Netizen Indonesia vs Brasil: Perang Digital di Google Maps Soal Rinjani dan Amazon - Kabar Mojokerto
Internet
Netizen Indonesia vs Brasil: Perang Digital di Google Maps Soal Rinjani dan Amazon - Kabar Mojokerto

Kabar Mojokerto - Ketegangan digital antarwarga dua negara pecah di ruang publik Google Maps. Perang spam bintang 1 kini melibatkan netizen Brasil dan netizen Indonesia, menyusul tragedi meninggalnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Peristiwa yang semula menjadi duka internasional berubah menjadi konflik dunia maya. Warganet Brasil marah dan merasa kecewa terhadap proses evakuasi korban di Gunung Rinjani.
Sebagai bentuk protes, mereka membanjiri ulasan Google Maps Gunung Rinjani dengan rating bintang 1, lengkap dengan komentar negatif dalam bahasa Portugis. Beberapa komentar bahkan menyebut Rinjani “berbahaya dan tidak aman.”
Baca Juga: 1 Unit Ruko di Pasar Dlanggu Mojokerto Terbakar, Ini Penyebabnya
Namun, respons dari netizen Indonesia tidak kalah cepat. Dalam waktu singkat, muncul gelombang serangan balik ke destinasi alam paling ikonik milik Brasil, yakni Hutan Amazon. Dengan semangat “balas dendam digital”, netizen Tanah Air memberikan rating bintang 1 untuk Hutan Amazon di Google Maps, lengkap dengan komentar satir dan sindiran khas warganet Indonesia.
“Tempat paling berbahaya di dunia. Banyak siluman ular. Hati-hati,” tulis salah satu pengguna Google asal Indonesia.
“Amazon tak cocok untuk healing. Banyak binatang buas,” ujar komentar lainnya yang viral di media sosial.
Kronologi Perang Digital
20–24 Juni 2025: Juliana Marins, pendaki asal Brasil, dikabarkan terjatuh ke jurang sedalam 600 meter saat mendaki Rinjani. Operasi pencarian oleh tim SAR memakan waktu beberapa hari karena cuaca buruk dan medan ekstrem.
23 Juni 2025: Netizen Brasil mulai memborbardir Google Maps Gunung Rinjani dengan ulasan negatif.
Mulai 27 Juni 2025: Netizen Indonesia mulai menyerang balik dengan memberi bintang 1 untuk Hutan Amazon di Google Maps.
