Merger XL Axiata dan Smartfren Harus Ada Golden Handshake
SELULAR.ID – Pengamat Telekomunikasi yang juga Direktur ICT Institute, Heru Sutadi berharap adanya golden handshake jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) usai merger XL Axiata dan Smartfren.
“Saya berharap PHK adalah alternatif terakhir yang perusahaan ambil dalam proses merger, meskipun PHK bisa saja terjadi dalam berbagai kondisi,” ujar Heru Sutadi kepada Selular, Senin (9/12/2024).
“Jikapun PHK harus terjadi maka secara profesional dan harus ada golden handshake apalagi bagi karyawan yang telah mengabdikan diri selama belasan bahkan puluhan tahun,” sambungnya.
Heru juga berpandangan seharusnya proses merger antara Smartfren dan XL Axiata ini tidak boleh ada keresahan bagi karyawan, jika berjalan sesuai aturan dan profesional.
Dia juga menyebut pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) harus ikut bertanggungjawab dalam merger XL Axiata dan Smartfren.
Heru menyebut penggabungan, konsolidasi dan akuisisi tentu saja harus mendapat persetujuan dari Komdigi dan sudah seharusnya Komdigi turun tangan.
Baca juga: Terungkap Alasan Dian Siswarini Mundur dari Posisi CEO XL Axiata, Tak Dilibatkan Sepenuhnya Dalam Proses Merger
“Sebelumnya, Komdigi berperan penting mendukung adanya merger antara XL Axiata dan Smartfren sesuai dengan aturan yang ada,” ungkap Heru kepada Selular, Senin (9/12/2024).
“Jangan sampai pemerintah dalam Komdigi berpikir merger ini hanya urusan korporasi dan bukan urusan pemerintah,” sambungnya.
Heru melanjutkan, dampak dari adanya merger Smartfren dan XL Axiata ini bisa berdampak adanya pemutusan hubungan kerja alias PHK.
“Jika terjadi PHK tentu ini harus menjadi urusan pemerintah karena ini bukan urusan partai politik tetapi urusan warga negara Indonesia yang akan berdampak ke kehidupan sosial bahkan perekonomian negara,” ungkap Heru.
Keresahan XL Axiata
Sebelumnya, terungkap alasan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini yang mengundurkan diri pada Selasa, 3 Desember 2024.
Dokumen dengan nomor surat “3592/EXT/CSEC/CEOD/2024” perihal “Pengunduran Diri Presiden Direktur Perseroan” resmi masuk ke Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk., Ranty Astari Rachman.
Selanjutnya PT XL Axiata Tbk menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material perihal pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseroan pada tanggal 03 Desember 2024.
“Pada tanggal 3 Desember 2024, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Ibu Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseroan yang akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat. Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” sebut Ranty Astari Rachman selaku Corporate Secretary EXCL dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (04/12/2024).
Selanjutnya disampaikan, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Karyawan XL Axiata Cuti Massal, Tagar #MergerYangBener Berkumandang
Ditambahkan, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan dari peristiwa ini.
Namun dari penelusuran Selular, akhirnya terungkap alasan Dian Siswarini yang mengundurkan diri dari posisi Presiden Direktur & CEO XL Axiata.
Dari informasi yang Selular terima, Dian Siswarini mundur karena dirinya tidak dilibatkan dalam proses merger antara XL Axiata dan Smartfren.
Hal tersebut yang juga memicu karyawan XL Axiata melakukan cuti massal pada hari Jumat (6/12/2024) ini.
Selain itu, kemungkinan besar akan ada sosok yang akan mengisi posisi CEO XL Axiata dalam waktu dekat ini.
Cuti Massal
Sementara itu, jelang merger antara XL Axiata dengan Smartfren, karyawan XL Axiata melakukan cuti massal pada hari Jumat (6/12/2024).
Padahal sebelumnya, mencuat klarifikasi mengenai pengunduran diri Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini.
Setelah pengunduran diri Dian Siswarini sebagai Direktur Utama XL Axiata, kini muncul postingan yang menyatakan bahwa serikat karyawan XL Axiata melakukan cuti massal.
Postingan tersebut pertama terunggah oleh akun Instagram Serikat Pekerja XL Axiata @spxl_reborn pada Kamis (5/12/2024).
Akun ini mengunggah foto ilustrasi yang menggambarkan laptop, kalendar menunjukkan tanggal 6 Desember, dengan latar warna khas perusahaan, yakni biru.
Dalam foto ilustrasi itu juga ada tulisan “Gerakan Cuti Massal. Mohon maaf saat ini kami karyawan XL Axiata sedang cuti massal #MergerYangBener”.
Baca juga: Di Balik Rencana Merger, Analis Wanti-wanti XL Axiata Hadapi Lonjakan Utang Bersih Smartfren Rp 12,3 Triliun
“Besok kita akan melaksanakan cuti massal! Ini bukan hanya sekedar istirahat, tapi sebuah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan dan energi kita sebagai tim kesatuan karyawan!
Kami berharap manajemen @xlaxiata_tbk @thisisaxiata dapat memberikan perhatian penuh pada kesempatan ini, karena keberhasilan kita ke depan sangat bergantung pada seberapa baik kita menjaga keseimbangan kerja dan istirahat. Mari gunakan momen ini untuk bersatu, kita bisa!,” tulis postingan tersebut.
Saat Selular mengonfirmasi hal tersebut, Reza Mirza selaku Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata mengatakan bahwa pada prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyawan.
“Terkait dengan aksi SPXL, pada prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyawan. Dan karena aksi mereka ditujukan ke Axiata, maka terkait substansi, kami tidak berkompeten untuk menanggapinya. Silakan ditanyakan ke Axiata,” jawabnya singkat, Jumat (6/12/2024).
Dari pantauan Selular, akun Instagram @spxl_reborn ini memiliki lebih dari 1.000 follower.
Dari bio Instagramnya, akun ini memang menggunakan beberapa tagar sebagai bentuk dari gerakannya, seperti #MergerYangBener, #MergerTanpaGemeter, dan #NeedClarity.
Serikat Karyawan XL Axiata juga sudah menjadi bagian dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) dan UNI Global Union.
Belum lama ini, akun @spxl_reborn mengunggah video reel yang memperlihatkan ucapan terima kasih atas dedikasi Dian Siswarini selaku direktur utama yang baru saja mengajukan pengunduran diri.
Serikat Karyawan XL Axiata ini juga sejak beberapa bulan lalu menggencarkan aksi Black Wednesday.
Postingan terbaru mengenai gerakan ini diunggah pada 4 Desember 2024.
Baca juga: Merger Smartfren dan XL Axiata Bakal Segera Terealisasi Usai Aksi Pemegang Saham
Tampaknya, dari unggahan tersebut, serikat karyawan XL Axiata menuntut pihak perusahaan untuk memberikan kejelasan terkait proses merger dengan Smartfren.
Diketahui, pada Oktober lalu, Dian Siswarini membeberkan kabar terbaru mengenai merger ini. Ia mengatakan sudah mulai terlihat ‘hilal’ merger XL Axiata dengan Smartfren.
“Proses due diligent-nya sudah masuk tahap terakhir, semoga bisa masuk tahap selanjutnya,” ungkap Dian pada 23 Oktober 2024.
Katanya, jika dari dua shareholder memang menginginkan ini terlaksana segera, perusahaan harap persetujuan dari pemerintah bisa didapatkan dengan cepat.
Proses konsolidasi antara Smartfren dan XL Axiata diyakini Dian tak hanya bagus untuk dua perusahaan yang melakukannya, tapi juga diharapkan dapat membawa industri yang lebih sehat.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
Komentar
Posting Komentar