Kecerdasan Buatan, AI
DeepSeek Jadi AI Berbiaya Rendah, Begini Kemampuannya Dibandingkan Chatbot Lain - Bagian all

DeepSeek sedang menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia karena menyediakan infrastruktur AI large language model (LLM) berbiaya rendah.

DeepSeek Jadi AI Berbiaya Rendah, Begini Kemampuannya Dibandingkan Chatbot Lain. Foto: MNC Media.
IDXChannel - DeepSeek sedang menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia karena menyediakan infrastruktur AI large language model (LLM) berbiaya rendah. Berbeda dengan LLM asal Amerika Serikat (AS) yang menyediakan dengan harga tinggi.
Melansir Northeastern, DeepSeek mulai membuat gebrakan ketika aplikasinya melampaui ChatGPT sebagai aplikasi gratis paling populer di Apple App Store. Berita ini muncul hanya seminggu setelah mereka merilis model penalaran R1, yang menurut mereka hanya membutuhkan USD5,6 juta atau setara Rp90,5 miliar untuk dikembangkan.
R1 telah dibandingkan secara positif dengan produk terbaik ChatGPT 01 OpenAI. DeepSeek mengatakan bahwa skornya hampir sama baik atau melampaui model pesaingnya dalam tugas matematika, pengetahuan umum, dan tolok ukur performa tanya-jawab.
Model R1 dan V3 milik DeepSeek, keduanya berada di peringkat 10 teratas dalam daftar Chatbot Arena, sebuah platform performa AI yang diselenggarakan oleh University of California, Berkeley, di AS.
Aplikasi DeepSeek dapat menyusun kode perangkat lunak, memecahkan masalah matematika, dan menjawab pertanyaan lain yang memerlukan beberapa langkah perencanaan. Ini menarik perhatian karena kemampuannya menjelaskan alasannya dalam proses menjawab pertanyaan.
Pusat data mengonsumsi sekitar 4,4 persen dari seluruh listrik AS pada 2023 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 6,7 persen hingga 12 persen dari total listrik AS pada 2028, menurut Lawrence Berkeley National Laboratory.
Sudah menjadi kenyataan bahwa raksasa teknologi AS harus menghabiskan lebih banyak uang untuk membangun pusat data dan infrastruktur lainnya untuk melatih dan menjalankan sistem AI mereka.
Meta Platforms, induk dari Facebook dan Instagram, mengatakan pihaknya berencana menghabiskan hingga USD65 miliar tahun ini, termasuk untuk kompleks pusat data besar yang akan dibangun di Louisiana.
Adapun Microsoft mengatakan pihaknya berencana menghabiskan USD80 miliar tahun ini. Trump pekan lalu bergabung dengan CEO OpenAI, Oracle, dan SoftBank untuk mengumumkan usaha patungan yang diharapkan dapat berinvestasi hingga USD500 miliar pada pusat data dan pembangkit listrik yang diperlukan untuk pengembangan AI, dimulai dengan proyek yang sedang dibangun di Texas.
(NIA DEVIYANA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar