Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Arktik Featured Spesial

    2025 Menjadi Tahun Terhangat di Arktik dalam 125 Tahun Terakhir - WinPoin

    2 min read

     

    2025 Menjadi Tahun Terhangat di Arktik dalam 125 Tahun Terakhir

    Jum'at, 19 Desember 2025 - 06:20 WIB
    2025 Menjadi Tahun Terhangat di Arktik. FOTO/ IFL Science
    A
    A
    A
    LONDON - Arktik mengalami tahun terpanasnya dalam 125 tahun, dengan cakupan es laut mencapai titik terendah dalam 47 tahun pada puncaknya di bulan Maret, seiring wilayah tersebut mengalami pergeseran cepat menuju kondisi yang lebih hangat dan lebih basah, kata Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA),



    Seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency, suhu tertinggi tercatat dari Oktober 2024 hingga September 2025, dengan 10 tahun terpanas yang pernah tercatat.

    Pencairan es laut dan permafrost di Arktik telah berdampak negatif pada kualitas air, habitat perairan, dan keanekaragaman hayati, yang memengaruhi sumber daya air dan perikanan.

    Laporan Tahunan Arktik NOAA menunjukkan bahwa dari Oktober 2024 hingga September 2025, wilayah tersebut mencatat suhu terpanasnya dalam 125 tahun, dengan dekade terakhir mencatat 10 tahun terpanas yang pernah tercatat.

    Arktik memanas hingga empat kali lebih cepat daripada rata-rata global akibat emisi bahan bakar fosil, mengganggu wilayah yang memainkan peran kunci dalam mengatur iklim dunia.

    Pada tahun 2025, es laut Arktik mencapai luas maksimum terendah dalam 47 tahun catatan satelit, dengan es tertua dan tertebal menyusut lebih dari 95 persen sejak tahun 1980-an seiring dengan peningkatan suhu dan curah hujan.

    Di Arktik Alaska, pencairan permafrost telah mengubah lebih dari 200 sungai dan aliran air menjadi oranye, dengan peningkatan keasaman dan logam beracun yang memengaruhi kualitas air, habitat perairan, dan keanekaragaman hayati, sementara para ilmuwan mempelajari dampaknya terhadap air minum dan perikanan subsisten.

    Dari Oktober 2024 hingga September 2025, curah hujan Arktik mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat, dengan curah hujan musim dingin, musim semi, dan musim gugur masing-masing berada di lima besar sejak tahun 1950.

    Sebagian besar curah hujan turun sebagai hujan daripada salju, sehingga tutupan salju bulan Juni hanya setengah dari tingkat enam dekade lalu.

    Laporan tersebut menyoroti perubahan cepat dan saling terkait yang membentuk kembali kawasan ini, memperingatkan bahwa tren ini akan berdampak pada komunitas Arktik dan iklim global, serta menekankan perlunya penelitian dan pemantauan berkelanjutan.
    (wbs)
    Komentar
    Additional JS