Siapa Xueba 01? Robot Humanoid China yang Daftar Kuliah PhD Jurusan Drama dan Film | SINDOnews.com
Siapa Xueba 01? Robot Humanoid China yang Daftar Kuliah PhD Jurusan Drama dan Film | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 04 Agustus 2025 - 16:35 WIB
Siapa Xueba 01, robot humanoid China yang daftar kuliah PhD jurusan drama dan film. Foto/Gulf News
- Untuk pertama kalinya dalam dunia robotika dan seni, robot humanoid
China, Xueba 01, diterima dalam program PhD Drama dan Film. Langkah perintis ini, yang diumumkan pada Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia pada 27 Juli, telah memicu diskusi luas di media sosial China, dengan reaksi yang beragam, mulai dari antusiasme hingga skeptisisme.
Dikembangkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Shanghai dan DroidUp Robotics, Xueba 01 memiliki tinggi 1,75 meter dan berat sekitar 30 kilogram. Robot ini mampu berinteraksi secara fisik, fasih berbahasa Mandarin, dan memiliki lapisan silikon yang memungkinkan ekspresi wajah yang realistis.
Namanya, 'Xueba', adalah istilah slang China untuk siswa yang sangat cerdas, sebuah gelar yang kini ingin diraihnya. Robot ini memulai program doktoral empat tahun di Akademi Teater Shanghai, di mana ia akan mengkhususkan diri dalam opera tradisional China.
Siapa Xueba 01? Robot Humanoid China yang Daftar Kuliah PhD Jurusan Drama dan Film
1. Berinteraksi dengan Teman-teman Sekelas
Xueba 01 akan dibimbing oleh Profesor Yang Qingqing, seorang seniman di Shanghai. Kurikulum robot ini komprehensif, mencakup pertunjukan panggung, penulisan naskah, desain set, dan pengembangan bahasa. Profesor Yang melihat peran robot ini lebih dari sekadar eksperimen teknis.
Ia mengenang sebuah latihan di mana tiruan robot terhadap gestur opera Peking klasik menginspirasi siswa manusia untuk mengikutinya.
"Ketika Xueba 01 berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, yang terjadi bukanlah pertemuan antara mesin dingin dan manusia, melainkan pertukaran estetika lintas spesies," ujar Yang.
Baca Juga: Korea Selatan Turunkan Pengeras Suara Propaganda di Perbatasan, Sinyal Rekonsiliasi Dimulai?
2. Dikenal dengan Seniman AI
Robot yang mengidentifikasi dirinya sebagai "seniman AI" ini berharap dapat berkontribusi pada proses kreatif dengan berkolaborasi dalam naskah, membantu koreografi, dan memberikan dukungan kepada rekan-rekan manusianya. Jika berhasil, Xueba 01 bisa menjadi sutradara opera atau meluncurkan studio seni AI-nya sendiri.
Penerimaan robot ini secara luas dipandang sebagai langkah penting dalam integrasi teknologi dan seni, tetapi juga menuai kritik. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan apakah robot benar-benar dapat menangkap kedalaman emosional yang dibutuhkan untuk opera China.
Dalam balasan yang jenaka, Xueba 01 bercanda bahwa jika gagal lulus, "sistem dan datanya mungkin akan diturunkan," atau mungkin akan disumbangkan ke museum, sebuah nasib yang dianggapnya "cukup keren" karena akan tetap menjadi bagian dari sejarah seni.
Namun, perdebatan ini semakin mendalam. Para kritikus mempertanyakan alokasi sumber daya, dengan menyatakan bahwa beberapa mahasiswa PhD seni humanoid di Tiongkok berpenghasilan sangat rendah.
3. Saatnya Belajar bersama Robot
Yang lain mempertanyakan gagasan bahwa seni yang dihasilkan AI dapat menggantikan ekspresi kreatif yang berasal dari pengalaman manusia yang sesungguhnya. Meskipun beragam reaksi, seorang pengamat daring merangkum sentimen tersebut dengan mengatakan, "Kita akhirnya mencapai titik hidup dan belajar bersama robot. Semoga dia berhasil."
Ini bukan pencapaian pertama Xueba 01; model sebelumnya pernah menempati posisi ketiga dalam lomba lari setengah maraton humanoid. Namun, upaya memasuki dunia pertunjukan teater yang bernuansa ini mungkin merupakan tantangan paling ambisius yang pernah mereka hadapi.
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

10 Film dan Acara TV yang Meramalkan Masa Depan