AI ini gabungkan seni dan sains
Sebuah Model kecerdasan buatan (AI) baru tarkan pendekatan unik dan inovatif dalam menemukan serta mengembangkan material melalui integrasi seni, musik, dan sains.
Model kecerdasan buatan (AI) baru yang dikembangkan oleh Markus J. Buehler, seorang profesor di MIT, menawarkan pendekatan unik dan inovatif dalam menemukan serta mengembangkan material melalui integrasi seni, musik, dan sains. AI ini, yang menggabungkan AI generatif dengan metode grafik berbasis teori kategori, membuka jalan bagi komputer untuk menemukan pola yang sebelumnya tersembunyi di berbagai disiplin ilmu.
Pendekatan ini diyakini dapat mempercepat proses penemuan ilmiah sekaligus memperkaya inovasi lintas bidang. Menurut laporan dari News.MIT.edu (15/11), pendekatan ini memungkinkan AI untuk tidak hanya memahami hubungan kompleks antar konsep, tetapi juga menghasilkan ide dan desain baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya oleh manusia.
Markus J. Buehler menyebut bahwa kombinasi AI generatif dan teori kategori grafis dapat mengungkapkan prediksi baru tentang ide dan konsep yang belum pernah terlihat sebelumnya, menciptakan potensi baru untuk penemuan-penemuan luar biasa.
Dalam pengembangan AI ini, metode grafik berbasis teori kategori memainkan peran penting dengan memudahkan penghubungan antara berbagai konsep kompleks. Hal ini memungkinkan AI untuk menautkan dan menalar ide-ide yang tersebar di berbagai disiplin ilmu, menciptakan grafik pengetahuan bebas skala yang lebih efektif dalam menemukan dan menghubungkan inovasi baru di bidang material.
Salah satu contoh implementasi model AI ini adalah dalam analisis ribuan makalah ilmiah yang terkait dengan material biologis. Grafik pengetahuan yang dihasilkan memungkinkan AI menemukan hubungan yang tak terduga, memperluas wawasan ilmuwan dalam mengeksplorasi inovasi material.
Selain itu, eksperimen lainnya menunjukkan bahwa AI ini dapat mendeteksi kesamaan pola antara “Simfoni No. 9” karya Beethoven dengan jaringan biologis. AI bahkan mampu merekomendasikan desain material baru yang terinspirasi dari seni abstrak karya Wassily Kandinsky, yang bisa diterapkan pada bahan bangunan berkelanjutan atau perangkat medis.
Kombinasi data dari berbagai disiplin ilmu seperti musik, seni, dan sains memungkinkan AI ini menciptakan desain material dan inovasi yang lebih kreatif serta interdisipliner. Dengan model ini, Buehler percaya bahwa kita dapat membuka jalan untuk pengembangan material berkelanjutan dan teknologi inovatif masa depan.
Pendekatan ini juga menunjukkan bahwa integrasi seni, sains, dan AI dapat memberikan perspektif baru yang luar biasa dalam penelitian dan inovasi lintas bidang.
Komentar
Posting Komentar