Harta Kekayaan Nadiem Makarim Melonjak Saat Covid-19, Kini Dikaitkan Korupsi Proyek Rp 9,9 Triliun - Halaman all - Tribun-timur


TRIBUN-TIMUR.COM - "Di tahun 2020 krisis pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi krisis kesehatan, tapi juga krisis pendidikan. Kemendikbud Ristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan seefektif mungkin, agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa kita tekan," itulah terlontar dari mulut mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam konferensi pers pada Selasa (10/6/2025).
Perintis usaha GoJek itu akhirnya bicara menanggapi dugaan korupsi dalam pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada periode 2019–2022.
Proyek itu menghabiskan anggaran negara hingga Rp 9,9 triliun.
Jumlah itu terdiri dari Rp 3,5 triliun dari satuan pendidikan dan Rp 6,3 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK).
Ia mengungkapkan bahwa pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), termasuk laptop, merupakan langkah strategis untuk menghadapi dampak pandemi terhadap dunia pendidikan.
"Sehingga pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi risiko pandemi untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung," lanjutnya mengatakan.
Baca juga: Pembelaan Nadiem Makarim Soal Chromebook, Sudah Siap Dipanggil Kejagung
Nadiem menjelaskan bahwa selama empat tahun, Kemendikbudristek mengadakan sekitar 1,1 juta unit laptop, disertai modem 3G dan proyektor, yang didistribusikan ke lebih dari 77 ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Selain menunjang pembelajaran jarak jauh, menurutnya perangkat tersebut juga digunakan untuk mendukung peningkatan kapasitas guru serta tenaga kependidikan.
"Dan juga untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer atau ANBK yang menjadi instrumen sensus kami untuk mengukur capaian pembelajaran dan juga dampak daripada learning loss," terang Nadiem mengatakan.
Baca juga: Tarif Hotman Paris Pengacara Nadiem Makarim Dalam Kasus Chromebook, Baru 2 Artis Mampu Bayar
Ia menekankan bahwa selama menjabat, seluruh kebijakan yang dibuat berlandaskan pada prinsip transparansi, keadilan, serta itikad baik.
Sementara itu, Kejaksaan Agung masih mendalami dugaan praktik korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa terdapat indikasi adanya kesepakatan antara sejumlah pihak untuk memengaruhi tim teknis agar menyusun kajian yang mengarah pada pemilihan perangkat TIK berbasis sistem operasi Chrome.
"Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada operating system (sistem operasi) Chrome,” kata Harli pada Senin (26/5/2025).
Ia menambahkan bahwa keputusan itu diduga tidak sesuai kebutuhan saat itu, mengingat pada 2019 telah dilakukan uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook yang hasilnya dinilai tidak efektif.
"Sehingga diduga bahwa ada persekongkolan di situ karena di tahun-tahun sebelumnya sudah dilakukan uji coba, sesungguhnya penggunaan Chromebook itu kurang tepat," jelasnya.
Kekayaan Nadiem
Nadiem baru pertama kali menduduki jabatan menteri, pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Setelah lengser dari jabatannya, kasus dugaan korupsi pada kementerian yang pernah dipimpinnya pun dikorek kejaksaan.
Ini juga baru kali pertama nama Nadiem ada dalam pusaran kasus dugaan korupsi.
Dulu, putra dari pengacara Nono Anwar Makarim itu masuk dalam daftar menteri yang memiliki harta kekayaan triliunan rupiah.
Pada awal menjabat menteri, Nadiem melaporkan memiliki harta kekayaan Rp1.225.006.640.485 sebagaimana dikutip dair LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara).
Pada akhir menjabat, nilai harta kekayaannya turun separuh menjadi Rp 600.641.456.655.
Namun, sempat melonjak hingga 314,5 persen pada tahun 2022 pada masa Covid-19 dengan nilai Rp 4.871.469.603.758.
Lonjakan juga terjadi di surat berharga (327 persen) dan utang (308 persen).
Lonjakan juga terjadi di komponen kas dan setara kas yakni 114,57 persen dibandingkan laporan sebelumnya.
Berikut ini total harta kekayaan Nadiem dalam kurun waktu 6 tahun.
1. Rp 1.225.006.640.485 (LHKPN 2019)
2. Rp 1.192.425.517.883 (LHKPN 2020)
3. Rp 1.175.047.616.596 (LHKPN 2021)
4. Rp 4.871.469.603.758 (LHKPN 2022)
5. Rp 906.057.161.325 (LHKPN 2023)
6. Rp 600.641.456.655 (LHKPN 2024)
Berdasarkan LHKPN terakhir dengan Nomor Harta Kekayaan (NHK) 712194, Nadiem memiliki total harta senilai Rp1.066.872.757.334, dengan utang sebesar Rp466.231.300.679.
Setelah dikurangi kewajiban tersebut, total kekayaan bersihnya mencapai Rp600.641.456.655.
Dalam rincian aset, kekayaan terbesar Nadiem berada pada pos surat berharga yang nilainya mencapai Rp926,09 miliar.
Untuk aset properti, Nadiem tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp57,79 miliar yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Rote Ndao, Gianyar, dan Jakarta Selatan. Di Jakarta Selatan saja, terdapat lima bidang tanah dan bangunan dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah.
Beberapa aset properti miliknya antara lain:
Tanah seluas 24.739 m⊃2; di Rote Ndao senilai Rp176,88 juta
Tanah 2.700 m⊃2; di Gianyar seharga Rp2,16 miliar
Tanah dan bangunan 885 m⊃2;/560 m⊃2; di Jakarta Selatan senilai Rp27,88 miliar
Tanah dan bangunan 567 m⊃2;/485 m⊃2; di Jakarta Selatan seharga Rp16,36 miliar
Di sektor alat transportasi dan mesin, Nadiem melaporkan memiliki dua unit mobil, yaitu Toyota Alphard 2.5 Hybrid tahun 2024 senilai Rp1,71 miliar dan Toyota Innova Zenix 2.0 tahun 2024 senilai Rp536 juta.
Total nilai kendaraan yang dimilikinya sebesar Rp2,24 miliar.
Sementara itu, harta bergerak lainnya tercatat sebesar Rp752,3 juta. Ia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp77,08 miliar serta harta lainnya senilai Rp2,9 miliar.(*)