Beda Pencarian Pakai ChatGPT dkk dan Google Search - CNN Indonesia

 

Beda Pencarian Pakai ChatGPT dkk dan Google Search

Daftar Isi 
Jakarta, CNN Indonesia 

--

kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, Google Gemini, dan Microsoft Copilot kini sering digunakan sebagai mesin pencari. Mungkinkah teknologi ini bakal menggusur peran Google Search?  

Di luar pemain raksasa, perusahaan seperti Perplexity dan You.com memperkenalkan diri sebagai produk pencarian generasi berikutnya.

Hal ini tidak bergantung pada seberapa baik AI dapat menemukan informasi melebihi Google, namun pada seberapa baik AI dapat melakukan semua yang dilakukan Google.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih dengan fakta setiap saat pengguna masih selalu membuka Google dan mengetik "google" di kotak pencarian, dengan anggapan Google merupakan alat yang dapat melakukan apa saja.

Dalam beberapa kasus, bot berbasis model bahasa besar (large language models/LLM) memang benar-benar lebih berguna daripada halaman hasil pencarian Google. Namun dalam banyaknya kasus, AI sangat sulit untuk dapat menggantikan Google sebagai pusat web.

Melansir The Verge, David Pierce, editor-at-large dan co-host Vergecast, membuktikan hal ini dengan melakukan perbandingan tiga jenis kueri antara Google dan AI dalam artikel terbarunya, Selasa (26/3).

Perbandingan pertama yang dilakukan adalah navigasi, yaitu bagaimana pengguna hanya mengetikkan nama suatu situs web untuk menuju ke situs web tersebut.

Hampir semua kueri teratas di Google, dari "youtube" "wordle" hingga "yahoo mail", adalah kueri navigasi. Ini menjadi bukti Google masih memegang tugas utama sebagai mesin pencari dalam membawa pengguna ke sebuah situs web secara mudah.

Sangat jarang halaman pertama dari pencarian navigasi pada Google adalah bukan yang pengguna diinginkan.

Di sisi lain, AI saat melakukan penelusuran navigasi akan mengantarkan pengguna pada informasi detail terkait situs web alih-alih pada link situs web yang pengguna cari.

Padahal tujuan dari kueri penelusuran bukanlah untuk sebuah penemuan informasi, melainkan untuk mendapatkan link atau jawaban dari situs website.

Sehingga saat ini, sistem berbasis model bahasa besar pada AI dianggap masih terlalu lambat untuk bersaing dalam pencarian navigasi dengan Google.

"Untuk pertanyaan navigasi, secara umum mesin pencari AI lebih buruk daripada Google," kata David dalam artikel resminya.

Penelusuran informasi spesifik dan aktual

Jenis penelusuran berikutnya adalah kueri informasi atau ketika pengguna ingin mengetahui sesuatu yang spesifik, dan hanya ada satu jawaban yang benar. Misalnya pencarian "Skor NFL" atau "jam berapa sekarang".

Dalam hal ini Google kembali menang dari segi kecepatan menampilkan informasi teraktual. Pasalnya, AI seringkali tidak dapat dipercaya untuk hal-hal realtime seperti skor olahraga, bahkan You.com dan Perplexity sering kali memberi informasi yang sudah ketinggalan zaman.

Google tidak hanya melakukannya dengan benar tetapi biasanya memunculkan widget dengan statistik dan informasi lainnya.

Penelusuran eksplorasi: informasi mendalam

Jenis penelusuran terakhir adalah kueri eksplorasi yang mengarah pada pertanyaan-pertanyaan yang tidak mempunyai jawaban tunggal atau awal dari suatu proses.

Contohnya seperti "bagaimana cara mengikat dasi", "mengapa gergaji mesin ditemukan", dan "apa itu tiktok".

Dalam kueri ini mesin pencari AI dapat sangat diandalkan oleh pengguna, sebab AI akan memberi banyak penjelasan secara detail dan terperinci disaat Google hanya dapat memberikan penelusuran generatifnya.

Keunggulan AI dalam melakukan penelusuran eksploratif tentu sangat berguna bagi pengguna, terlebih dengan chatbot yang memudahkan pengguna dalam memakainya.

Namun rupanya hal saja tidak bisa 'mematikan' Google sebagai mesin pencarian. AI masih butuh lebih dari sekadar chatbot untuk menggantikan Google.

(rni/dmi)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)