Kecerdasan Buatan
Pakar siber bongkar praktik licik DeepSeek kirim data ke China Mobile Trending topik
cover | topik.id |
erusahaan keamanan siber dunia, Feroot mengungkapkan kode yang mengkhawatirkan dalam platform AI DeepSeek. Feroot mengungkap kemampuan tersembunyi yang memungkinkan transmisi data langsung dari DeepSeek ke server China Mobile.
Pakar keamanan siber Feroot, Ivan Tsarynny mendemonstrasikan bagaimana kode DeepSeek berisi referensi eksplisit untuk mengirim data ke server yang dikendalikan oleh China Mobile.
Perusahaan China Mobile merupakan perusahaan telekomunikasi milik negara China yang sebelumnya dikenai sanksi di Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional.
"Kami melihat tautan langsung ke server dan perusahaan di China yang berada di bawah kendali pemerintah China. Ini adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya," jelas Tsarynny dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/2/2025).
Pengungkapan ini memicu reaksi geopolitik langsung, dengan para anggota parlemen AS yang mendorong kemungkinan pelarangan DeepSeek AI di seluruh perangkat pemerintah. Kurangnya transparansi platform tersebut terkait kebijakan penanganan datanya hanya meningkatkan pengawasan.
DeepSeek AI caught red-handed by Feroot AI sending user data to China. ABC Good Morning America aired Feroot's discovery about DeepSeek AI DeepSeek's website has, not only tracking pixels that are sending data to China, but also code with capability to collect data from users and… pic.twitter.com/8wIAEBycdm
— Ivan Tsarynny (@Ivan_Tsarynny) February 5, 2025
Beberapa pemerintah sudah mulai memberlakukan
pembatasan pada DeepSeekAI menyusul pengungkapan Feroot, termasuk
Italia, Taiwan, Australia, Korea Selatan, India, dan AS. Kongres AS juga sedang mempertimbangkan RUU bipartisan untuk melarang alat AI tersebut dari semua perangkat pemerintah.
Khawatir data bocor.
Terpisah, sebelumnya The Ministry of Digital Affairs (MODA), Kementerian Urusan Digital Taiwan menegaskan pekerja sektor publik akan dilarang menggunakan DeepSeek, model kecerdasan buatan Tiongkok yang baru-baru ini dirilis, karena kekhawatiran atas kebocoran data ke pemerintah Tiongkok.
Dalam siaran pers, MODA mengatakan DeepSeek artificial intelligence merupakan produk dan layanan TIK China dan memperingatkan bahwa potensi kebocoran data dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.
MODA mengatakan larangan tersebut berlaku bagi pegawai instansi pemerintah pusat dan daerah, sekolah umum, badan usaha milik negara dan organisasi semi resmi lainnya tetapi tidak menguraikan secara spesifik atau langkah-langkah penegakannya.
Meskipun tidak secara luas tapi pelarangan penggunaan DeepSeek AI juga mencakup pekerja sektor lain di pemerintahan, sekolah, hingga organisasi dan perusahaan yang memiliki afiliasi dengan pemerintah Taiwan.
"DeepSeek AI adalah layanan produk asal Tiongkok, operasionalnya menggunakan transmisi yang menyeberangi perbatasan sehingga kebocoran informasi serta hal yang berkaitan dengan keamanan bisa mengancam negara," terang pihak pemerintah Taiwan dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip Senin (3/2/2025).
Selain itu, larangan tersebut juga berlaku bagi mereka yang bekerja pada proyek infrastruktur penting dan di yayasan yang didanai pemerintah atau non-profit.
Seperti diketahui, MODA mengutip peraturan Yuan Eksekutif 2019, "Prinsip Pembatasan Penggunaan Produk yang Membahayakan Keamanan Siber Nasional," yang melarang lembaga pemerintah menggunakan produk dan layanan TIK yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.
Larangan sektor publik Taiwan terhadap chatbot China muncul beberapa hari setelah beberapa pemerintah di seluruh dunia bergerak untuk membatasi akses karyawan ke perangkat lunak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar