Di Balik Layar Film F1 di Netflix: Apple Ciptakan Kamera iPhone Siluman yang Sanggup Disiksa di Kecepatan 300 Km/Jam | Sindonews
Di Balik Layar Film F1 di Netflix: Apple Ciptakan Kamera iPhone Siluman yang Sanggup Disiksa di Kecepatan 300 Km/Jam | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 01 Juli 2025 - 12:43 WIB
Untuk film F1 terbaru mereka, sutradara Joseph Kosinski menuntut rekaman dari sudut pandang pembalap yang otentik. Foto: MacRumors
- Di dunia perfilman Hollywood, masalah teknis yang nyaris mustahil muncul: bagaimana cara menempatkan sebuah kamera sinematik di atas mobil Formula 1 yang melesat lebih dari 300 km/jam tanpa mengacaukan aerodinamika presisinya yang bernilai jutaan dolar? Jawabannya ternyata tidak datang dari pabrikan kamera raksasa, melainkan dari sebuah "laboratorium rahasia" di dalam Apple.
Untuk film F1 terbaru mereka, sutradara Joseph Kosinski (Top Gun: Maverick) menuntut rekaman dari sudut pandang pembalap yang otentik.
Menggunakan kamera siaran standar F1 bukanlah pilihan—resolusinya terlalu rendah dan warnanya terlalu sulit untuk diolah. Di sinilah Apple melakukan sebuah langkah gila: mereka membongkar iPhone dan membangun sebuah kamera "siluman" dari jeroannya.
'Frankenstein' dari Silicon Valley: Jeroan iPhone dalam Bodi Palsu
![Di Balik Layar Film F1 di Netflix: Apple Ciptakan Kamera iPhone Siluman yang Sanggup Disiksa di Kecepatan 300 Km/Jam]()
Ini bukanlah sekadar menempelkan iPhone di mobil. Tim insinyur Apple menciptakan sebuah modul kamera kustom yang secara fisik meniru persis modul kamera siaran F1, hingga ke beratnya, agar tidak mengubah spesifikasi mobil sedikit pun. Namun, di dalamnya, bersemayam sebuah "monster" teknologi.
Jantung Pacu: Sebuah sensor kamera iPhone (kemungkinan besar sensor utama 48MP dari iPhone 15 Pro) yang ditenagai oleh chip A-series, otak yang sama yang menjalankan ponsel di saku Anda.
Daya dan Lensa: Ditenagai oleh baterai iPhone dan dilengkapi dengan filter ND (Neutral Density) untuk memberi editor film kontrol penuh atas pencahayaan.
Sistem Operasi Kustom: Modul ini menjalankan iOS dengan firmware kamera yang dimodifikasi khusus, mampu merekam dalam format ProRes Log—sebuah format video "mentah" yang memberikan fleksibilitas luar biasa saat proses pewarnaan film.
"Anda tidak bisa begitu saja menaruh kamera bioskop di mobil F1," ujar seorang sumber yang terlibat dalam produksi.
"Solusi Apple adalah sebuah terobosan, sebuah jembatan antara dunia teknologi konsumen dan kebutuhan sinematik paling ekstrem."
Arena 'Penyiksaan' dan Lahirnya Fitur Baru
Sebelum dipasang di mobil balap sungguhan selama musim balap 2023 dan 2024, kamera "siluman" ini harus melewati serangkaian "penyiksaan" brutal. Para insinyur Apple mengujinya untuk memastikan ia mampu bertahan dari guncangan ekstrem, getaran hebat, dan panas yang luar biasa—bahkan melampaui spesifikasi yang ditetapkan oleh Formula One.Namun, inilah bagian paling menarik bagi kita sebagai konsumen. Proyek rahasia ini ternyata menjadi "laboratorium" bagi Apple. Kebutuhan para sineas untuk merekam dalam format Log dan alur kerja warna profesional (ACES) secara langsung melahirkan dua fitur baru yang kini bisa Anda nikmati di iPhone 15 Pro. Apa yang dimulai sebagai solusi untuk Hollywood, berakhir sebagai fitur di genggaman konsumen.
Ilusi "Direkam dengan iPhone"
![Di Balik Layar Film F1 di Netflix: Apple Ciptakan Kamera iPhone Siluman yang Sanggup Disiksa di Kecepatan 300 Km/Jam]()
Meskipun ini adalah sebuah pencapaian teknologi yang luar biasa, penting untuk tetap kritis. Klaim "direkam dengan iPhone" sering kali menjadi ilusi pemasaran. Di lokasi syuting profesional, para sineas memiliki kontrol penuh atas pencahayaan dan sering kali menggunakan lensa pihak ketiga serta rig yang canggih—jauh berbeda dari video liburan konsumen.
Ini adalah realita kontras dengan pendekatan puritan dari sutradara seperti Christopher Nolan, yang justru meminta IMAX untuk membuat kamera film raksasa mereka menjadi lebih ringan dan senyap untuk film terbarunya.
Pada akhirnya, proyek kamera F1 ini menandai sebuah era baru. Raksasa teknologi seperti Apple kini bukan lagi sekadar pemasok alat, tetapi telah menjadi mitra kolaborasi yang intim di Hollywood. Mereka bersedia membongkar produk andalan mereka dan membangunnya kembali dari nol, hanya untuk satu tujuan: mendapatkan sebuah adeganyangsempurna.
(dan)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja