Google beberkan tren AI tahun 2026, ubah cara kerja dan bisnis - Topik
Perubahan besar dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi di lingkungan kerja.
Google membeberkan lima tren utama agen kecerdasan buatan (AI) yang diproyeksikan akan membentuk dunia kerja dan bisnis pada 2026. Dalam laporan AI Agent Trends 2026, Google Cloud menilai agen AI akan beralih dari konsep futuristik menjadi penggerak nilai bisnis nyata.
Agen AI kini tidak hanya menjawab perintah, namun kini mampu memahami tujuan, menyusun rencana multi-langkah, dan bertindak secara semi-otonom. Perkembangan ini sebagai perubahan besar dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi di lingkungan kerja.
"Google Cloud merilis Laporan Tren Agen AI 2026, beserta NotebookLM pendampingnya . Berikut adalah lima tren utama yang menentukan bagaimana agen akan secara fundamental membentuk kembali bisnis dan mendorong nilai baru di tahun mendatang," tulis Google dalam laporan resminya, seperti dilansir topik.id, Senin (22/12/2025).
Tren pertama menunjukkan agen AI akan meningkatkan produktivitas semua pekerja. Karyawan dapat mendelegasikan tugas rutin kepada agen AI dan berfokus pada pengambilan keputusan strategis, sebagaimana ditunjukkan oleh Telus dan Suzano yang mencatat efisiensi kerja signifikan.
Tren kedua menyoroti alur kerja berbasis agen yang akan menjadi inti proses bisnis. Sistem multi-agen memungkinkan otomatisasi proses kompleks lintas fungsi, melampaui peran chatbot konvensional dan menghadirkan integrasi end-to-end.
Pada tren ketiga, agen AI diprediksi menghadirkan pengalaman pelanggan “bintang lima”. Layanan yang sebelumnya reaktif akan berubah menjadi sangat personal dan proaktif, seperti yang diterapkan Danfoss dengan pemrosesan pesanan hampir waktu nyata.
"Era chatbot berbasis skrip dan layanan pelanggan reaktif akan segera berakhir. Di tahun mendatang, kita akan melihat agen mempercepat pergeseran ini — menetapkan layanan yang sangat personal, bergaya "pramutamu", sebagai standar baru untuk interaksi pelanggan," ungkap Google,
Tren keempat berfokus pada penguatan operasi keamanan. Agen AI akan mengambil alih tugas berat di pusat operasi keamanan, mengurangi beban analis manusia dan meningkatkan kecepatan respons terhadap ancaman siber.
Tren kelima menegaskan pentingnya kesiapan sumber daya manusia. Pada 2026, perusahaan akan lebih serius membangun tenaga kerja siap AI melalui pelatihan berkelanjutan agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Program-program ini menyediakan praktik langsung dengan skenario dunia nyata, memungkinkan karyawan untuk membangun keterampilan AI yang mereka butuhkan dengan kecepatan dan jadwal mereka sendiri," beber Google.