FiberStar Sediakan Akses Internet Darurat Lewat Starlink di Lokasi Banjir Bandang Sumatera - Wartakotalive
FiberStar Sediakan Akses Internet Darurat Lewat Starlink di Lokasi Banjir Bandang Sumatera - Wartakotalive.com
Penulis: Mochamad Dipa Anggara | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Warta Kota/Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Sumatera tak hanya memutuskan akses jalan tapi juga membuat akses internet terputus.
Sebagai upaya pemulihan pasca bencana banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera, FiberStar yang merupakan perusahaan infrastruktur digital nasional, menghadirkan layanan internet darurat berbasis teknologi Starlink untuk memastikan komunikasi di area terdampak tetap berjalan tanpa hambatan.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), FiberStar turut menyalurkan paket sembako ke sejumlah titik pengungsian serta menghadirkan layanan internet darurat berbasis teknologi Starlink di area terdampak untuk mendukung akses komunikasi bagi para penyintas, relawan, dan pihak terkait lainnya.
Adapun pemasangan Starlink sejauh ini sudah dilakukan pada 5 titik posko bencana.
Pertama yakni Posko Lanud Soewondo yang disalurkan ke Sibolga Tapanuli Tengah dan kedua adalah Posko Gedung Bulog Medan untuk disalurkan ke Medan dan sekitarnya.
Ketiga ada Posko APJII Medan untuk disalurkan ke Sumatera Utara dan Aceh, keempat Posko Sumbar di Pekanbaru untuk Markas Kodam 19 atau Tuanku Tambusai, dan terakhir Posko BPBD Tarutung, kantor Bupati Tapanuli Utara untuk disalurkan ke Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.
Pemasangan akses internet Starlink ini difokuskan pada area terdampak yang membutuhkan dukungan komunikasi cepat demi koordinasi posko, relawan, dan aparat setempat.
FiberStar juga menyiapkan tambahan titik instalasi Starlink yang akan dipasang bertahap.
“Dalam penanganan bencana, kecepatan adalah kunci. Karena itu, kami tidak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga menghadirkan akses internet yang dapat langsung digunakan oleh tim lapangan dan warga. Komunikasi yang lancar memungkinkan distribusi bantuan menjadi lebih tepat sasaran,” kata Customer Service Assurance Division Head FiberStar, Wisnu Wardhana saat media gathering FiberStar di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa langkah ini bukan hanya respon terhadap bencana, tetapi juga merupakan bagian dari strategi besar FiberStar dalam membuka jalan bagi akselerasi digital di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Menurut Wisnu, banyak dari titik terdampak berada di area yang selama ini menghadapi tantangan geografis sehingga jaringan fiber sulit menjangkau. Karena itu, teknologi satelit menjadi solusi relevan dan efektif.
“Wilayah 3T menghadapi hambatan infrastruktur yang berbeda dari kawasan urban. FiberStar hadir untuk menjembatani kesenjangan digital ini dengan menghadirkan solusi hybrid menggabungkan infrastruktur terrestrial kami dengan teknologi satelit," ungkapnya.
Dengan dukungan Starlink, konektivitas di daerah terpencil kini bisa hadir jauh lebih cepat tanpa menunggu pembangunan jaringan yang kompleks,” tambah Wisnu.
Menurutnya, konektivitas di era digital bukan lagi sekadar layanan, tetapi kebutuhan fundamental.
Di banyak desa 3T, akses internet berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas akses layanan kesehatan, membuka peluang ekonomi digital, serta memperkuat sistem administrasi desa.
Dalam pelaksanaannya, tim FiberStar melakukan pemasangan perangkat satelit dengan menyesuaikan kondisi geografis dan kebutuhan operasional posko bencana.
Proses instalasi dapat diselesaikan dalam waktu singkat sehingga konektivitas langsung dapat dimanfaatkan relawan dan warga untuk menghubungi keluarga, mencari informasi bantuan, serta memperoleh pembaruan kondisi cuaca dan wilayah.
“Ketika akses internet tersedia, masyarakat di wilayah terdampak tidak lagi merasa terisolasi. Mereka mendapatkan kembali rasa aman dan kemampuan mengakses informasi penting. Ini adalah bagian dari misi FiberStar untuk memastikan teknologi tidak hanya dinikmati, tetapi juga menjadi penyelamat di saat kritis,” ujar Wisnu.
FiberStar yang kini telah memiliki jaringan kabel sepanjang 70.000 km, berencana memperluas program akselerasi digital di wilayah 3T.
Rencana tersebut meliputi pembukaan titik layanan baru, penguatan kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta penyelenggaraan program literasi digital bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.
FiberStar percaya bahwa transformasi digital yang merata adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan antara pusat dan daerah.
Melalui integrasi teknologi satelit dan infrastruktur operator netral yang dimiliki, konektivitas di wilayah terpencil diharapkan semakin terjangkau, cepat diimplementasikan, dan berkelanjutan.
“Bantuan untuk bencana ini hanyalah satu langkah kecil dari upaya besar kami. FiberStar akan terus berkomitmen memastikan setiap masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah 3T, memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dunia digital dan memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kesejahteraan hidup,” tutup Wisnu.