Berikut daftar 10 negara di dunia yang paling banyak terjadi kebocoran data.

    Kasus kebocoran data negara kian marak terjadi.

    Kebocoran itu di antaranya disebabkan ulah peretas (hacker) melalui sistem pengamanan teknologi yang lemah atau faktor kesalahan manusia.

    Terbaru, Indonesia menjadi sasaran.

    TONTON JUGA:

    Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami peretasan dalam bentuk ransomware yang berakibat lumpuhnya server sejumlah lembaga dan kementerian.

    Kasus kebocoran data ini bukan hanya terjadi di Indonesia.

    Baca juga: Data PDN yang Terkena Ransomware Tidak Bisa Kominfo Pulihkan

    Sejumlah negara, termasuk negara maju juga mengalami peretasan data.

    Lantas, di mana sajakah negara dengan kasus kebocoran data terbanyak?

    Daftar Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak

    Perusahaan keamanan siber, Surfshark mencatat sebanyak 60,9 miliar titik data (data point) telah terekspos, dengan 17,2 miliar di antaranya adalah alamat surel (email) sejak 2004. Setiap alamat email rata-rata bocor dengan 2,5 titik data tambahan.

    Kemudian, Surfshark menyusun daftar 10 negara teratas dengan tingkat kebocoran data paling banyak per 15 April 2024. Berikut rinciannya.

    Baca juga: Cara Kerja Ransomware yang Lumpuhkan PDNS Milik Pemerintah Indonesia

    1. Amerika Serikat

    Setiap penduduk Amerika Serikat rata-rata telah kehilangan 37 titik data akibat pelanggaran siber sejak 2004.

    Data yang paling banyak bocor, yaitu format kompresi data Zip, nama belakang, nama keluarga, nama depan, dan kata sandi, dengan total seluruhnya mencapai lebih dari 12,5 miliar titik data.

    2. Rusia

    Jumlah titik data Rusia yang bocor mencapai lebih dari 4,3 miliar meliputi nama depan, nomor telepon, nama belakang, dan kata sandi.

    Salah satu kasus kejahatan siber besar di negara itu adalah dijualnya informasi pribadi 60 juta pemegang kartu kredit Sberbank di pasar gelap daring (online) pada 2019 lalu.

    3. Cina

    Beberapa jenis data yang paling banyak terbuka di Cina adalah nama, alamat IP (internet protocol), nama pengguna, kata sandi enkripsi, dan kata sandi, dengan jumlah sekitar 2 miliar.

    Salah satu kasus kebocoran yang menyita perhatian, yaitu terungkapnya data 364 juta pengguna WeChat dan QQ pada Maret 2019.

    Baca juga: Kominfo Beri Penjelasan Peretasan PDN, DPR: Tak Masuk Akal 

    Daftar 10 Negara yang Sering Alami Kebocoran Data, Indonesia Termasuk?

    4. Prancis

    Tanggal lahir, kata sandi enkripsi (password hash), nama pengguna (username), dan kata sandi menjadi beberapa jenis data yang sering terekspos di Prancis.

    Total data yang telah bocor di negara dengan ikon menara Eiffel itu mencapai lebih dari 1,4 miliar.

    Salah satu kasus terbesarnya adalah serangan ransomware terhadap perusahaan asuransi AXA pada Mei 2021.

    5. Brasil

    Dengan total lebih dari 1,2 miliar data, Brasil masuk ke dalam daftar negara dengan kasus kebocoran data terbanyak.

    Salah satu kasus terbesar terbukanya data dalam sejarah negara itu terjadi pada 2020, di mana ada 243 juta data pribadi yang terdampak, termasuk nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.

    6. India

    Jumlah data yang sudah terekspos di India mencapai 1,2 miliar data, di antaranya nama depan, nomor telepon, dan kata sandi.

    Beberapa perusahaan yang pernah menjadi sasaran kejahatan siber adalah basis data Aadhaar, BigBasket, Air India, Dominos, dan State Bank of India.

    Baca juga: Hanya 2% Data di PDNS yang Memiliki Backup, Pilihan Opsional

    7. Inggris

    Sebanyak lebih dari 1,06 miliar data di Inggris bocor, mulai dari nama, username, dan kata sandi.

    Salah satu pelanggaran data terbesar di negara itu menimpa pengecer dan penyedia layanan elektronik, Dixons Carphone yang kehilangan 14 juta catatan pribadi dan 5,6 juta informasi kartu pembayaran pada Juli 2017.

    8. Jerman

    Sekitar 986 juta data di Jerman telah terbuka, seperti alamat IP, username, dan kata sandi.

    Pada Agustus 2019, penyidik Jerman di negara bagian Hessen menangkap seorang peretas yang bertanggung jawab atas kasus kebocoran data terbesar di negara itu pada 1-28 Desember 2018, di mana data yang dicuri adalah nomor ponsel, riwayat obrolan pribadi, dan detail kartu kredit ratusan politisi.

    9. Italia

    Selanjutnya, ada Italia yang mencatatkan jumlah data yang bocor sebanyak 645 juta data.

    Jenis data yang paling banyak menjadi target kejahatan siber adalah tanggal lahir, nama depan, username, dan kata sandi.

    Salah satu kasus yang paling terkenal adalah data lebih dari 750 ribu pelanggan UniCredit terekspos pada 2018.

    10. Kanada

    Sebagai salah satu negara dengan kasus kebocoran data terbanyak, jumlah data yang sudah terbuka di Kanada mencapai 621 juta.

    Salah satu pelanggaran siber terbesar dialami perusahaan Desjardins Group yang mengumumkan terungkapnya 4,2 juta data pelanggan pada Juni 2023.

    Sementara itu, Indonesia pernah berada di urutan ke-3.

    Sebanyak 108,9 juta akun dibobol pada Juli-September 2022.

    Lonjakan peringkat Indonesia itu salah satunya diakibatkan oleh aksi Bjorka yang sempat viral di jagat maya.

    SIMAK JUGA:

    Ikuti berita Selular.id di Google News

    Suharno
    Suharno
    4. Prancis

    Tanggal lahir, kata sandi enkripsi (password hash), nama pengguna (username), dan kata sandi menjadi beberapa jenis data yang sering terekspos di Prancis.

    Total data yang telah bocor di negara dengan ikon menara Eiffel itu mencapai lebih dari 1,4 miliar.

    Salah satu kasus terbesarnya adalah serangan ransomware terhadap perusahaan asuransi AXA pada Mei 2021.

    5. Brasil

    Dengan total lebih dari 1,2 miliar data, Brasil masuk ke dalam daftar negara dengan kasus kebocoran data terbanyak.

    Salah satu kasus terbesar terbukanya data dalam sejarah negara itu terjadi pada 2020, di mana ada 243 juta data pribadi yang terdampak, termasuk nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.

    6. India

    Jumlah data yang sudah terekspos di India mencapai 1,2 miliar data, di antaranya nama depan, nomor telepon, dan kata sandi.

    Beberapa perusahaan yang pernah menjadi sasaran kejahatan siber adalah basis data Aadhaar, BigBasket, Air India, Dominos, dan State Bank of India.

    Baca juga: Hanya 2% Data di PDNS yang Memiliki Backup, Pilihan Opsional

    7. Inggris

    Sebanyak lebih dari 1,06 miliar data di Inggris bocor, mulai dari nama, username, dan kata sandi.

    Salah satu pelanggaran data terbesar di negara itu menimpa pengecer dan penyedia layanan elektronik, Dixons Carphone yang kehilangan 14 juta catatan pribadi dan 5,6 juta informasi kartu pembayaran pada Juli 2017.

    8. Jerman

    Sekitar 986 juta data di Jerman telah terbuka, seperti alamat IP, username, dan kata sandi.

    Pada Agustus 2019, penyidik Jerman di negara bagian Hessen menangkap seorang peretas yang bertanggung jawab atas kasus kebocoran data terbesar di negara itu pada 1-28 Desember 2018, di mana data yang dicuri adalah nomor ponsel, riwayat obrolan pribadi, dan detail kartu kredit ratusan politisi.

    9. Italia

    Selanjutnya, ada Italia yang mencatatkan jumlah data yang bocor sebanyak 645 juta data.

    Jenis data yang paling banyak menjadi target kejahatan siber adalah tanggal lahir, nama depan, username, dan kata sandi.

    Salah satu kasus yang paling terkenal adalah data lebih dari 750 ribu pelanggan UniCredit terekspos pada 2018.

    10. Kanada

    Sebagai salah satu negara dengan kasus kebocoran data terbanyak, jumlah data yang sudah terbuka di Kanada mencapai 621 juta.

    Salah satu pelanggaran siber terbesar dialami perusahaan Desjardins Group yang mengumumkan terungkapnya 4,2 juta data pelanggan pada Juni 2023.

    Sementara itu, Indonesia pernah berada di urutan ke-3.

    Sebanyak 108,9 juta akun dibobol pada Juli-September 2022.

    Lonjakan peringkat Indonesia itu salah satunya diakibatkan oleh aksi Bjorka yang sempat viral di jagat maya.

    SIMAK JUGA:

    Ikuti berita Selular.id di Google News

    Komentar
    Additional JS