Moeldoko Ingin Kendaraan Listrik Masuk Desa dan Dipakai Petani - Bagian all
Saat ini pengguna kendaraan listrik masih terbatas pada kelas menengah ke atas.
Petani diharapkan bisa merasakan manfaat kendaraan listrik sehingga penggunaan kendaraan ramah lingkungan bisa diterapkan di desa (MNC Media)
IDXChannel - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko menginginkan pengguna kendaraan listrik tak hanya di perkotaan saja, tapi harus sampai ke desa.
Menurutnya, saat ini pengguna kendaraan listrik masih terbatas pada kelas menengah ke atas. Moeldoko berharap petani bisa merasakan manfaatnya, sehingga penggunaan kendaraan ramah lingkungan bisa diterapkan di desa-desa.
"Saya berharap kendaraan listrik membumi sampai ke desa-desa sehingga petani bisa merasakan manfaatnya. Ini merupakan Periklindo dan paling penting lagi bagaimana masyarakat semakin menikmati kendaraan listrik," kata Moeldoko dikutip, Rabu (20/11/2024).
Dia menambahkan, ada dua faktor yang perlu diterapkan untuk bisa mencapai harapannya. Pertama adalah dengan melakukan diskusi bersama para produsen kendaraan untuk menentukan harga jual dan model, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Dari sisi produksi, beberapa kali kami telah berkomunikasi dengan industri mobil listrik, khususnya dari China. Kami memberikan alternatif projection market, Anda harus membuat mobil seperti ini, yang bisa dijangkau petani, itu beberapa kali kami sudah sampaikan," kata Moeldoko.
"Mereka kan tidak tahu bahwa masyarakat Indonesia suka dengan yang muatan banyak, efisien, dan seterusnya. Itu sudah kami lakukan," lanjutnya.
Langkah kedua yakni membangun strategi komunikasi sampai bawah. Artinya, pembahasan bukan hanya dilakukan dengan kalangan akademisi atau masyarakat kelas menengah, tapi juga sampai ke lapisan terbawah.
"Kita jangan bicara dengan masyarakat di level akademik saja, tapi juga harus bicara dengan elemen-elemen yang saat ini mungkin kelihatan jaraknya jauh antara EV dengan mereka," katanya.
"Ini yang mesti kita cari sumber-sumber yang bisa kita ajak bicara sehingga nanti bahasanya sama dari atas sampai bawah," kata Moeldoko.
(Nur Ichsan Yuniarto)
Komentar
Posting Komentar