Cara Kerja Walkie Talkie, Teknologi Jadul yang Masih Digunakan Hizbullah - Bagian All
JAKARTA, iNews.id - Lebanon kembali berduka. Usai pager, kini giliran Walkie Talkie hizbullah meledak massal di Lebanon hingga menelan korban jiwa.
Walkie talkie yang digunakan hizbullah meledak di pinggiran selatan kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon Selatan. Beberapa ledakan terjadi selama pemakaman anggota hizbullah yang tewas akibat pager meledak.
Berbicara soal walkie talkie, mungkin ini sudah tidak asing bagi sejumlah masyarakat. Mengingat, sejumlah masyarakat masih menggunakannya hingga kini.
Sejarah Walkie Talkie
Walkie talkie adalah radio genggam portable yang menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi secara nirkabel pada pita frekuensi tunggal. Walkie talkie pertama kali dikembangkan pada 1930-an oleh penemu asal Kanada Donald Higgs.
Secara terpisah juga dikembangkan Alfred Gross. Awalnya walkie talkie disebut radio dua arah. Namun, karena benar-benar menonjol dari telepon, teknologi itu disebut walkie talkie.
Setiap telepon genggam bertenaga baterai berisi pemancar (yang berfungsi ganda sebagai penerima), antena untuk mengirim dan menerima gelombang radio, pengeras suara yang juga sering berfungsi sebagai mikrofon, dan tombol 'tekan untuk bicara', sebagaimana dikutip dari Two Way Radio.
Pengeras suara sekaligus mikrofon bekerja seperti sistem interkom. Karena pengeras suara dan mikrofon berisi komponen yang pada dasarnya sama yakni magnet, kumparan kawat, dan kerucut yang terbuat dari kertas atau plastik untuk menerima atau menghasilkan suara, keduanya dapat digabungkan menjadi satu perangkat dan arah arus listrik menentukan fungsi mana yang diutamakan. Fitur-fitur ini terpisah dalam model yang lebih canggih.
Cara Kerja Walkie Talkie
Walkie talkie menggunakan daya baterai, dibuat untuk mengirim dan menerima pesan, dan diproduksi agar bekerja pada frekuensi radio tertentu. Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik dan dipancarkan pada kecepatan cahaya, atau 186.000 mil per detik.
Saat pengguna tidak berbicara, unit akan mengeluarkan sinyal statis karena dalam mode menerima. Anda akan mendengar suara mendesis seperti yang didengar dari radio yang tidak disetel ke stasiun radio.
Ketika pengguna ingin berbicara, Anda harus menekan tombol. Kemudian untuk mendengar balasan, Anda harus melepaskan tombol. Asalkan semua pihak berbagi pita frekuensi atau saluran yang sama, komunikasi dapat dilakukan hingga beberapa mil, tergantung pada medan.
Hebatnya, walkie talkie tidak mempunyai batasan seberapa banyak pengguna untuk dapat berkomunikasi pada saat yang sama. Namun, karena semua akan berbagi pita frekuensi yang sama, hanya satu orang yang dapat berbicara pada satu waktu.
Setelah selesai menyampaikan pesan, Anda akan berkata 'over', lepaskan tombol agar handset kembali ke mode mendengarkan dan biarkan orang lain berbicara. Karena fasilitas ‘pembicaraan kelompok’ dan kegunaannya di daerah dengan kualitas sinyal seluler yang buruk, radio dua arah sering kali dipilih oleh bisnis kecil, kelompok penyelamat, dan militer.
Komentar
Posting Komentar