Opera Luncurkan Peramban Neon AI untuk Bersaing di Era Penjelajahan Web Berbasis Agen - Media Indonesia
Opera Luncurkan Peramban Neon AI untuk Bersaing di Era Penjelajahan Web Berbasis Agen
JAKARTA- Opera pada Selasa 30 September meluncurkan Neon, peramban bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang mampu menjalankan tugas dan mengeksekusi kode di dalam halaman web. Peluncuran ini menambah panas persaingan di antara perusahaan teknologi untuk membuat penjelajahan web lebih "agentic" atau berbasis agen.
Langkah ini menegaskan perlombaan untuk mengubah peramban menjadi pusat produktivitas yang bertindak atas nama pengguna, bukan sekadar menampilkan hasil pencarian. Awal tahun ini, Perplexity AI merilis peramban Comet, sementara The Browser Company, pengembang Arc, meluncurkan Dia.
Opera menyatakan bahwa Neon dapat mengisi formulir, membandingkan data antar situs, atau membuat kode langsung di dalam peramban. Fitur "Neon Do" memungkinkan perangkat lunak menavigasi halaman atas nama pengguna tanpa mengirimkan informasi ke layanan cloud eksternal.
Baca juga:
Perusahaan asal Norwegia ini memasarkan Neon sebagai produk berlangganan yang ditujukan untuk pengguna tingkat lanjut. Akses awal dimulai pada hari Selasa, dengan ketersediaan yang lebih luas diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Fitur lain termasuk "Tasks", yang menciptakan ruang kerja mandiri bagi AI untuk menganalisis berbagai sumber, dan "Cards", templat perintah yang dapat digunakan kembali untuk mengotomatiskan alur kerja berulang. Opera menegaskan bahwa semua tindakan dilakukan secara lokal, memberikan pengguna kendali penuh atas kapan model AI beroperasi atau dijeda.
Saham Opera yang tercatat di AS telah melonjak dalam tiga tahun terakhir, didorong oleh kinerja keuangan yang konsisten dan optimisme investor terhadap dorongan perusahaan ke produk berbasis AI.
Didirikan pada tahun 1995 dan berkantor pusat di Oslo, Opera memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif di peramban desktop dan selulernya. Perusahaan menekankan desain Neon yang mengutamakan privasi, dengan operasi berbasis perangkat yang dapat menarik minat pengguna Eropa di tengah pengawasan ketat regulator terhadap penggunaan data.