Kemkomdigi Kolaborasi dengan Ekosistem Digital Salurkan Bantuan dan Pulihkan Jaringan di Aceh - Gadgetdiva.id
Kemkomdigi Kolaborasi Dengan Ekosistem Digital
Langkah ini, menurut Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, merupakan bentuk gotong royong antara pemerintah dan mitra swasta. Lebih dari sekadar kunjungan kerja, kehadiran Kemkomdigi di Aceh dimaksudkan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan sekaligus mempercepat proses pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana.
“Pemulihan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Karena itu, Kemkomdigi bersama seluruh ekosistem digital hari ini hadir langsung di lapangan, mengecek kondisi, sekaligus membawa bantuan bagi saudara-saudari kita di Aceh,” ujar Meutya dalam keterangan resminya di Jakarta.
Lebih lanjut, Meutya menegaskan bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara kolaboratif. Pemerintah, swasta, dan seluruh elemen masyarakat perlu bergerak bersama agar dampak bencana dapat diminimalkan dan proses pemulihan berjalan lebih cepat serta merata.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah perwakilan dari ekosistem digital nasional turut hadir. Mereka berasal dari Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Smart, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asperindo, hingga pimpinan Lembaga Penyiaran Publik seperti RRI, TVRI, dan LKBN Antara. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi situasi darurat.
Adapun bantuan kemanusiaan yang disalurkan terbilang cukup lengkap dan menyasar kebutuhan mendesak warga terdampak. Salah satu bantuan utama adalah 118 tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 8.000 liter. Tangki-tangki tersebut akan didistribusikan secara bertahap selama sepekan ke depan ke wilayah yang membutuhkan.
Selain air bersih, bantuan logistik lain juga mencakup obat-obatan, pakaian layak pakai, perlengkapan ibadah, tenda darurat lengkap dengan fasilitas MCK, kelambu, hingga pembangunan sumur bor. Tak hanya itu, alat berat turut dikerahkan untuk membantu membersihkan lumpur dan material sisa banjir di lokasi terdampak.
Di sisi lain, Kemkomdigi juga memberi perhatian serius pada pemulihan akses telekomunikasi. Meutya mengungkapkan bahwa secara umum, konektivitas di wilayah Aceh telah pulih lebih dari 95 persen. Meski demikian, masih terdapat sejumlah titik yang memerlukan perhatian khusus.
“Kami mencatat masih ada beberapa daerah seperti Benar Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues yang tingkat pemulihannya berkisar antara 60 hingga 80 persen. Kendala utamanya masih terkait dengan pasokan listrik,” jelas Meutya.
Menurutnya, konektivitas merupakan kebutuhan vital, terutama di masa darurat. Akses komunikasi yang lancar tidak hanya mendukung aktivitas masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam distribusi bantuan, koordinasi relawan, hingga penyebaran informasi yang akurat.
Oleh karena itu, Kemkomdigi berkomitmen untuk terus mengawal proses pemulihan jaringan telekomunikasi hingga benar-benar normal. Koordinasi dengan operator seluler dan penyedia layanan internet akan terus diperkuat, terutama di wilayah yang infrastrukturnya terdampak cukup parah.
Lebih jauh, Meutya berharap kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dapat memberikan rasa aman sekaligus semangat untuk bangkit. Bantuan yang disalurkan diharapkan tidak hanya meringankan beban warga, tetapi juga menjadi simbol bahwa negara hadir dan tidak meninggalkan masyarakatnya di saat sulit.
“Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sekaligus mempercepat proses pemulihan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Aceh dapat kembali beraktivitas dan menata kehidupan mereka dengan lebih baik,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan ekosistem digital nasional, Kemkomdigi optimistis upaya pemulihan pascabencana di Aceh dapat berjalan lebih efektif, terkoordinasi, dan berkelanjutan.