Hyundai Tetap Buat Baterai Mobil Listrik Bareng LG Walaupun Investasi Besarnya Batal

VIVA – LG Energy Solution membatalkan investasinya di Indonesia untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik sebesar 11 triliun won, atau setara Rp130,2 triliun. Namun tidak memengaruhi kerjasamanya dengan Hyundai.
Ada sejumlah faktor yang membuat perusahaan teknologi raksasa asal Korea Selatan itu mundur, diantaranya khawatir rugi karena adanya kebijakan yang membuat mobil listrik China dalam kondisi impor bisa dijual lebih murah.
VIVA Otomotif: Baterai untuk mobil listrik buatan Hyundai Energy Indonesia
- VIVA/Yunisa Herawati
Menurut laporan dari salah satu media Korea Selatan, Yonhap, konsorsium LG Energy Solution, LG Chem, LX Internasional Corp, dan sejumlah perusahaan mitra lainnya menyatakan resmi menarik rencana investasinya dari Tanah Air.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," tulis keterangan dari salah satu petinggi LG Energy Solution.
Sebelumnya Menteri Investasi dan Hilirisasi atau
Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Roeslani mengklaim, bukan LG Energy Solution yang membatalkan investasinya, namun pemerintah yang mengeluarkannya karena tidak ada kepastian.
"Memang untuk proyek sebesar ini tentunya negosiasi lama dan kita melihat kita ingin investasi ini berjalan oleh karena itu proyek itu tetap berjalan dan digantikan partner lain," ucap Rosan dalam keterangan resminya.
Meskipun investasi besarnya batal, namun kolaborasi LG Energy Solution bersama Hyundai Motor Group masih tetap berjalan. Pabrik baterai yang mereka dirikan di Karawang, Jawa Barat dengan nama PT Hyundai LG Indonesia atau HLI Green Power, tetap beroperasi.
Menurut pantauan Viva Otomotif, Rabu 14 Mei 2025, pabrik tersebut tetap berjalan normal membuat cell baterai lithium-ion dengan bahan baku NMC (nikel, mangan, kobalt) sebelum dikirim ke PT Hyundai Energy Indonesia untuk dibungkus jadi baterai utuh, dan siap dipasang untuk Kona Electric oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
"Tidak ada pengaruh walaupun LG tidak jadi investasi di Indonesia. Kita masih fokus produksi dan kepemilikan saham kita masih 50 persen Hyundai dan LG 50 persen," Cell Technology Formation Part Leader PT HLI Green Power, Ubaidah Ibnul Jarrah di Karawang, Jawa Barat, Rabu 14 Mei 2025.
Lebih lanjut Jarrah menjelaskan, dalam satu hari sebanyak 120 ribu cell baterai dibuat oleh PT HLI, di mana angka tersebut menyesuaikan permintaan pasar ekspor, ataupun untuk dalam negeri yang saat ini hanya digunakan untuk Kona Electric.
Secara komposisi ekspor cell baterai sepanjang 2024 mencapai 98 persen yang terbagi untuk Hyundai 27 persen, dan KIA 71 persen. Sedangkan untuk kebutuhan pasar domestik hanya dua persen, di mana satu unit baterai Kona Electric membutuhkan 216 cell yang terbagi menjadi 27 modul.

Pesanan Mobil MG Naik 25 Persen di Pameran Kendaraan Listrik, MG 4 EV Terlaris
MG Motor Indonesia (MG) menorehkan catatan positif selama ajang PEVS 2025 dengan mengalami peningkatan pemesanan sebesar 25 persen.

VIVA.co.id
15 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar