Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kecerdasan Buatan Spesial

    Dosen Indonesia Kembangkan AI Ukur Keterampilan Motorik Anak - Tek id

    2 min read

     

    Dosen Indonesia Kembangkan AI Ukur Keterampilan Motorik Anak


    Dalam penelitian berjudul Preliminary Evaluation of an AI-Based Postural Assessment Application for Motor Skill Perception in Early Childhood Physical Education, Della dan tim menggunakan MediaPipePose dan OpenCV untuk menganalisis postur tubuh anak, termasuk kemiringan leher dan keseimbangan tubuh. 

    Hasil analisis tersebut dikategorikan secara otomatis ke dalam dua kelompok: postur baik dan kurang baik.

    Uji coba terhadap 25 siswa SD berusia 6–7 tahun menunjukkan hasil yang menjanjikan.

    Tingkat kesesuaian antara hasil analisis AI dan penilaian pakar mencapai Cohen’s Kappa 0,618, yang menandakan tingkat reliabilitas tinggi dalam menilai postur dan kemampuan motorik anak.

    Lebih jauh, sistem AI yang dikembangkan Della juga mampu memetakan empat profil motorik anak. 

    Dengan begitu, guru dapat merancang program latihan yang lebih personal, misalnya latihan side shuffle atau crab walk bagi siswa dengan kelemahan di aspek keseimbangan.

    “AI bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan menjadi mitra diagnostik yang memberikan data objektif,” jelas Della dikutip dari laman resmi BRIN.

    Menurutnya, pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan perlu diarahkan untuk membantu guru memahami kebutuhan individu siswa secara lebih akurat. Dengan data yang lebih presisi, intervensi pendidikan dapat dilakukan secara tepat sasaran tanpa mengurangi peran manusia sebagai pengajar utama.

    Selain Della, perhatian terhadap aspek etika dan keadilan dalam penerapan AI di dunia pendidikan juga diangkat oleh Ika Diyah Candra Arifah, dosen dari Universitas Negeri Surabaya. 

    Dalam paparannya berjudul “Menjembatani Adaptasi Algoritmik dan Kesetaraan Andragogis dalam Pembelajaran yang Dipersonalisasi oleh AI”, Ika memperkenalkan konsep “andragogical equity” — prinsip yang menekankan teknologi AI harus menghormati kebutuhan pembelajar dewasa dalam aspek otonomi, relevansi, dan keadilan.

    Penelitian yang melibatkan 160 mahasiswa pengguna alat bantu Two-Listed AI ini menemukan bahwa personalisasi pembelajaran berbasis AI dapat meningkatkan pengalaman belajar dan prestasi akademik, terutama ketika peserta didik merasa nyaman dan percaya terhadap teknologi tersebut.

    Namun, Ika menegaskan keberhasilan penerapan AI dalam pendidikan tidak semata ditentukan oleh kecanggihan algoritma, melainkan juga oleh bagaimana teknologi diterima dan dirasakan oleh penggunanya.

    “Yang terpenting adalah bagaimana teknologi diterima dan dirasakan oleh pengguna,” ujarnya.

    Ia menambahkan, sistem pembelajaran berbasis AI harus manusiawi, transparan, adil, dan inklusif, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di berbagai kalangan. 

    Pendekatan ini dianggap penting untuk mencegah munculnya kesenjangan baru di dunia pendidikan, terutama antara kelompok yang memiliki akses tinggi terhadap teknologi dan yang belum.

    Tag
    Komentar
    Additional JS