Kacamata Pintar Rp13,2 Juta Sekali Pakai Buang, Ternyata Meta Ray-Ban Display Nggak bisa Diperbaiki! - SINDOnews
2 min read
Kacamata Pintar Rp13,2 Juta Sekali Pakai Buang, Ternyata Meta Ray-Ban Display Nggak bisa Diperbaiki!
Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:32 WIB
iFixit merilis data teardown kacamata AR Meta Ray-Ban Display seharga USD800 (Rp13,2 juta), menyebutnya mustahil diperbaiki meskipun teknologinya diklaim canggih. Foto: Rayban Meta
A
A
A
SAN FRANSISCO - Lembaga standardisasi perbaikan independen, iFixit, merilis analisis pembongkaran (teardown) produk augmented reality (AR) terbaru Meta. Produk wearable yang dianalisis adalah Meta Ray-Ban Display, yang dirilis pada akhir September 2025.
Data iFixit menyimpulkan bahwa aset wearable premium yang dibanderol seharga USD800 (setara Rp13.200.000) ini, "hampir tidak dapat diperbaiki" (basically unrepairable).
Data iFixit menyimpulkan bahwa aset wearable premium yang dibanderol seharga USD800 (setara Rp13.200.000) ini, "hampir tidak dapat diperbaiki" (basically unrepairable).
iFixit: Inovasi vs. Keberlanjutan

Meta Ray-Ban Display merupakan produk termahal dalam kolaborasi terbaru Meta dan Ray-Ban, diposisikan sebagai perangkat AR generasi mendatang yang jauh lebih ambisius dibanding dua model kacamata AI lainnya.
Dalam laporannya, iFixit mengakui bahwa teknologi yang digunakan "canggih" (groundbreaking) dan menyebutnya sebagai "sekilas gambaran masa depan wearable" (glimpse of that wearable future).
Meskipun demikian, pujian teknis tersebut dimentahkan oleh skor perbaikan yang nihil. Kegagalan ini menyoroti masalah umum pada perangkat wearable seperti smartwatch dan earbuds, di mana Apple AirPods terbaru juga bernasib buruk dalam analisis perbaikan serupa.
Dalam laporannya, iFixit mengakui bahwa teknologi yang digunakan "canggih" (groundbreaking) dan menyebutnya sebagai "sekilas gambaran masa depan wearable" (glimpse of that wearable future).
Meskipun demikian, pujian teknis tersebut dimentahkan oleh skor perbaikan yang nihil. Kegagalan ini menyoroti masalah umum pada perangkat wearable seperti smartwatch dan earbuds, di mana Apple AirPods terbaru juga bernasib buruk dalam analisis perbaikan serupa.
Harga Premium USD800 vs. Siklus Hidup Produk
Kegagalan perbaikan ini menjadi anomali jika dikaitkan dengan harga jual USD800 dan ambisi CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang mengisyaratkan bahwa teknologi ini siap untuk diadopsi secara mainstream.
iFixit menegaskan bahwa kacamata AR bukan lagi "konsep masa depan," melainkan produk yang sudah dijual bebas. Oleh karena itu, produsen harus mulai memperlakukannya sebagai produk yang siap diperbaiki.
Laporan tersebut menyoroti komponen-komponen krusial yang seharusnya dapat diganti untuk memperpanjang siklus hidup produk, namun tidak dapat diakses pada Meta Ray-Ban Display:
Baterai
Gagang kacamata (arms)
Lensa
Meta membebankan biaya sangat mahal USD800 untuk perangkat yang bersifat "sekali pakai". Jika komponen vital seperti baterai mengalami degradasi, konsumen tidak memiliki opsi perbaikan.
Hal ini menciptakan biaya kepemilikan (cost of ownership) yang sangat tinggi dan tidak berkelanjutan bagi konsumen mainstream, sekaligus bertentangan langsung dengan narasi "siap diadopsi massal" yang digaungkanolehMeta.
iFixit menegaskan bahwa kacamata AR bukan lagi "konsep masa depan," melainkan produk yang sudah dijual bebas. Oleh karena itu, produsen harus mulai memperlakukannya sebagai produk yang siap diperbaiki.
Laporan tersebut menyoroti komponen-komponen krusial yang seharusnya dapat diganti untuk memperpanjang siklus hidup produk, namun tidak dapat diakses pada Meta Ray-Ban Display:
Baterai
Gagang kacamata (arms)
Lensa
Meta membebankan biaya sangat mahal USD800 untuk perangkat yang bersifat "sekali pakai". Jika komponen vital seperti baterai mengalami degradasi, konsumen tidak memiliki opsi perbaikan.
Hal ini menciptakan biaya kepemilikan (cost of ownership) yang sangat tinggi dan tidak berkelanjutan bagi konsumen mainstream, sekaligus bertentangan langsung dengan narasi "siap diadopsi massal" yang digaungkanolehMeta.
(dan)