Microsoft Down di Sejumlah Negara, CEO CrowdStrike Minta Maaf - CNN Indonesia

 

Microsoft Down di Sejumlah Negara, CEO CrowdStrike Minta Maaf

Jumat, 19 Jul 2024 21:26 WIB

Ilustrasi. CEO CrowdStrike George Kurtz meminta maaf atas gangguan akses pada sejumlah layanan Microsoft di sejumlah negara pada Jumat (19/7). (Foto: Tangkapan layar web crowdstrike.com)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

CEO CrowdStrike George Kurtz menyampaikan permohonan maaf atas gangguan akses (down) pada sejumlah layanan Microsoft yang melumpuhkan penerbangan, saluran televisi, hingga bank diberbagai negara.

"[Kami] meminta maaf atas dampak pemadaman di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang telah mengganggu layanan kesehatan, perjalanan, dan penyiaran," kata Kurtz mengutip CNN, Jumat (19/7).

Ribuan perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen of death (BSOD) massal yang berdampak pada sejumlah layanan, mulai dari penerbangan, penyiaran, hingga perbankan di berbagai negara.

Belakangan diketahui bahwa gangguan pada perangkat Microsoft di sejumlah negara berasal dari masalah dengan perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Microsoft merupakan salah satu klien dari CrowdStrike.

Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike membuat PC dan server yang terpengaruh menjadi offline. Alhasil, perangkat-perangkat tersebut masuk ke dalam putaran recovery boot dan perangkat tidak dapat menyala dengan benar.

Kurtz mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelesaikan masalah tersebut. Ketika sistem di-boot ulang, lanjut dia, sistem akan kembali berfungsi.

"Dan kini kami bekerja sama dengan setiap pelanggan, untuk memastikan bahwa kami dapat menghadirkan mereka kembali online," ujarnya.

Kurtz memastikan perusahaan bakal menyelidiki lebih lanjut bagaimana cara kerja beberapa sistem operasi tersebut.

"Banyak pelanggan yang me-reboot sistem, dan sistem itu muncul dan akan beroperasi karena kami memperbaikinya, dan beberapa sistem yang tidak pulih, kami sedang menanganinya," tuturnya.

Ia menegaskan tak akan menyerah hingga setiap pelanggan kembali dalam kondisi semula. Bukan hanya itu, CrowdStrike juga akan terus melindungi para pelanggan dan menjauhkan orang-orang jahat dari sistem mereka.

"Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak hal ini termasuk perusahaan kami," pungkasnya.

(lna/dmi)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)