GM Kaspersky: Pelaku Ransomware PDN Semakin Memfokuskan Sasarannya
Selular.ID – Dugaan upaya ransomware baru-baru ini terhadap salah satu lembaga dalam negeri, yaitu Pusat Data Nasional (PDN) telah meningkatkan kekhawatiran keamanan siber.
Pusat Data Nasional merupakan kumpulan pusat data yang digunakan bersama oleh instansi pusat dan pemerintah daerah, dan saling terhubung satu sama lain.
Ransomware telah berkembang selama lima tahun terakhir dari ancaman terhadap komputer individu menjadi bahaya serius terhadap jaringan perusahaan dan nasional.
Penjahat dunia maya telah berhenti mencoba menginfeksi komputer sebanyak mungkin dan kini menargetkan korban dalam skala besar.
- Di 2024 Kaspersky Sebut Masih Banyak Phishing Dan Serangan Siber
- Tahun 2024, Kaspersky Prediksi Bisa Jadi Ada 5 Ancaman Kepada Sektor Konsumen
Tahun lalu, Kaspersky memblokir hampir 300.000 serangan ransomware terhadap organisasi di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 97.226 upaya serangan berhasil diblok Kaspersky di Indonesia.
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menjelaskan “Dengan munculnya kembali dugaan insiden siber ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting dalam negeri, terbukti bahwa pelaku di baliknya semakin memfokuskan sasarannya.”
Organisasi perlu menyadari dampak nyata dari setiap keberhasilan infeksi ransomware, baik secara finansial maupun reputasi,” katanya.
Penting bagi dunia usaha untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware mutlak dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber diciptakan sama.
Kaspersky sangat yakin bahwa pertukaran intelijen antara institusi publik dan swasta, pengembangan undang-undang yang relevan, dan kolaborasi erat dalam keamanan siber dapat meningkatkan pertahanan siber suatu negara secara signifikan.
Baca juga: Kaspersky Temui Penjahat Siber Incar Staf Keuangan Manfaatkan Dropbox
Selular.ID – Dugaan upaya ransomware baru-baru ini terhadap salah satu lembaga dalam negeri, yaitu Pusat Data Nasional (PDN) telah meningkatkan kekhawatiran keamanan siber.
Pusat Data Nasional merupakan kumpulan pusat data yang digunakan bersama oleh instansi pusat dan pemerintah daerah, dan saling terhubung satu sama lain.
Ransomware telah berkembang selama lima tahun terakhir dari ancaman terhadap komputer individu menjadi bahaya serius terhadap jaringan perusahaan dan nasional.
Penjahat dunia maya telah berhenti mencoba menginfeksi komputer sebanyak mungkin dan kini menargetkan korban dalam skala besar.
- Di 2024 Kaspersky Sebut Masih Banyak Phishing Dan Serangan Siber
- Tahun 2024, Kaspersky Prediksi Bisa Jadi Ada 5 Ancaman Kepada Sektor Konsumen
Tahun lalu, Kaspersky memblokir hampir 300.000 serangan ransomware terhadap organisasi di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 97.226 upaya serangan berhasil diblok Kaspersky di Indonesia.
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menjelaskan “Dengan munculnya kembali dugaan insiden siber ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting dalam negeri, terbukti bahwa pelaku di baliknya semakin memfokuskan sasarannya.”
Organisasi perlu menyadari dampak nyata dari setiap keberhasilan infeksi ransomware, baik secara finansial maupun reputasi,” katanya.
Penting bagi dunia usaha untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware mutlak dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber diciptakan sama.
Kaspersky sangat yakin bahwa pertukaran intelijen antara institusi publik dan swasta, pengembangan undang-undang yang relevan, dan kolaborasi erat dalam keamanan siber dapat meningkatkan pertahanan siber suatu negara secara signifikan.
Baca juga: Kaspersky Temui Penjahat Siber Incar Staf Keuangan Manfaatkan Dropbox
Komentar
Posting Komentar