ART Robot Humaoid Mulai Dijual Tahun Ini: Nggak Perlu Digaji atau Izin Pulang Kampung, Harganya?

ART Robot Humaoid Mulai Dijual Tahun Ini: Nggak Perlu Digaji atau Izin Pulang Kampung, Harganya? - SINDONEWS

ART Robot Humaoid Mulai Dijual Tahun Ini: Nggak Perlu Digaji atau Izin Pulang Kampung, Harganya? | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 26 Mei 2025 - 14:14 WIB

Asisten rumah tangga masa depan hadir dari China, harganya Rp320 jutaan. Foto: ist

CHINA

- Bayangkan memiliki asisten rumah tangga yang tak pernah lelah, tak pernah mengeluh, dan selalu siap sedia membantu. Impian itu kini selangkah lebih dekat menuju kenyataan. UBTech Robotics Corp., sebuah perusahaan robotika terkemuka asal China, berencana untuk meluncurkan robot humanoid canggih dengan harga sekitar USD20.000 (sekitar Rp320 juta) tahun ini, siap bertransformasi dari pekerja pabrik menjadi "pendamping rumah tangga" yang setia.

Langkah ambisius ini menandai ekspansi besar UBTech di luar ranah pabrik, menargetkan pasar konsumen yang semakin haus akan inovasi teknologi.

Michael Tam, Chief Brand Officer UBTech, mengungkapkan kepada Bloomberg News bahwa perusahaan melihat robot "asisten rumah tangga" sebagai titik terang di China, sebagian karena meningkatnya kebutuhan akan perawatan lansia.

Namun, Tam juga realistis. Ia tidak memberikan jadwal pasti kapan produk ini akan mulai dijual, dan mengakui bahwa robot serbaguna yang mampu menangani berbagai jenis pekerjaan rumah tangga serta merawat manusia masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjadi sempurna, karena teknologi belum sepenuhnya siap.

UBTech, yang terdaftar di bursa saham Hong Kong, sebelumnya fokus pada pelanggan industri untuk robot humanoid mereka.

Kini, mereka mengincar pasar konsumen yang juga menjadi target raksasa seperti Tesla Inc. dan perusahaan lainnya. CEO Tesla, Elon Musk, tahun lalu bahkan menyatakan bahwa robot Optimus miliknya akan menangani banyak tugas rumah tangga dan pada akhirnya bisa tersedia untuk konsumen dengan harga USD20.000 hingga UD30.000 (sekitar Rp320 juta hingga Rp480 juta) per unit, dengan produksi dimulai pada 2026.

Ini menandai persaingan sengit di segmen robot humanoid konsumen, di mana UBTech akan berhadapan langsung dengan visi ambisius Musk.

UBTech sendiri bukanlah pemain baru. Perusahaan otomotif BYD Co. dan raksasa elektronik Foxconn Technology Group adalah beberapa pengguna penawaran robot industri UBTech, yang rata-rata berharga USD100.000 (sekitar Rp1,6 miliar) per unit. Selain itu, UBTech juga memiliki robot yang digunakan dalam bidang pendidikan.

Namun, perjalanan UBTech tidak selalu mulus. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini berada di bawah tekanan persaingan ketat dari sejumlah perusahaan China lainnya yang juga mencoba membawa robot humanoid ke pasar utama.

Persaingan ini semakin memanas setelah Presiden China Xi Jinping tahun ini mengindikasikan bahwa robotika dan teknologi baru menjadi prioritas utama Beijing.

UBTech mengalami kerugian lebih dari 1,1 miliar yuan (Rp2,44 triliun) tahun lalu, dan nilai sahamnya di Hong Kong anjlok sekitar 45% selama 12 bulan terakhir. Namun, Michael Tam melihat persaingan yang intens ini sebagai katalisator yang membantu perusahaan-perusahaan China menjadi lebih efisien.

"Persaingan yang sangat ketat menciptakan banyak tekanan pada satu perusahaan, tetapi untuk seluruh industri, itu membantu mempertahankan perusahaan yang baik dan menghilangkan yang buruk," kata Tam.

UBTech berencana untuk mengirimkan sekitar 1.000 robot tahun ini. Angka ini menunjukkan ambisi mereka untuk segera masuk ke pasar konsumen, meskipun tantangan teknologi dan persaingan masih sangat besar.

Kisah UBTech ini menjadi cerminan dari ambisi China untuk menjadi pemimpin global dalam robotika, menghadirkan teknologi canggih yang tidak hanya mengubah industri, tetapi juga kehidupan sehari-hari. Akankah robot humanoid USD20.000 ini mampu merevolusi rumah tangga kita? Waktu yangakanmenjawab.

(dan)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan