Kemarin Ojol Tuntut THR, Kini Tuntut Pangkas Pemotongan Biaya Aplikasi Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/02/27/67c01129973b2.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Garda Indonesia, berdemonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025) siang.
Salah satu tuntutan yang dibawa oleh Garda Indonesia dalam demonstrasi bertajuk “Aksi Ojol 272” itu yakni meminta pemerintah merevisi potongan biaya aplikasi.
“Dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP Nomor 1001 Tahun 2022 regulasinya potongan biaya aplikasi maksimal 20 persen, tetapi fakta di lapangan, para pengemudi dipotong biaya aplikasi hampir mencapai 50 persen,” ujar Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, dalam siaran persnya, Kamis.
Baca juga: Ojol Demo di Patung Kuda Siang Ini, Minta Pemerintah Revisi Potongan Biaya Aplikasi
Selain itu, para pengemudi juga menolak skema promo dan tarif murah seperti "Argo Goceng (Aceng)" dan "Slot" yang dianggap melanggar regulasi tarif serta memangkas pendapatan mereka.
Garda Indonesia menilai pemerintah tidak memiliki ketegasan dalam menindak perusahaan aplikator yang melanggar aturan.
“Salah satu platform yang awal bisnisnya dimiliki oleh perusahaan lokal Indonesia kini sebagian besar kepemilikannya sudah dimiliki oleh investor asing sehingga saat ini dua perusahaan platform ini merupakan milik asing,” jelas Igun.
Bahkan, Garda Indonesia menduga ketidaktegasan pemerintah dalam menindak perusahaan yang melanggar regulasi ini dipicu oleh dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Igun mengeklaim telah memiliki alat bukti dugaan TPPU yang akan diserahkan kepada KPK, PPATK, dan lembaga hukum berwenang untuk ditindaklanjuti.
“Sehingga, pihak perusahaan platform dapat kami bilang tidak tersentuh oleh sanksi dan dibiarkan begitu saja mengeksploitasi para pengemudi ojolnya maupun pengemudi online dan merchant mitra kerjanya,” tutur dia.
Baca juga: 1.000 Ojol Demo di Patung Kuda Siang Ini, Bawa 3 Tuntutan buat Pemerintahan Prabowo
Garda Indonesia pun meminta pemerintah untuk turun tangan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikator yang melanggar regulasi.
“Karena jajaran kementerian tidak ada yang mampu memberikan sanksi tegas dan tidak berdaya menertibkan regulasi terhadap perusahaan aplikator yang melanggar regulasi,” ungkap Igun.
Berikut tiga tuntutan yang disampaikan Garda Indonesia dalam demonstrasi kali ini:
Pemerintah memberikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikator yang melanggar regulasi.
Revisi potongan biaya aplikasi dari 20 persen menjadi maksimal 10 persen.
Menghapus skema program promo yang merugikan pengemudi ojol, seperti Argo Goceng (Aceng), Slot, dan sejenisnya.
Sebelumnya, para pengemudi ojol juga telah menggelar unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Dalam aksi yang diikuti ratusan orang tersebut, mereka menuntut pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi para pengemudi ojol, taksi online, dan kurir.
Baca juga: Tepergok Curi Motor Ojol, Pria di Kelapa Gading Diamuk Massa
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lili Pujiati, menyatakan bahwa demonstrasi tersebut merupakan akumulasi dari ketidakpuasan pekerja angkutan terhadap perusahaan aplikator yang dianggap mengabaikan hak-hak buruh.
“10 tahun belum pernah ada yang memberikan THR untuk mereka, sedangkan mereka bekerja setiap hari menghasilkan ratusan juta,” ujar Lili.
Lili juga mengimbau semua pengemudi ojol, taksi online, dan kurir untuk turut memperjuangkan hak mereka melalui demonstrasi serupa di masa mendatang.
(Reporter: Rachel Farahdiba Regar, I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Fitria Chusna Farisa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar