Media India Gugat Pengembang ChatGPT, OpenAI, atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta - Akurat

 Kecerdasan Buatan 

Media India Gugat Pengembang ChatGPT, OpenAI, atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta - Akurat

AKURAT.CO Sejumlah organisasi media terbesar di India berupaya bergabung dalam gugatan terhadap OpenAI, pengembang ChatGPT, atas dugaan penggunaan konten tanpa izin.

Beberapa media yang terlibat termasuk The Indian Express, The Hindu, India Today Group, NDTV dan lainnya.

OpenAI membantah tuduhan tersebut, menegaskan penggunaan data sesuai hukum yang berlaku.

"Data yang tersedia untuk umum, sejalan dengan preseden hukum yang diterima secara luas," ujar OpenAI, dikutip dari BBC, Kamis (6/2/2025).

Baca Juga: Perbandingan DeepSeek vs ChatGPT: AI Mana yang Lebih Unggul?

Gugatan ANI dan Implikasinya

Gugatan ini diajukan pada November 2023 oleh Asian News International (ANI), kantor berita terbesar di India.

ANI menuduh ChatGPT menggunakan kontennya secara ilegal dan menuntut ganti rugi 20 juta rupee (sekitar Rp3,72 miliar).

OpenAI disebut telah menolak tawaran lisensi dari ANI dan justru memasukkan kantor berita itu ke daftar blokir internalnya.

Kasus ini menjadi krusial karena India merupakan salah satu pasar terbesar ChatGPT.

Keputusan pengadilan di India juga dapat menjadi preseden bagi kasus serupa di negara lain. Jika ANI menang, perusahaan AI kemungkinan harus menandatangani perjanjian lisensi dengan media.

Sebaliknya, jika OpenAI menang, penggunaan data berita untuk melatih AI bisa menjadi lebih fleksibel.

OpenAI Hadapi Tuntutan Global

Selain di India, OpenAI menghadapi banyak gugatan serupa di seluruh dunia, termasuk dari The New York Times, yang menuntut ganti rugi miliaran dolar.

Di India, Federasi Penerbit India dan Asosiasi Penerbit Berita Digital (DNPA) juga mengajukan permohonan untuk terlibat dalam kasus ini.

Mereka menilai penggunaan konten berita oleh OpenAI tanpa kompensasi dapat mengancam industri media dan mata pencaharian jurnalis.

Regulasi AI di India

Kasus ini juga menyoroti kebutuhan regulasi AI di India. Beberapa negara seperti Italia telah melarang sementara ChatGPT karena masalah privasi, sementara Uni Eropa sudah mengesahkan undang-undang untuk mengatur AI.

Di India, pemerintah telah mengeluarkan pedoman agar alat AI diuji sebelum diluncurkan dan tidak boleh menghasilkan konten ilegal atau yang mengganggu pemilu.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)