0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AMD Featured RAM Spesial

    Harga RAM Melonjak Tajam, Prosesor Lawas AMD - Gadgetdiva.id

    4 min read

     

    Harga RAM Melonjak Tajam, Prosesor Lawas AMD

    28 Desember 2025 | 14:40
    GadgetDIVA - Lonjakan harga memori kembali mengubah peta pasar PC global. Di tengah mahalnya biaya rakit dan upgrade komputer, prosesor lawas AMD justru mengalami kebangkitan yang tak terduga. Alih-alih ditinggalkan, CPU generasi lama kini kembali diburu karena dinilai paling masuk akal dari sisi performa dan biaya.

    Fenomena ini terlihat jelas dari data penjualan di sejumlah platform e-commerce besar. Ryzen 7 5800X, prosesor yang pertama kali meluncur sekitar lima tahun lalu, mendadak menjadi CPU terlaris di Amazon Inggris. Tak hanya itu, versi penyegarannya, Ryzen 7 5800XT, juga berhasil menembus empat besar penjualan di Amazon Amerika Serikat. Capaian ini menunjukkan bahwa usia produk tidak selalu menjadi penentu utama dalam keputusan konsumen.

    Kebangkitan prosesor lama AMD tidak terjadi tanpa sebab. Salah satu faktor terbesarnya adalah krisis pasokan memori global yang hingga kini belum mereda. Produsen DRAM dan NAND dilaporkan lebih memprioritaskan produksi untuk kebutuhan pusat data dan kecerdasan buatan. Akibatnya, pasokan memori untuk pasar konsumen semakin terbatas.

    Dampak langsung dari kondisi tersebut adalah harga RAM yang melonjak signifikan. Bahkan, sejumlah analis memperkirakan harga memori akan tetap tinggi hingga beberapa tahun ke depan. Situasi ini diperparah dengan keluarnya Micron dari bisnis RAM konsumen, serta munculnya kasus penipuan pengiriman modul memori di berbagai pasar. Dengan kata lain, biaya rakit PC kini menjadi semakin tidak bersahabat bagi pengguna umum.

    Di sinilah masalah mulai terasa bagi platform generasi terbaru. AMD AM5, yang mengharuskan penggunaan RAM DDR5, terdampak cukup besar karena harga DDR5 mengalami kenaikan lebih agresif dibanding DDR4. Meski prosesor AM5 seperti Ryzen 9 9800X3D masih mendominasi performa gaming dan tetap laris di Amerika Serikat, biaya total upgrade—mulai dari CPU, motherboard, hingga RAM—menjadi pertimbangan serius bagi konsumen.

    Sebaliknya, pengguna platform AM4 justru berada di posisi yang lebih menguntungkan. Prosesor Ryzen 5000 masih menawarkan performa yang sangat relevan untuk gaming maupun produktivitas harian. Selain itu, pengguna tidak perlu mengganti motherboard atau memori, sehingga biaya upgrade bisa ditekan secara signifikan.

    Tak heran jika Ryzen 7 5800X dan 5800XT kembali naik daun. Dengan harga di kisaran USD 250, prosesor ini dianggap sebagai titik seimbang antara performa dan efisiensi biaya. Sejumlah media teknologi, termasuk TechSpot, menilai tren ini sebagai bukti bahwa platform AM4 memiliki umur pakai yang jauh lebih panjang dari perkiraan awal.

    Namun, kondisi pasar ini juga memunculkan ironi tersendiri. Model unggulan dengan teknologi 3D V-Cache, seperti Ryzen 7 5800X3D dan 5700X3D, justru semakin sulit ditemukan. Prosesor-prosesor tersebut telah memasuki fase akhir produksi, sehingga stoknya kian menipis di pasaran.

    Kelangkaan tersebut memicu lonjakan harga di pasar bekas. Beberapa penjual bahkan mematok harga hingga USD 800 untuk Ryzen 7 5800X3D, angka yang jauh melampaui harga prosesor generasi baru yang secara teknis memiliki performa lebih tinggi. Kondisi ini membuat sebagian konsumen terpaksa mengalihkan pilihan ke model non-X3D yang masih tersedia luas.

    Menariknya, tren kebangkitan prosesor lama tidak hanya terjadi di segmen kelas atas. Di Inggris, Ryzen 5 5600XT dan Ryzen 5 5600G juga masuk daftar CPU terlaris. Sementara itu, di pasar Amerika Serikat, Ryzen 5 3600 yang dirilis pada 2019 masih mampu mencatat penjualan stabil berkat harganya yang sangat terjangkau.

    AMD sendiri memastikan bahwa harga prosesor Ryzen belum akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Berbeda dengan GPU Radeon yang mulai mengalami penyesuaian harga, CPU AMD disebut masih relatif aman dari dampak krisis memori. Pernyataan ini memberikan sedikit angin segar bagi pengguna yang tengah mempertimbangkan upgrade sistem.

    Pada akhirnya, lonjakan harga RAM telah mengubah pola pikir konsumen. Alih-alih mengejar teknologi terbaru, banyak pengguna kini lebih memilih solusi yang realistis dan efisien. Dalam situasi seperti ini, prosesor AMD generasi lama justru tampil sebagai jawaban paling rasional.

    Dengan performa yang masih mumpuni dan ekosistem yang matang, platform AM4 kembali membuktikan daya tahannya. Selama harga memori belum kembali normal, prosesor lawas AMD tampaknya akan terus menjadi primadona di pasar PC global.

    Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

    Tags:
    Komentar
    Additional JS