Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kecerdasan Buatan Spesial

    Riset : Generasi Muda Mulai Percayakan AI untuk Catat Rapat - Tek id

    2 min read

     

    Riset : Generasi Muda Mulai Percayakan AI untuk Catat Rapat


    Menariknya, pekerja yang sering menggunakan AI untuk mencatat rapat juga dilaporkan memiliki peluang promosi lebih tinggi (28%) dibanding mereka yang tidak menggunakannya (15%). 

    Dengan bantuan AI, para pekerja mampu menghemat lebih dari satu jam kerja setiap minggu, memungkinkan mereka fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif.

    Risiko Tetap Ada

    Meski menawarkan efisiensi, penggunaan AI untuk menggantikan kehadiran manusia dalam rapat bukan tanpa risiko. 

    Sekitar 48% responden mengaku khawatir akan ketidakakuratan dan hilangnya konteks dalam catatan AI, sementara 46% mengkhawatirkan privasi dan keamanan data.

    Selain itu, 42% menyoroti risiko kebocoran informasi, dan 32% menyebut kemampuan AI yang masih lemah dalam menafsirkan nada serta maksud pembicara.

    Sebanyak 87% pekerja bahkan mengaku beban kerja mereka akan meningkat drastis jika sistem AI pencatat rapat berhenti berfungsi. 

    Fakta lainnya, 29% pekerja mengaku pernah melewatkan rapat dan menyerahkan tugas pencatatan sepenuhnya kepada AI — kebiasaan yang paling umum ditemukan pada pekerja Gen Z (43%), dibanding milenial (30%).

    Penelitian juga menemukan tidak semua jenis rapat cocok digantikan oleh AI. Rapat seperti brainstorming (53%), pembaruan proyek (45%), dan perencanaan strategis (43%) masih dianggap paling efektif ketika dicatat oleh AI.

    Namun, untuk sesi pelatihan dan orientasi karyawan (39%) atau check-in tim (37%), kehadiran manusia tetap dinilai penting karena membutuhkan interaksi emosional dan pemahaman konteks yang lebih dalam.

    Meskipun pergeseran menuju penggunaan AI di tempat kerja dianggap sebagai bentuk efisiensi modern, para ahli mengingatkan bahwa keseimbangan antara otomatisasi dan partisipasi manusia tetap harus dijaga. 

    AI memang dapat mengambil catatan, tetapi pemahaman dan keputusan strategis tetap menjadi domain manusia.

    Komentar
    Additional JS