Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Cloudflare Featured Internet Kemenkomdigi Spesial

    Apa Itu Cloudflare dan Mengapa Kemenkomdigi Ingin Memblokirnya?

    6 min read

     

    Apa Itu Cloudflare dan Mengapa Kemenkomdigi Ingin Memblokirnya?

    Jumat, 21 November 2025 | 16:37 WIB
    MF
    MF


    Kemenkomdigi mengancam blokir Cloudflare di Indonesia. (Cloudflare/Istimewa)

    Jakarta, Beritasatu.com - Kemenkomdigi kembali menarik perhatian publik setelah mengeluarkan peringatan tegas kepada Cloudflare.

    ADVERTISEMENT

    Ancaman pemblokiran muncul karena perusahaan infrastruktur internet tersebut belum memenuhi kewajiban administratif sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat di Indonesia.

    Kondisi ini turut menimbulkan kekhawatiran, mengingat Cloudflare digunakan oleh berbagai situs dan layanan digital di Tanah Air.

    Direktur Jenderal Kemenkomdigi Alexander Sabar, menegaskan bahwa pendaftaran PSE bukan sekadar kewajiban administratif. Menurutnya, langkah ini merupakan instrumen penting untuk menjaga kedaulatan digital Indonesia serta memastikan ruang digital tetap aman dan sehat bagi masyarakat.

    ADVERTISEMENT

    Alexander menyebutkan bahwa tanpa status PSE yang sah, proses koordinasi dan penindakan terhadap konten terlarang, termasuk judi online, akan sangat sulit dilakukan.

    “Pendaftaran PSE tidak hanya bersifat administratif, tetapi instrumen penting untuk memastikan kedaulatan digital Indonesia serta melindungi masyarakat dalam ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab," kata Alexander, dikutip dari Antara, Jumat (21/11/2025).

    Ancaman Sanksi Bila Cloudflare Tidak Patuh

    Kewajiban pendaftaran PSE Lingkup Privat tercantum dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

    Lewat aturan ini, setiap platform digital yang beroperasi di Indonesia wajib mendaftar agar otoritas dapat melakukan pengawasan dan penegakan regulasi secara efektif.

    BACA JUGA

    Kemenkomdigi: Banyak Situs Judi Online Samarkan IP Pakai Cloudflare

    Kemenkomdigi memberikan waktu 14 hari kerja bagi Cloudflare untuk memenuhi kewajiban tersebut. Jika tenggat waktu berlalu tanpa pendaftaran, maka sanksi administratif akan dijatuhkan sesuai Pasal 7 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

    Alexander bahkan mengingatkan pengguna layanan Cloudflare untuk bersiap mencari alternatif jika perusahaan tersebut tidak segera patuh.

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap membuka ruang dialog bagi platform digital global. Asalkan, mereka menunjukkan komitmen untuk memenuhi aturan dan berkontribusi dalam menjaga keamanan masyarakat digital.

    Dominasi Cloudflare dalam Infrastruktur Situs Judi Online

    Dalam konteks pemberantasan judi online, Cloudflare disebut memiliki peran signifikan, meski secara tidak langsung. Berdasarkan analisis terhadap 10.000 sampel situs judi online pada periode 1-2 November 2025, sekitar 76% di antaranya menggunakan infrastruktur Cloudflare.

    Menurut Alexander, penggunaan Cloudflare oleh situs-situs ini sering kali memanfaatkan fitur penyamaran alamat IP. Hal tersebut membuat perpindahan domain lebih cepat sehingga mempersulit upaya pemblokiran.

    Karena itu, ia meminta Cloudflare lebih kooperatif dengan pemerintah dan lebih selektif dalam menerima layanan yang berpotensi merugikan Indonesia.

    Cloudflare semestinya dapat melakukan moderasi internal dan penyaringan terhadap permintaan layanan yang digunakan untuk aktivitas ilegal. Ia menilai bahwa kerja sama ini penting agar upaya pemberantasan judi online dapat berjalan lebih optimal.

    Apa Itu Cloudflare?

    Cloudflare merupakan perusahaan infrastruktur internet yang menyediakan layanan untuk meningkatkan keamanan, kinerja, dan keandalan situs web.

    Dalam keterangan resminya, Cloudflare menggambarkan dirinya sebagai salah satu jaringan terbesar yang beroperasi di internet.

    Layanan Cloudflare digunakan oleh berbagai pihak, mulai dari bisnis, organisasi nirlaba, blogger, hingga individu, untuk memastikan situs dan aplikasi mereka dapat diakses dengan cepat serta aman.

    Menurut laporan The Independent, salah satu fungsi paling populer dari Cloudflare adalah menjaga agar sebuah situs tetap online meskipun mendapat lonjakan trafik tinggi, baik dari pengunjung yang sah maupun dari serangan siber.

    Bagaimana Cara Kerja Cloudflare?

    Cara kerja Cloudflare cukup sederhana tetapi vital. Ketika pengguna mencoba mengakses sebuah situs, permintaan akan diarahkan dari perangkat mereka ke server situs tersebut. Namun jika permintaan terlalu banyak, server dapat kewalahan dan membuat situs tidak responsif.

    Untuk mengatasi masalah ini, Cloudflare berada di antara pengguna dan server situs. Jaringan pusat datanya menyimpan salinan konten dan menyediakannya dengan cepat kepada pengguna.

    Pendekatan berbasis jaringan edge ini memungkinkan penyampaian informasi jarak dekat sehingga waktu muat situs menjadi lebih cepat.

    BACA JUGA

    Kemenkomdigi Desak Cloudflare Kooperatif Blokir Situs Judi Online

    Cloudflare juga memiliki peran sebagai pelindung. Dengan memfilter serangan dan trafik mencurigakan, layanan ini menjaga situs agar tetap aman sekaligus stabil.

    The Independent mencatat bahwa layanan seperti Cloudflare bekerja secara ‘sunyi’. Artinya, pengguna internet jarang menyadari keberadaannya, padahal layanan ini menopang stabilitas banyak situs.

    Namun, ketika terjadi masalah atau ada ancaman pemblokiran seperti yang disampaikan Kemenkomdigi, barulah publik menyadari betapa krusialnya posisi Cloudflare dalam ekosistem internet modern.

    Jika akses Cloudflare diputus, banyak situs yang bergantung padanya berpotensi mengalami gangguan besar, mulai dari lambatnya waktu muat hingga tidak dapat diakses sama sekali.

    Komentar
    Additional JS