RRI.co.id - IMF: AI Ancam Konsumsi Energi dan Emisi Karbon
KBRN,Jakarta: Laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dapat mengancam konsumsi energi. Selain itu, dan lonjakan emisi karbon di dunia.
Dilansir dari jurnal IMF bertajuk “Power Hungry: How AI Will Drive Energy Demand. Penyusun di antaranya Christian Bogmans, Patricia Gomez-Gonzalez, Ganchimeg Ganpurev, Giovanni Melina, Andrea Pescatori, dan Sneha Thube pada tahun 2025.
Para peneliti memperingatkan bahwa permintaan listrik akibat AI dapat menambah 1,7 gigaton emisi gas rumah kaca secara global. Tepatnya, antara tahun 2025 hingga 2030 setara dengan emisi energi Italia selama lima tahun.
Laporan tersebut meneliti dampak pertumbuhan pusat data yang semakin masif seiring berkembangnya teknologi AI. "Kami menemukan sektor-sektor penghasil AI di Amerika Serikat tumbuh hampir tiga kali lebih cepat dibandingkan sektor bisnis swasta non-pertanian," ujar Bogmans dikutip, Rabu (23/4/2025).
Bukti di tingkat perusahaan juga menunjukkan bahwa biaya listrik perusahaan AI terintegrasi secara vertikal hampir dua kali lipat. Ini tercatat selama periode 2019–2023.
Melalui simulasi model IMF-ENV berdasarkan proyeksi konsumsi daya pusat data hingga 2030, para peneliti memprediksi bahwa ledakan penggunaan AI akan meningkatkan harga listrik. Kemudian, emisi karbon, meski masih dalam taraf yang dapat dikelola.
Namun, dampaknya sangat bergantung pada kebijakan energi dan ketersediaan infrastruktur. Dalam skenario pesimistis, harga listrik di AS bisa meningkat hingga 8,6 persen.
Sementara emisi karbon di AS dan dunia masing-masing naik sebesar 5,5 persen dan 1,2 persen. Meskipun biaya sosial dari emisi tambahan ini diperkirakan kecil jika dibandingkan dengan manfaat ekonomi dari AI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar