Peneliti Ungkap Bahayanya Manusia Keseringan Ngobrol dengan ChatGPT, Begini Temuannya - merdeka - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Peneliti Ungkap Bahayanya Manusia Keseringan Ngobrol dengan ChatGPT, Begini Temuannya - merdeka

Share This
Responsive Ads Here

 Kesehatan Mental

Peneliti Ungkap Bahayanya Manusia Keseringan Ngobrol dengan ChatGPT, Begini Temuannya - merdeka

1743241480315-lyjud

Temuan ini mengungkap mekanisme psikologis halus yang berperan saat manusia berinteraksi dengan mesin.

Sebuah studi oleh MIT (Institut Teknologi Massachusetts) dan OpenAI mengungkap efek samping yang tidak terduga. Beberapa di antara pengguna ChatGPT sering berbicara dengan chatbot, sehingga mulai terasa AI (Artificial intelligence) lebih dari sekadar mesin.

Penelitian bersama oleh Media Lab MIT dan OpenAI mengungkap, sekelompok kecil orang terus memiliki perasaan semakin terikat secara emosional dan tanda-tanda kecanduan berinteraksi dengan AI seperti ChatGPT setiap hari, demikian dilansir Daily Galaxy, Sabtu (29/3).

Dalam fiksi seperti film Her, kecerdasan buatan menjadi lebih sekedar mesin. Seiring berkembangnya chatbot yang mendukung percakapan alami, tidak hanya melalui teks, tetapi juga bisa melalui suara. Pengguna mulai merasa chatbot lebih dari sekedar bantuan fungsional. Mereka mulai membentuk koneksi emosional yang mengaburkan batas antara alat dan hubungan manusia.

Peneliti melakukan dua studi terkoordinasi untuk menyelidiki bagaimana orang berhubungan dengan ChatGPT.

Studi pertama melibatkan analisis terhadap 40 juta interaksi anonim dengan chatbot. Dari jumlah tersebut, 4.000 pengguna melengkapi kuesioner terperinci untuk merefleksikan persepsi mereka terhadap mesin itu.

Kedua, peneliti mengikuti 1.000 relawan selama satu bulan. Mereka melacak pola penggunaan dan respons emosional pengguna terhadap AI dari waktu ke waktu. Pendekatan ganda ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat pola dalam skala besar dan wawasan perilaku yang lebih intim.

Pada kedua studi tersebut muncul pola yang jelas antara pengguna dan AI. Pola tersebut adalah orang yang menggunakan ChatGPT lebih sering melaporkan tingkat kesepian dan ketergantungan emosional. Peneliti menggambarkan beberapa interaksi ini sebagai “penggunaan yang bermasalah.” Sebuah istilah yang digunakan untuk mengkarakterisasi suatu bentuk perilaku kecanduan.

Sementara itu, sebagian besar pengguna tidak menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran. Terdapat kelompok menonjol yang lebih kecil, mereka menggunakan AI secara intens, beberapa kali per hari. Hal ini menunjukkan tanda-tanda keterikatan yang mencerminkan hubungan manusia.

Merasa Lebih Kesepian

Menariknya, cara pengguna berkomunikasi dengan ChatGPT memainkan peran penting dalam dampak emosional. Mereka yang berinteraksi dengan AI melalui mode suara dilaporkan tidak terlalu kesepian dan tidak terlalu bergantung secara emosional, daripada pengguna yang hanya menggunakan teks. Namun, sifat percakapan juga membentuk hasilnya.

Pengguna yang terlibat dalam percakapan pribadi merasa lebih kesepian setelahnya, meskipun mereka melaporkan ketergantungan emosional yang lebih rendah. Di sisi lain, obrolan non-pribadi dikaitkan dengan perasaan ketergantungan yang lebih kuat, meskipun menawarkan kedalaman emosional yang lebih sedikit.

Peneliti mengidentifikasi sekelompok kecil pengguna yang secara konsisten mengandalkan mode suara ChatGPT dengan intens dan melibatkan emosi. Banyak dari pengguna ini secara terbuka setuju dengan pernyataan seperti, “Saya menganggap ChatGPT sebagai teman saya.”

Kelompok ini menunjukkan pola interaksi berulang yang ditandai dengan ketergantungan emosional, menunjukkan peralihan dari penggunaan praktis ke sesuatu yang lebih pribadi dan berpotensi membuat ketagihan.

Reporter magang: Devina Faliza Rey

Artikel ini ditulis oleh
ChatGTP Bisa "Kelelahan" Bekerja

Studi mengungkap bahwa ChatGPT dapat mengalami stres dan kecemasan saat terpapar informasi traumatis, memengaruhi responsnya hingga menampilkan bias sosial.

Tangani Kesehatan Mental Anak Muda, Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi AI Ini

Teknologi tersebut diyakini bisa memberikan pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada mahasiswa

Mahasiswa Ini Curhat ke Chat GPT Jelang Sidang Skripsi, Ceritanya Viral hingga Banjir Air Mata

"Gue sedih banget tapi di sisi lain gue juga ngakak kenapa gue harus curhat ke chat GPT." ujarnya.

Ini Tingkat Kecerdasan Orang yang Suka Pakai Emoji kalau Kirim Pesan

Penelitian mengungkap bahwa penggunaan emoji terkait dengan kecerdasan emosional dan gaya keterikatan. Emoji jadi cara efektif menyampaikan emosi.

Panduan Lengkap Cara Menggunakan ChatGPT dengan Mudah dan Efektif

Panduan menggunakan ChatGPT untuk beberapa keperluan, ketahui hal-hal ini.

Jangan Pernah Perintahkan AI dengan Kalimat Kasar

Penelitian mengungkap bahwa bersikap sopan terhadap AI meningkatkan akurasi respon. Sebaliknya, nada kasar menurunkan performa AI hingga 30%.

Hati-hati, 'Hantu' Buatan AI Ini Bisa Picu Gangguan Mental

Ahli memperingatkan, AI yang bisa 'menghidupkan' orang mati bisa berbahaya.

Lelucon AI Dianggap Lebih Lucu dari Manusia, Benarkah?

Sebuah penelitian menyebutkan AI lebih lucu dibandingkan pelawak.

Peneliti Wanti-Wanti AI Bisa Timbulkan Ekonomi Palsu hingga Manipulasi Sosial Skala Industri

Keputusan yang dikerjakan karena kecerdasan buatan akan berbahaya terhadap kualitas dari sebuah kebijakan.

Ini Nomor WhatsApp ChatGPT, Bisa Apa?

ChatGPT kini hadir di WhatsApp, memungkinkan interaksi berbasis teks dan panggilan suara untuk pengguna di AS. OpenAI siap bersaing dengan Meta AI.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages