Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Aplikasi Bea Cukai Featured Kecerdasan Buatan Spesial

    Bea Cukai Resmikan Pemindai Peti Kemas dan Kenalkan Aplikasi Kepabeanan Berbasis AI - SindoNews

    4 min read

      

    Bea Cukai Resmikan Pemindai Peti Kemas dan Kenalkan Aplikasi Kepabeanan Berbasis AI

    Jum'at, 12 Desember 2025 - 12:59 WIB

    Menkeu mengatakan, penggunaan alat pemindai kontainer serta pengembangan teknologi kecerdasan artifisial merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperkuat transparansi dan keamanan arus barang. Foto/Dok
    A
    A
    A
    JAKARTA - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meresmikan pemberlakuan alat pemindai peti kemas (X-Ray) di Terminal 3 yang dioperasikan PT Mustika Alam Lestari (MAL), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pada kesempatan yang sama, Bea Cukai juga mengenalkan dua inovasi digital yang tengah dikembangkan, yaitu Self Service Report Mobile (SSR-Mobile) dan Trade AI.

    Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, bahwa penggunaan alat pemindai kontainer serta pengembangan teknologi kecerdasan artifisial merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperkuat transparansi dan keamanan arus barang. Selain itu, transformasi digital di sektor kepabeanan menjadi keharusan untuk menjaga kepercayaan publik dan daya saing ekonomi Indonesia.

    Baca Juga: Transformasi Kepabeanan Dorong Efisiensi dan Kemudahan Layanan Pelabuhan

    “Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memerangi segala bentuk penyelundupan, meningkatkan efisiensi layanan, dan memperbaiki tata kelola pelabuhan secara menyeluruh,” ujarnya.

    Peresmian Pemindai Peti Kemas (X-Ray)

    Bea Cukai, melalui KPU Bea Cukai Tanjung Priok meresmikan alat pemindai (X-Ray) yang dilengkapi dengan fitur radiation portal monitor (RPM) di Terminal 3 PT Mustika Alam Lestari (MAL). Fitur ini memungkinkan alat pemindai mendeteksi bahan nuklir serta zat radioaktif dalam kontainer, serta melakukan pemeriksaan secara cepat dan dinilai akurat tanpa membuka fisik peti kemas.



    Inovasi ini dinilai tidak hanya meningkatkan keamanan nasional, tetapi juga mempercepat proses layanan. Selain aspek keamanan, pemberlakuan pemindai ini juga memperkuat upaya pencegahan pelanggaran impor-ekspor, termasuk praktik kecurangan yang berpotensi merugikan perekonomian.

    Purbaya menilai, adanya alat pemindai baru ini menjadi salah satu tonggak penting menuju tata kelola pelabuhan yang semakin efisien, transparan, dan berintegritas.

    SSR- Mobile: Pelaporan Mandiri Berbasis Mobile

    Selain pemindai peti kemas, Bea Cukai juga mengenalkan fitur pelaporan mandiri berbasis aplikasi CEISA 4.0 Mobile bernama Self Service Report Mobile (SSR- Mobile). Telah diresmikan di Kawasan Berikat Mandiri PT Multistrada Arah Sarana, Cikarang, pada Selasa (9/12), aplikasi ini dilengkapi beragam fitur seperti, geotagging, pencatatan real-time, serta integrasi AI untuk memantau aktivitas pemasukan dan pengeluaran barang di lokasi fasilitas kepabeanan seperti TPB, KITE, FTZ, dan KEK.

    Melalui SSR-Mobile, perusahaan dapat melakukan gate in, stuffing, pembongkaran, hingga gate out secara mandiri, sementara sistem AI melakukan analisis risiko otomatis. Setelah itu, pejabat Bea Cukai dapat menindaklanjuti melalui pemeriksaan dokumen atau fisik jika diperlukan.

    Transformasi ini akan memangkas birokrasi, meningkatkan kepatuhan pengguna jasa, dan menutup celah terjadinya praktik kecurangan, seperti ekspor fiktif atau switching product.

    Sistem Agentic Artificial Intelligence: Trade AI

    Bea Cukai juga mengenalkan aplikasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI) yang kini sedang dikembangkan, bernama Trade AI. Trade AI dirancang untuk meningkatkan ketepatan analisis impor serta mencegah adanya manipulasi nilai transaksi. Teknologi ini dirancang untuk pendeteksian dini praktik under-invoicing, over-invoicing, dan potensi pencucian uang berbasis perdagangan, yang berpotensi menggerus penerimaan negara.

    Baca Juga: Purbaya Ancam Pegawai Bea Cukai yang Dirumahkan Tak Dapat Gaji

    Dalam pengembangannya, Trade AI dilengkapi kemampuan analisis nilai pabean, klasifikasi barang, validasi dokumen, verifikasi asal barang, serta memberikan rekomendasi profil risiko importir. Seluruh fungsi ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem CEISA 4.0, sehingga memperkuat koordinasi dan pengambilan keputusan di berbagai lini pengawasan.

    “Pengembangan Trade AI menegaskan komitmen kami dalam upaya menghadirkan layanan kepabeanan yang semakin modern, transparan, dan mampu melindungi penerimaan negara secara lebih efektif,” tegasnya.

    Langkah Menuju Ekosistem Kepabeanan Modern

    Purbaya mengatakan bahwa peresmian alat pemindai dan pengembangan inovasi digital menunjukkan langkah positif Bea Cukai menuju ekosistem kepabeanan yang lebih modern. Ia juga menekankan bahwa untuk menyukseskan berbagai inovasi ini, akan membutuhkan sinergi kuat antara Bea Cukai dengan kementerian, lembaga, dan berbagai pihak terkait.

    “Sinergi baik harus terus terjalin, Selain itu, dengan berbagai inovasi tersebut, tentunya pengawasan kepabeanan akan semakin adaptif, berbasis data, dan mampu mengantisipasi adanya perkembangan modus kejahatan perdagangan internasional. Pada saat yang sama, pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha juga harus lebih cepat, akurat, dan tetap berintegritas,” ungkapnya.

    Moment ini menandai era baru transformasi digital Bea Cukai, sebuah komitmen nyata pemerintah untuk menghadirkan layanan kepabeanan yang modern, efisien, dan mampu menjawab tantangan global.
    (akr)
    Komentar
    Additional JS