Meutya Hafid

Jakarta, VIVA – Transformasi digital kini menjadi elemen kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital tidak hanya membuka akses pembelajaran yang lebih luas bagi pelajar, tetapi juga mempercepat lahirnya generasi yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan masa depan.

MyRepublic Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) resmi memperkenalkan program edukasi nasional bertajuk “Roketin Generasi Tunas Digital” dalam acara MyRepublic Rocket Week 2025 (MRW25) yang digelar di Grand Hyatt Jakarta.

Ada Program Digital untuk Kalangan Pelajar Tanah Air

Program ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan literasi digital pelajar Indonesia sekaligus mendukung pelaksanaan Peraturan Pemerintah TUNAS No. 17 Tahun 2025 terkait perlindungan anak di ruang digital.

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid mengatakan investasi pada konektivitas bukan hanya soal membangun jaringan, tetapi tentang menyiapkan Generasi Tunas Digital Indonesia.

“Generasi Tunas Digital adalah aset terbesar bangsa, dan tugas kita bersama adalah memastikan mereka tumbuh dalam ekosistem digital yang inklusif dan aman,” kata Meutya Hafid Minggu, 23 November 2025.

Perkembangan teknologi membuka peluang besar bagi anak dan remaja, namun juga menghadirkan risiko baru mulai dari paparan konten tidak sesuai usia hingga potensi kejahatan siber. Program Roketin Generasi Tunas Digital dirancang sebagai upaya kolaboratif untuk memberikan pemahaman yang lebih kuat mengenai keamanan digital, etika berinternet, serta penggunaan teknologi secara bijak.

Dalam kesempatan yang sama, CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk membantu pelajar Indonesia memahami teknologi secara bertanggung jawab.

Ilustrasi kejahatan digital

“Kami mengapresiasi kolaborasi strategis bersama Komdigi yang sejalan dengan semangat pemerintah untuk melindungi dan memberdayakan anak-anak Indonesia di dunia digital,” tambahnya.

Keduanya optimistis bahwa inisiatif ini dapat menjadi model kerja sama nasional dalam membangun ruang digital yang lebih aman dan berkelanjutan bagi generasi muda. Dengan meningkatnya literasi digital, pelajar Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan internet secara lebih cerdas sekaligus terlindungi dari berbagai risiko di dunia maya.