Kecerdasan Buatan
Alarm Bahaya! AI China DeepSeek Bisa Musnahkan Teknologi Canggih AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) milik China "DeepSeek" kini menjadi ancaman serius bagi teknologi Amerika Serikat (AS). Revolusi AI dan potensi kemampuan teknologi China menimbulkan ancaman langsung terhadap dominasi AS. Hal ini telah membuat investor teknologi AS gelisah, yang sekarang meminta pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump untuk membantu mereka bertempur melawan pesaing mereka dari China.
Hal ini terbukti saham teknologi terbesar AS Nvidia langsung kehilangan ratusan miliar dolar AS sejak DeepSeek hadir sebagai teknologi AI terbaik dari China.
Dalam podcast Joe Rogan, CEO Facebook Mark Zuckerberg, ia mengatakan ini adalah kompetisi geopolitik yang besar, dan China menjalankannya dengan sangat keras.
Ia mencatat bahwa DeepSeek adalah "model yang sangat maju" dan menyensor peristiwa bersejarah seperti Lapangan Tiananmen, dengan alasan bahwa "kita harus menginginkan model Amerika untuk menang."
Google, meskipun tidak secara khusus menyebutkan DeepSeek, pada hari Rabu (29/1/2025) mengatakan Amerika Serikat (AS) harus mengambil tindakan mendesak untuk mempertahankan keunggulannya yang tipis dalam teknologi kecerdasan buatan atau berisiko kehilangan keunggulan strategisnya.
"Amerika memimpin dalam perlombaan AI, tetapi keunggulan kita mungkin tidak akan bertahan lama," demikian peringatannya, yang menyerukan bantuan pemerintah dalam produksi chip AI, penyederhanaan regulasi, dan peningkatan keamanan siber terhadap musuh nasional.
Munculnya terobosan biaya rendah DeepSeek khususnya mengancam para pemimpin AI yang berbasis di AS seperti OpenAI dan Anthropic, yang telah menginvestasikan miliaran dolar dalam mengembangkan model AI terkemuka.
OpenAI membunyikan peringatan pada hari Selasa tentang perusahaan-perusahaan China yang mencoba menyalin model AI canggih mereka melalui teknik penyulingan, dan mengumumkan rencana untuk memperdalam kolaborasi dengan otoritas AS.
Investor OpenAI Josh Kushner mengkritik apa yang disebut "ahli teknologi pro-Amerika", memuji apa yang ia klaim sebagai AI China yang dibuat dengan teknologi AS yang disalahgunakan.
Palmer Luckey, seorang pengusaha teknologi pendukung Trump, menyatakan keberhasilan DeepSeek sedang diperkuat untuk melemahkan kebijakan Trump.
Meskipun pemerintah AS berupaya mempertahankan supremasi AI melalui kontrol ekspor pada chip canggih, DeepSeek telah menemukan cara untuk mencapai hasil yang sebanding dengan menggunakan semikonduktor Nvidia yang sah dan kurang canggih.
Popularitas aplikasi tersebut telah melonjak, menduduki puncak tangga unduhan Apple, dengan perusahaan-perusahaan AS telah menggabungkan antarmuka pemrogramannya ke dalam layanan mereka.
Berdasarkan analisis berbagai sumber data gabungan, CNBC Indonesia Research memperkirakan DeepSeek per Januari 2025 memiliki total basis pengguna sekitar 5-6 juta pengguna di seluruh dunia, berdasarkan 2,6 juta unduhan aplikasi dan puncak 7 juta pencarian Google harian.
Hal ini menggarisbawahi bahwa DeepSeek tidak hanya mendapatkan daya tarik, tetapi DeepSeek juga berada pada lintasan ke atas di balik kehebohan yang terjadi akhir-akhir ini secara global di sekitar perusahaan.
Sementara itu terjadi perbincangan hangat di Senat AS Chuck Schumer.
"Jika Amerika tertinggal dari China dalam hal AI, kita akan tertinggal di mana-mana baik secara ekonomi, militer, ilmiah, pendidikan, di mana-mana," ujar Senator Demokrat terkemuka di Senat AS Chuck Schumer pada hari Selasa (28/1/2025).
"Inovasi China dengan DeepSeek memang mengejutkan, tetapi tidak ada apa-apanya jika China mengalahkan AS dalam tujuan akhir AGI, kecerdasan umum buatan. Kita tidak bisa, kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," tambah Senator.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
Komentar
Posting Komentar