PHK Massal Amazon Bikin Gempar, Ini Daftar Divisi yang Kena Dampak Paling Brutal - Viva
PHK Massal Amazon Bikin Gempar, Ini Daftar Divisi yang Kena Dampak Paling Brutal
Jakarta, VIVA – Industri teknologi global sedang mengalami perubahan besar. Amazon, salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, menjadi contoh terbaru bagaimana perusahaan teknologi beralih ke strategi yang lebih ramping meski keuntungan tetap tumbuh.
Di tengah ambisi mempercepat inovasi, khususnya di bidang kecerdasan buatan, Amazon justru mengambil langkah kontroversial dengan melakukan PHK dalam jumlah besar.
Fenomena ini tidak berdiri sendiri. Sejak 2022, gelombang PHK massal terjadi di ratusan perusahaan teknologi sebagai respons terhadap kondisi pasca pandemi. Namun Amazon, yang selama bertahun-tahun identik dengan ekspansi agresif, kini memilih mengurangi birokrasi dan mempercepat proses internal dengan memangkas ribuan karyawan.
Belum lama ini, Amazon mengumumkan bahwa lebih dari 14.000 karyawan di-PHK. Data dari empat negara bagian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 4.700 posisi terdampak. Hampir 40 persen dari angka tersebut adalah peran engineering, yang menjadikan insinyur sebagai kelompok yang paling terkena imbas.
PHK ini merupakan yang terbesar dalam 31 tahun sejarah Amazon. Dalam laporan CNBC, tren PHK massal yang dimulai sejak 2022 sudah menelan lebih dari 113.000 pekerja di 231 perusahaan teknologi. Di Amazon sendiri, pemangkasan ini disebut sebagai bagian dari upaya mengurangi “lapisan” organisasi yang menumpuk akibat rekrutmen agresif selama pandemi.
CEO Andy Jassy sendiri telah berulang kali menyampaikan bahwa Amazon perlu kembali beroperasi layaknya startup. Ia menilai struktur perusahaan yang terlalu berlapis menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi lambat dan tidak efisien.
Bos Amazon Andy Jassy
Di tengah pemangkasan besar-besaran ini, Amazon tetap mengalihkan lebih banyak sumber daya ke pengembangan kecerdasan buatan. Meski demikian, perusahaan menegaskan bahwa AI bukan penyebab utama PHK.
Tujuan utamanya adalah mengurangi birokrasi dan meningkatkan kecepatan operasional. Hal tersebut juga disampaikan Chief Human Resources Amazon, Beth Galetti melalui memo internal.
“Generasi AI ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kami lihat sejak Internet, dan ini memungkinkan perusahaan berinovasi lebih cepat daripada sebelumnya. Kami yakin bahwa kami harus diorganisir lebih ramping, dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak kepemilikan, agar bisa bergerak secepat mungkin untuk pelanggan dan bisnis kami,” tulisnya sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin, 24 November 2025.
Dokumen resmi Worker Adjustment and Retraining Notification atau WARN menunjukkan bahwa PHK mencakup berbagai level insinyur, tetapi peran SDE II atau insinyur tingkat menengah menjadi yang paling banyak terpangkas.
Hal ini mencerminkan kondisi industri yang berubah, di mana alat bantu coding berbasis AI seperti platform vibe coding dari OpenAI, Cursor, Cognition, hingga produk kompetitor buatan Amazon sendiri yang bernama Kiro, membuat kebutuhan akan jumlah insinyur konvensional berkurang.
Tidak hanya insinyur, pemangkasan juga terjadi pada ratusan manajer produk dan program. Lebih dari 500 posisi manajerial ini dihapuskan, mewakili lebih dari sepuluh persen total PHK.
Divisi video game Amazon menjadi salah satu unit yang paling berdampak. Steve Boom, Wakil Presiden Audio, Twitch, dan Games, dalam memo internal yang dilaporkan CNBC menyatakan adanya pemangkasan peran yang signifikan di studio San Diego dan Irvine, serta pada tim publishing pusat.
Menurut catatan WARN, desainer game, artis, dan produser menyumbang lebih dari seperempat PHK di Irvine, dan sekitar sebelas persen di San Diego. Amazon juga menghentikan sebagian besar pengembangan gim triple A, termasuk proyek massively multiplayer online atau MMO.
Pemangkasan juga turut melanda tim visual search yang mengembangkan Amazon Lens dan Lens Live, fitur pencarian berbasiskan AI yang memungkinkan pengguna menemukan produk menggunakan kamera ponsel. Tim yang berbasis di Palo Alto ini mengalami PHK besar pada posisi software engineer, applied scientist, dan quality assurance.
Unit bisnis iklan Amazon yang selama ini menjadi salah satu ladang keuntungan terbesar juga tidak luput. Lebih dari 140 posisi terkait penjualan dan pemasaran iklan di New York dipangkas, atau sekitar 20 persen dari total 760 posisi yang terdampak di wilayah tersebut.