Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Apple Featured Gadget iPhone Smartphone Spesial

    Apple Rilis Kaus Kaki iPhone Seharga Rp3,5 Juta, Warganet Murka! - SINDONEWS

    3 min read

     

    Apple Rilis Kaus Kaki iPhone Seharga Rp3,5 Juta, Warganet Murka!

    Sabtu, 15 November 2025 - 12:53 WIB

    Kolaborasi terbaru Apple dengan Issey Miyake meluncurkan iPhone Pocket seharga Rp3,5 juta, memicu kritik pedas pasar yang membandingkannya dengan kaus kaki seharga Rp23 ribuan. Foto: Apple
    A
    A
    A
    JAKARTA - Peluncuran produk aksesori terbaru Apple, 'iPhone Pocket', hasil kolaborasi dengan merek desainer Jepang Issey Miyake, memicu respons pasar yang beragam.

    Diumumkan pada 12 November, produk yang diposisikan sebagai aksesori premium ini menghadapi gelombang kritik tajam dari konsumen global dan analis, yang menyoroti strategi penetapan harga yang dinilai eksesif dan tidak sebanding dengan nilai fungsional.


    Produk ini dirilis dalam dua varian: versi tali pendek dengan harga USD149.95 (sekitar Rp 2,3 juta) dan versi tali panjang seharga USD229.95 (sekitar Rp3,5 juta). Sebagai perbandingan, aksesori crossbody yang dirilis Apple pada bulan September lalu hanya dibanderol USD59.

    Secara spesifikasi, iPhone Pocket adalah kantong minimalis yang digambarkan Apple sebagai "cara terindah untuk membawa iPhone Anda," serta menonjolkan "keahlian dan selera bentuk Issey Miyake."

    Direktur desain Issey Miyake, Yoshiyuki Miyamae, menyatakan bahwa produk ini "mengeksplorasi konsep 'kegembiraan memakai iPhone dengan cara Anda sendiri.'"

    Varian tali pendek hadir dalam delapan warna (lemon, mandarin, ungu, pink, peacock blue, sapphire, cinnamon, dan hitam), sedangkan varian tali panjang seharga USD229.95 hanya tersedia dalam tiga warna (sapphire, cinnamon, dan hitam).

    Harga Premium vs. Nilai Fungsi

    Apple Rilis Kaus Kaki iPhone Seharga Rp3,5 Juta, Warganet Murka!
    Reaksi pasar fokus pada diskoneksi tajam antara harga dan produk. Di komunitas online besar AS, Reddit, sentimen negatif meledak. "Lebih dari USD200 untuk selembar kain?" dan "Apakah ini lelucon April Mop?" menjadi komentar umum.

    Kritik paling tajam datang dari perbandingan langsung nilai produk. Di layanan jejaring sosial Korea, seorang pengguna berkomentar, "Ini terlihat seperti sesuatu yang dijual Daiso sekitar Rp23.000)."

    Perbandingan antara harga USD229.95 (Rp 3,5 juta) dengan produk serupa seharga 2.000 KRW (Rp 23.000)—menjadi inti kritik publik, yang memandang produk ini sebagai "kaus kaki" atau "kain lap" yang dibanderol dengan harga tidak rasional.

    Komentar lain menyoroti ketidakpraktisan produk: "Terlihat sama sekali tidak praktis," dan "Saya lebih baik memasukkannya ke dalam saku daripada membayar 300.000 won (sekitar Rp 3,4 juta) untuk itu."

    Menguji Batas Loyalitas Merek

    Apple Rilis Kaus Kaki iPhone Seharga Rp3,5 Juta, Warganet Murka!
    Matt Navarra, seorang konsultan media sosial dan analis, memberikan analisis tajam dalam wawancaranya dengan BBC. Ia menyatakan bahwa harga produk ini "lebih fokus pada bentuk, branding, dan eksklusivitas daripada fungsi."

    Navarra mencatat bahwa "strategi penetapan harga seperti itu bukanlah hal baru dalam dunia kolaborasi dengan merek fesyen mewah atau desainer." Namun, ia menggarisbawahi risiko strategi ini. "Bagi sebagian besar konsumen, rasanya Apple sedang menguji batas loyalitas merek," ujarnya.

    Peluncuran ini mengingatkan publik pada 'iPod sock' di masa lalu, produk aksesori lain dari Apple yang juga menuai cemoohan. Meskipun kolaborasi ini berakar pada sejarah panjang (desainer Issey Miyake adalah perancang turtleneck hitam ikonik mendiang Steve Jobs), produk terbaru ini dipandang gagal menerjemahkan filosofi minimalis fungsional era Jobs.

    Produk edisi terbatas yang akan dirilis pada 14 November ini tampaknya lebih menargetkan kolektor niche daripada basis konsumen umum.

    Namun, sentimen negatif yang meluas menunjukkan potensi erosi kepercayaan konsumen terhadap strategi penetapan harga Apple, yang dinilai semakin mengabaikan nilaigunapraktis.
    (dan)
    Komentar
    Additional JS