Sumber Daya IPv4 Terbatas, Adopsi IPv6 Tawarkan Efisiensi dan Biaya Rendah - Selular ID

 Internet,

Sumber Daya IPv4 Terbatas, Adopsi IPv6 Tawarkan Efisiensi dan Biaya Rendah - Selular

Selular.ID – Ketersediaan alamat Internet Protocol versi 4 (IPv4) mulai menipis. Seyogianya, pelaku usaha mulai menerapkan atau bermigrasi ke alamat IP terbaru yakni IPv6.

Bukan hal baru, sejumlah kecil perusahaan di Indonesia sudah mulai menerapkan IPv6. Namun penetrasinya tidak berubah sejak lima tahun terakhir.

Maka dari itu lewat penyelenggaraan IPv6 Summit 2023, para pelaku regulasi dan asosiasi mengimbau semua organisasi untuk mulai menerapkan alamat IP terbaru.

Efisiensi yang diperoleh dari penerapan IPv6, dan biaya migrasi yang lebih rendah menjadi daya tarik utama untuk meningkatkan adopsi IPv6 di Indonesia meskipun sumber daya IPv4 yang tersisa di seluruh dunia semakin terbatas.

Demikian kesimpulan sesi diskusi panel IPv6 Summit 2023 bertema Embracing IPv6 Innovation Toward Intelligent Indonesia Digital Vision 2030 & 2045 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) bersama Direktorat Pos dan Informatika.

Pengendalian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), serta Dewan IPv6 Asia Pasifik.

Direktur Jenderal Pos dan Informatika KOMINFO Wayan Toni Supriyanto mengatakan, dibutuhkan teknologi internet protokol (IP) dengan jumlah alamat IP yang tidak terbatas untuk mendukung perkembangan teknologi digital. Ruang alamat Protokol Internet versi 4 (IPv4) harus ditingkatkan untuk menjamin konektivitas setiap perangkat.

“Dunia sudah memulai proses migrasi ini beberapa tahun lalu, begitu pula di Indonesia. Saat ini proses adopsi IPv6 diharapkan bisa lebih cepat karena dalam use case, manfaat dari proses migrasi bisa dirasakan langsung oleh pengguna,” ujarnya.

Ketua ASIOTI, Teguh Prasetya, mengatakan, “IPv6 tidak hanya menawarkan jumlah yang lebih banyak tetapi juga manfaat mulai dari keamanan end-to-end, fitur yang ditingkatkan, koneksi yang lebih baik, interferensi yang minimal dan penundaan yang minimal dibandingkan dengan IPv4, serta seluruh perangkat telekomunikasi. yang ada saat ini sudah mendukung IPv6.”

Teguh menambahkan, IPv6 saat ini merupakan sumber daya yang sangat besar dan dibutuhkan untuk mengimplementasikan teknologi seperti mobil otonom yang akan masif di masa depan.

I Gede Damaryusa, Chief Technology Officer (CTO) PT XL Axiata, Tbk menilai adopsi IPv6 bermanfaat dari sisi operasional karena berbagai fitur yang disediakan, salah satunya adalah pemeliharaan BTS (base transceiver station) tanpa awak, sehingga mengurangi perbedaan. beban biaya.

“Dengan IPv6 sebagai landasannya, kini aplikasi kami beragam sehingga biaya yang terbatas dapat digunakan untuk berbagai ekspansi guna membangun bisnis atau portofolio baru,” ujarnya.

Gede menambahkan, “Keuntungan nyata bagi XL Axiata melalui penerapan IPv6 adalah bagaimana XL berhasil meningkatkan efisiensi dari segi operasional dimana sekarang sebagai CTO, tugas utama saya adalah bertanggung jawab atas biaya untuk menghasilkan pendapatan.”

PT XL Axiata, Tbk merupakan salah satu penerima Apresiasi Adopsi IPv6 tertinggi di Indonesia bersama dengan PT Telkom Indonesia, PT Cyberindo Aditama, PT Supra Primatama Nusantara, Universitas Islam Indonesia, PT PLN (Persero), dan Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia ( APJII), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) merupakan penggagas adopsi IPv6.

Sementara itu, Ryan Qiu, Wakil CEO Huawei Data Communication, mengatakan, “Digitalisasi semakin memberikan pengaruh yang lebih dalam terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Di masa depan, IoT dalam bentuk perangkat pintar, kota pintar, dan rumah pintar akan terlibat dalam hal ini. Kemajuan teknologi ini memerlukan dukungan layanan internet IPv6 untuk menciptakan manfaat yang optimal bagi penggunanya.”

“Di masa depan, pengenalan IPv6 meningkatkan kemampuan berkualitas tinggi dan kemampuan ultra-broadband 400GE memberikan landasan yang kuat untuk transformasi digital. Dengan pengalaman dan keunggulan teknologi yang dimiliki, Huawei dapat membantu ekosistem digital menciptakan terobosan untuk mewujudkan transformasi digital di Indonesia,” imbuhnya.

Indonesia sedang mempercepat upayanya dalam pembangunan infrastruktur ekonomi digital terkait IPv6, Indonesia sedang mengejar ketertinggalan dalam pengembangan IPv6, dan sudah menjadi yang terdepan di dunia dalam penerapan teknologi IPv6 yang berwawasan ke depan.

Ambil contoh XL, mereka telah menyelesaikan penerapan komersial jaringan IPv6 yang ditingkatkan.

Teknologi utama seperti SRv6, 400GE dan teknologi peta digital sangat terdepan di Indonesia dan bahkan di seluruh ASEAN.

Hal ini tentunya akan menciptakan landasan infrastruktur yang kokoh bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia.

Baca Juga: Didukung IOH dan Huawei, ASIOTI Demo Live IPv6 Enhanced di Switch ON

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)