Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Dunia Internasional Featured Gadget Singapura Smartphone Spesial

    PM Singapura: Tak Boleh Pakai HP sebagai Pengasuh Anak untuk Membuat Mereka Diam | kumparan

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    PM Singapura: Tak Boleh Pakai HP sebagai Pengasuh Anak untuk Membuat Mereka Diam | kumparan


    Pemerintah Singapura sedang mempertimbangkan lebih banyak cara untuk mendukung orang tua dan menciptakan ruang digital yang lebih aman untuk anak-anaknya. Sebab, saat ini, dunia tengah menghadapi berbagai dampak teknologi, khususnya kecanduan layar pada anak-anak.

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menjelaskan, demi mencapai keseimbangan dalam melindungi generasi muda dari potensi bahaya teknologi, maka orang tua harus membekali anak-anak agar bisa memanfaatkan gadget secara bijak. PM Wong menegaskan, ajaran ini sudah harus diterapkan sejak masa bayi.

    "Untuk bayi dan balita, sains sudah jelas, tidak boleh sama sekali menonton layar. Bahkan untuk anak-anak prasekolah, kita harus sadar dan membatasi waktu layar mereka," tegas PM Wong dalam pidato National Day Rally di ITE College Central, Minggu (17/8).

    "Itu artinya kita tidak boleh menggunakan ponsel sebagai pengasuh anak, hanya untuk membuat anak-anak kita diam atau sibuk," lanjut dia.

    Ia menegaskan, anak-anak harus didorong untuk menghabiskan lebih banyak waktu bermain di luar ruangan, bersosialisasi, dan beraktivitas.

    "Biarkan mereka berlarian di taman dan taman bermain. Beri mereka ruang untuk menjelajah sendiri, mencoba, menerima beberapa benturan, lalu bangkit kembali," ungkap PM Wong.

    “Melalui semua itu, mereka dapat belajar, tumbuh, dan mendapatkan kepercayaan diri di dunia nyata, bukan dunia maya,” imbuhnya.

    PM Wong mengungkapkan, beberapa negara telah mengesahkan undang-undang baru untuk memperketat akses media sosial dan internet bagi anak-anaknya. Pihaknya pun kini juga sedang mempelajari kebijakan pengetatan aturan di negara-negara tersebut agar bisa memperkuat keamanan daring di negaranya.

    "Kami mempelajari pengalaman mereka secara saksama untuk memahami apa yang benar-benar efektif. Dan kami akan mempertimbangkan apa lagi yang dapat kami lakukan untuk memperkuat keamanan digital bagi anak-anak," tutur PM Wong.

    Menurut PM Wong, banyak orang tua yang kini khawatir ketika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu mereka di depan layar. Misalnya, menggunakan media sosial hingga bermain game online.

    "Di masa lalu, anak-anak terus-menerus diingatkan agar tidak terlalu banyak menonton TV, tetapi lingkungan saat ini berada pada skala yang berbeda sepenuhnya," ujar dia.

    Dan kini, semua menjadi serba online, mudah terhubung ke mana pun, dan selalu dapat mengakses apa yang dicari melalui ponsel selama 24 jam dan 7 hari. Sehingga, ia melihat pembatasan akses mungkin akan jauh lebih sulit bagi orang tua, atau bahkan untuk sekadar mengetahui apa yang dilakukan anak-anak mereka di dunia digital.

    PM Wong mengingatkan generasi muda bisa kehilangan kontak dengan dunia nyata, karena terlalu asyik dengan dunia virtualnya. Sehingga, ada kemungkinan anak-anak ini akan tumbuh dalam kondisi yang lebih terisolasi secara sosial, terpapar konten berbahaya, hingga penurunan harga diri, perkembangan emosional, hingga terkikisnya kesejahteraan mentalnya.

    Komentar
    Additional JS