Google Ubah Strategi Update Keamanan Android, Fokus pada Patch Risiko Tinggi -
Google Ubah Strategi Update Keamanan Android, Fokus pada Patch Risiko Tinggi
JAKARTA - Google resmi mengumumkan perubahan besar dalam cara mereka merilis pembaruan keamanan untuk Android. Kini, perusahaan akan mengadopsi sistem berbasis risiko yang memprioritaskan celah keamanan berisiko tinggi untuk segera ditangani, sementara perbaikan lain akan digabungkan dan dirilis setiap kuartal.
Langkah ini diambil karena selama bertahun-tahun, Google merilis buletin bulanan yang merinci semua celah keamanan yang ditambal. Namun, sistem itu sering membuat produsen ponsel kewalahan karena harus menambal banyak bug kecil setiap bulan, yang berujung pada keterlambatan update bagi pengguna.
Dalam model baru ini, hanya kerentanan yang tergolong “”—terutama yang sedang dieksploitasi di dunia nyata—yang akan menerima patch darurat setiap bulan. Sementara itu, bug dengan tingkat risiko sedang dan rendah akan diperbaiki secara kolektif dalam rilis besar per kuartal.
Baca juga:
Bagi pengguna Android, kebijakan baru ini berarti perlindungan terhadap ancaman serius bisa datang lebih cepat. Bahkan ponsel dari brand yang biasanya lambat update berpotensi mendapatkan patch lebih konsisten, terutama pada pembaruan kuartalan.
Meski begitu, beberapa pihak mengingatkan bahwa jeda waktu yang lebih panjang untuk patch bug risiko rendah bisa dimanfaatkan oleh jika informasi kerentanannya bocor. Namun, Google menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah melindungi pengguna dari ancaman aktif secepat mungkin.
Dengan strategi ini, Google berharap ekosistem Android menjadi lebih aman dan proses distribusi patch lebih efisien.