PDN Alami Gangguan, Simak Jenis-jenis Data Center - Selular ID

 

PDN Alami Gangguan, Simak Jenis-jenis Data Center

JAKARTA, SELULAR.ID – Simak jenis-jenis pusat data alias data center yang ada saat ini hingga fungsi kegunaannya.

Belum lama ini, pusat data nasional alias PDN yang Kementerian Komunikasi dan Informatika mengalami gangguan.

Gangguan tersebut membuat layanan yang pemerintah lakukan seperti keimigrasian dan lainnya juga bermasalah.

Data center sendiri adalah infrastruktur teknologi yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan data dalam skala besar.

Biasanya, data center digunakan untuk menginstalasi komputer server tingkat enterprise yang berisi database untuk website atau aplikasi.

Penyedia layanan web hosting, pengembang aplikasi, dan bisnis besar juga menyewa ruang di fasilitas data center untuk mengoperasikan server.

Data center biasanya memiliki ratusan hingga ribuan rak berisi komputer server, yang nantinya akan dijadikan tempat penyimpanan dan pengelolaan data.

TONTON JUGA:

Karena pentingnya data yang disimpan dalam skala besar, data center dibangun dengan keamanan tingkat tinggi, baik dalam segi keamanan fisik bangunan maupun konfigurasi software untuk masing-masing server di dalamnya.

Namun, perlu kita ketahui, ada beberapa jenis data center yang jarang orang ketahui.

Baca juga: Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama Strategis B2B, Data Center, dan Cloud

Berikut adalah jenis-jenis data center berdasarkan lokasi, ukuran hingga fungsinya:

Berdasarkan Lokasi
  • On-premise data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh organisasi di lokasi mereka sendiri. Ini menawarkan kontrol dan keamanan maksimum, tetapi membutuhkan investasi awal yang besar dan biaya berkelanjutan untuk pemeliharaan dan operasi.
  • Colocation data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga, dan organisasi menyewa ruang dan daya untuk server mereka. Ini menawarkan opsi yang lebih hemat biaya dan skalabel daripada pusat data on-premise, tetapi organisasi memiliki kontrol yang lebih sedikit atas infrastruktur.
  • Cloud data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga, dan organisasi mengakses sumber daya komputasi dan penyimpanan melalui internet. Ini menawarkan opsi yang paling hemat biaya dan skalabel, tetapi organisasi memiliki kontrol paling sedikit atas infrastruktur dan keamanan.
Berdasarkan Ukuran

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

Suharno
Suharno

JAKARTA, SELULAR.ID – Simak jenis-jenis pusat data alias data center yang ada saat ini hingga fungsi kegunaannya.

Belum lama ini, pusat data nasional alias PDN yang Kementerian Komunikasi dan Informatika mengalami gangguan.

Gangguan tersebut membuat layanan yang pemerintah lakukan seperti keimigrasian dan lainnya juga bermasalah.

Data center sendiri adalah infrastruktur teknologi yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan data dalam skala besar.

Biasanya, data center digunakan untuk menginstalasi komputer server tingkat enterprise yang berisi database untuk website atau aplikasi.

Penyedia layanan web hosting, pengembang aplikasi, dan bisnis besar juga menyewa ruang di fasilitas data center untuk mengoperasikan server.

Data center biasanya memiliki ratusan hingga ribuan rak berisi komputer server, yang nantinya akan dijadikan tempat penyimpanan dan pengelolaan data.

TONTON JUGA:

Karena pentingnya data yang disimpan dalam skala besar, data center dibangun dengan keamanan tingkat tinggi, baik dalam segi keamanan fisik bangunan maupun konfigurasi software untuk masing-masing server di dalamnya.

Namun, perlu kita ketahui, ada beberapa jenis data center yang jarang orang ketahui.

Baca juga: Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama Strategis B2B, Data Center, dan Cloud

Berikut adalah jenis-jenis data center berdasarkan lokasi, ukuran hingga fungsinya:

Berdasarkan Lokasi
  • On-premise data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh organisasi di lokasi mereka sendiri. Ini menawarkan kontrol dan keamanan maksimum, tetapi membutuhkan investasi awal yang besar dan biaya berkelanjutan untuk pemeliharaan dan operasi.
  • Colocation data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga, dan organisasi menyewa ruang dan daya untuk server mereka. Ini menawarkan opsi yang lebih hemat biaya dan skalabel daripada pusat data on-premise, tetapi organisasi memiliki kontrol yang lebih sedikit atas infrastruktur.
  • Cloud data center: Pusat data ini dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga, dan organisasi mengakses sumber daya komputasi dan penyimpanan melalui internet. Ini menawarkan opsi yang paling hemat biaya dan skalabel, tetapi organisasi memiliki kontrol paling sedikit atas infrastruktur dan keamanan.
Berdasarkan Ukuran

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol 

  • Enterprise data center: Pusat data ini besar dan kompleks, dan dioperasikan oleh organisasi besar untuk mendukung kebutuhan internal mereka.
  • Small and medium business (SMB) data center: Pusat data ini lebih kecil dan lebih sederhana daripada enterprise data center, dan dioperasikan oleh usaha kecil dan menengah untuk mendukung kebutuhan internal mereka.
  • Micro data center: Pusat data ini sangat kecil dan dirancang untuk digunakan di lokasi terpencil atau untuk mendukung aplikasi edge computing.
Berdasarkan Fungsi
  • Wholesale data center: Pusat data ini dirancang untuk menyediakan layanan colocation kepada penyedia layanan lainnya.
  • Retail data center: Pusat data ini dirancang untuk menyediakan layanan colocation kepada organisasi end-user.
  • Hybrid data center: Pusat data ini menggabungkan elemen on-premise, colocation, dan cloud data center.

Baca juga: Tencent Cloud dan Digital Edge Berkolaborasi Merevolusi Data Center di Indonesia

Berdasarkan Tujuan
  • General-purpose data center: Pusat data ini dirancang untuk mendukung berbagai macam aplikasi.
  • High-performance computing (HPC) data center: Pusat data ini dirancang untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi, seperti komputasi ilmiah dan simulasi.
  • Disaster recovery (DR) data center: Pusat data ini dirancang untuk menyediakan redundansi dan pemulihan bencana jika terjadi kegagalan di pusat data utama.

Jenis data center yang tepat untuk suatu organisasi akan tergantung pada kebutuhan spesifiknya, seperti anggaran, skalabilitas, keamanan, dan kinerja.

SIMAK JUGA:

Ikuti berita Selular.id di Google News

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin