Pemerintah Wacaranan AI Untuk Pangan dan Perlindungan Sosial - Selular id - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Pemerintah Wacaranan AI Untuk Pangan dan Perlindungan Sosial - Selular id

Share This
Responsive Ads Here

 Kecerdasan Buatan

Pemerintah Wacaranan AI Untuk Pangan dan Perlindungan Sosial

artificial-Intelligence

Pemerintah Wacanakan AI Untuk Pangan dan Perlindungan Sosial

Selular.ID – Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) di bidang ketahanan pangan dan perlindungan sosial.

Aplikasi ini mereka jadwalkan rilis pada Agustus 2025 sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat layanan publik berbasis teknologi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam sesi panel bertajuk Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country untuk forum teknologi global Machines Can See 2025 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA),

“Keamanan pangan menjadi perhatian Presiden Prabowo, terutama di tengah situasi geopolitik saat ini,” kata Meutya dalam keterangannya yang Selular kutip Selasa (29/4/2025).

“Pendidikan merupakan keyakinan mendasar yang dipegang teguh Indonesia, karena dengan AI, kami percaya bahwa AI tidak hanya itu, mereka yang merancang dan mengatur AI harus lebih pintar dari AI itu sendiri,” sambungnya.

Baca juga: 5 HP Terbaru dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh, Harga Terjangkau

Aplikasi AI yang dikembangkan, jelas Meutya bertujuan untuk memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, termasuk pemantauan produksi dan distribusi pangan berbasis data, serta memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.

Selain itu, pemerintah juga disebut tengah mengembangkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis berbasis AI untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat.

Meski demikian, tak luput dirinya menyoroti isu diaspora digital, di mana sekitar delapan juta warga negara Indonesia kini tinggal di luar negeri, termasuk 20.000 di antaranya yang bekerja di Silicon Valley.

“Jadi mereka sekarang berkecimpung dalam bidang inovasi perangkat lunak AI, sementara banyak dari mereka mungkin tidak lagi terhubung erat dengan lanskap domestik Indonesia, tetapi kami masih melihat mereka sebagai bagian dari kekuatan nasional kami. Kami lebih suka menggunakan istilah brain link daripada brain drain,” ujarnya.

Dengan demikian, Meutya menambahkan bahwa Indonesia menargetkan kesiapan sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk mendukung adopsi teknologi ini.

Baca juga: Cara Pulihkan M-banking yang Terblokir Cukup Pakai Hp

Di bidang infrastruktur, pemerintah tengah memperluas jaringan serat optik, kabel bawah laut, serta menyiapkan pelelangan spektrum 2,6 dan 3,5 GHz guna mempercepat konektivitas di seluruh wilayah, termasuk 17.000 pulau di Indonesia.

Tak luput, dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menyoroti pentingnya membangun pusat keunggulan AI di berbagai daerah, termasuk di Papua, sebagai bagian dari upaya memperluas akses dan memperkuat prinsip inklusivitas dalam pengembangan teknologi.

“Menjadikan pusat keunggulan AI di Papua sangat penting bagi orang Indonesia untuk menunjukkan bahwa AI, bahwa kami percaya inklusivitas sangat penting ketika kita berbicara tentang AI,” terangnya.

“Teknologi harus mencerminkan keberagaman dunia, bukan hanya prioritas segelintir orang,” tandasnya.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Suharno
Suharno

Selular.ID – Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) di bidang ketahanan pangan dan perlindungan sosial.

Aplikasi ini mereka jadwalkan rilis pada Agustus 2025 sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat layanan publik berbasis teknologi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam sesi panel bertajuk Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country untuk forum teknologi global Machines Can See 2025 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA),

“Keamanan pangan menjadi perhatian Presiden Prabowo, terutama di tengah situasi geopolitik saat ini,” kata Meutya dalam keterangannya yang Selular kutip Selasa (29/4/2025).

“Pendidikan merupakan keyakinan mendasar yang dipegang teguh Indonesia, karena dengan AI, kami percaya bahwa AI tidak hanya itu, mereka yang merancang dan mengatur AI harus lebih pintar dari AI itu sendiri,” sambungnya.

Baca juga: 5 HP Terbaru dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh, Harga Terjangkau

Aplikasi AI yang dikembangkan, jelas Meutya bertujuan untuk memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, termasuk pemantauan produksi dan distribusi pangan berbasis data, serta memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.

Selain itu, pemerintah juga disebut tengah mengembangkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis berbasis AI untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat.

Meski demikian, tak luput dirinya menyoroti isu diaspora digital, di mana sekitar delapan juta warga negara Indonesia kini tinggal di luar negeri, termasuk 20.000 di antaranya yang bekerja di Silicon Valley.

“Jadi mereka sekarang berkecimpung dalam bidang inovasi perangkat lunak AI, sementara banyak dari mereka mungkin tidak lagi terhubung erat dengan lanskap domestik Indonesia, tetapi kami masih melihat mereka sebagai bagian dari kekuatan nasional kami. Kami lebih suka menggunakan istilah brain link daripada brain drain,” ujarnya.

Dengan demikian, Meutya menambahkan bahwa Indonesia menargetkan kesiapan sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk mendukung adopsi teknologi ini.

Baca juga: Cara Pulihkan M-banking yang Terblokir Cukup Pakai Hp

Di bidang infrastruktur, pemerintah tengah memperluas jaringan serat optik, kabel bawah laut, serta menyiapkan pelelangan spektrum 2,6 dan 3,5 GHz guna mempercepat konektivitas di seluruh wilayah, termasuk 17.000 pulau di Indonesia.

Tak luput, dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menyoroti pentingnya membangun pusat keunggulan AI di berbagai daerah, termasuk di Papua, sebagai bagian dari upaya memperluas akses dan memperkuat prinsip inklusivitas dalam pengembangan teknologi.

“Menjadikan pusat keunggulan AI di Papua sangat penting bagi orang Indonesia untuk menunjukkan bahwa AI, bahwa kami percaya inklusivitas sangat penting ketika kita berbicara tentang AI,” terangnya.

“Teknologi harus mencerminkan keberagaman dunia, bukan hanya prioritas segelintir orang,” tandasnya.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages