0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kecerdasan Buatan Spesial

    Canggih! Pesawat Mendarat Darurat Tanpa Pilot, Teknologi Garmin Ambil Alih Kendali di AS - Gadgetdiva.id

    4 min read

     

    Canggih! Pesawat Mendarat Darurat Tanpa Pilot,

    28 Desember 2025 | 10:33

    GadgetDIVA - Sebuah peristiwa langka sekaligus bersejarah terjadi di dunia penerbangan Amerika Serikat. Sebuah pesawat Beechcraft Super King Air berhasil melakukan pendaratan darurat dengan aman tanpa campur tangan manual dari pilot. Kejadian ini berlangsung di Rocky Mountain Metropolitan Airport, Colorado, pada Sabtu (20/12/2025) waktu setempat.

    Insiden tersebut langsung dikonfirmasi oleh Federal Aviation Administration (FAA). Dalam pernyataannya, FAA mengungkapkan bahwa pesawat sempat kehilangan komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara atau air traffic control (ATC). Namun demikian, situasi darurat itu dapat diatasi berkat teknologi canggih Garmin Emergency Autoland yang terpasang pada sistem pesawat.

    “Dalam insiden ini, sistem emergency autoland di dalam pesawat telah diaktifkan. Dua orang berada di dalam pesawat dan semuanya selamat. Saat ini kami sedang melakukan investigasi lebih lanjut,” tulis FAA dalam pernyataan resminya.

    Menariknya, pesawat tersebut tidak membawa penumpang. Di dalam kabin hanya terdapat dua pilot yang tengah menjalankan penerbangan charter. Meski demikian, kondisi darurat yang terjadi membuat mereka memilih menyerahkan kendali sepenuhnya kepada sistem otomatis.

    CEO perusahaan charter yang mengoperasikan pesawat tersebut, Chris Townsley, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh penurunan tekanan kabin yang terjadi secara cepat dan tidak terduga. Situasi tersebut memaksa pilot untuk segera mengenakan masker oksigen demi menjaga keselamatan.

    Namun setelah itu, para pilot memutuskan untuk membiarkan sistem Garmin Emergency Autoland tetap aktif hingga pesawat mendarat. “Sistem ini aktif secara otomatis ketika ketinggian tekanan kabin melewati batas aman. Pilot kemudian memilih mempertahankan sistem tersebut sampai proses pendaratan selesai,” ujar Townsley.

    Dengan kata lain, sistem Autoland tidak aktif karena pilot tidak sadarkan diri, seperti yang sempat beredar dalam rumor awal. Justru sebaliknya, keputusan untuk mempertahankan sistem otomatis diambil secara sadar oleh pilot demi meminimalkan risiko.

    Rumor mengenai kondisi “incapacitated” atau pilot tidak mampu mengendalikan pesawat diketahui berasal dari sistem suara komunikasi otomatis milik Garmin. Sistem tersebut mengirimkan pesan standar ke ATC sebagai bagian dari prosedur keselamatan dalam kondisi darurat. Pesan ini bersifat otomatis dan tidak selalu berarti pilot benar-benar kehilangan kesadaran.

    Sebelum melakukan pendaratan darurat, pesawat diketahui tengah melakukan penerbangan dari Bandara Aspen/Pitkin County menuju Colorado. Selama proses tersebut, sistem Autoland bekerja sepenuhnya tanpa intervensi manusia.

    Garmin sendiri menyatakan bahwa insiden ini merupakan penggunaan pertama teknologi Emergency Autoland secara penuh, dari awal hingga akhir, dalam kondisi darurat nyata. Meski telah diperkenalkan sejak 2019, teknologi ini sebelumnya belum pernah diuji secara lengkap dalam situasi darurat sesungguhnya.

    Teknologi Garmin Emergency Autoland dirancang untuk mengambil alih kendali pesawat secara total jika pilot tidak mampu mengoperasikan pesawat, baik karena faktor kesehatan, kondisi kabin, maupun situasi ekstrem lainnya. Sistem ini tidak hanya mengendalikan arah dan ketinggian, tetapi juga berkomunikasi dengan ATC, menyesuaikan kecepatan, serta memastikan pendaratan dilakukan dengan aman.

    Selain itu, Autoland secara otomatis menentukan bandara tujuan terbaik dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting. Di antaranya adalah panjang landasan pacu, jarak terdekat, kondisi cuaca, sisa bahan bakar, hingga parameter keselamatan lainnya. Semua perhitungan tersebut dilakukan dalam hitungan detik oleh sistem komputer pesawat.

    Setelah bandara tujuan dipilih, sistem akan menavigasi pesawat menuju lokasi tersebut, mengatur konfigurasi pendaratan, dan akhirnya menghentikan pesawat sepenuhnya di landasan. Bahkan, setelah mendarat, sistem akan mematikan mesin dan memberikan instruksi keselamatan kepada awak di dalam kabin.

    Keberhasilan pendaratan darurat ini dinilai sebagai tonggak penting dalam perkembangan teknologi keselamatan penerbangan. Para pengamat menilai, sistem seperti Garmin Emergency Autoland berpotensi besar meningkatkan keamanan penerbangan, khususnya pada pesawat kecil dan jet bisnis.

    Meski demikian, FAA menegaskan bahwa investigasi tetap dilakukan untuk memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai standar keselamatan. Evaluasi ini juga bertujuan mengkaji bagaimana teknologi otomatis dapat diintegrasikan lebih luas di masa depan.

    Peristiwa ini sekaligus menunjukkan bahwa masa depan penerbangan semakin mengandalkan kecerdasan sistem otomatis. Namun, peran pilot tetap krusial sebagai pengambil keputusan utama. Teknologi seperti Autoland bukan untuk menggantikan pilot, melainkan menjadi lapisan perlindungan tambahan ketika situasi darurat benar-benar terjadi.

    Komentar
    Additional JS