Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kesehatan Spesial Tips & Tricks

    Potensi Bahayakan Anak, Dokter Peringatkan Orang Tua yang Suka Cari Solusi Kesehatan Lewat AI - Viva

    3 min read

     

    Potensi Bahayakan Anak, Dokter Peringatkan Orang Tua yang Suka Cari Solusi Kesehatan Lewat AI

    Selasa, 2 Desember 2025 - 19:25 WIB
    Oleh :. 

    Share :

    Bogor, VIVA – Indonesia masih berhadapan dengan tiga tantangan besar dalam kesehatan anak: kurang gizi kronis, cakupan vaksinasi yang belum merata, serta tingginya risiko penyakit menular yang ikut diperparah oleh derasnya informasi tidak valid di internet dan media sosial.

    Baca Juga :

    Dokter spesialis anak, dr. Melia Yunita SpA, mengungkapkan bahwa masalah-masalah tersebut saling berkaitan dan semakin kompleks di tengah perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

    “Tantangan di bidang kesehatan anak di Indonesia masih sangat kompleks, tidak hanya masalah kurang gizi kronis yang menjadi penyebab stunting. Persoalan cakupan vaksin yang belum merata dan awareness terhadap gejala penyakit menular juga masih menjadi tantangan serius, bahkan di kota-kota besar,” ujar dokter Melia dalam keterangannya, dikutip Selasa 2 Desember 2025. 

    Baca Juga :

    Selain itu, banyaknya sumber informasi yang tidak jelas membuat orang tua kerap mendapat arahan yang tidak tepat ketika mengurus kesehatan anak. Dokter Melia menilai hal ini bisa berpotensi membahayakan.

    “Bahkan untuk dosis susu formula anak pun ada orang tua tanya ke platform AI dan kerap tidak tepat, apalagi informasi di sosial media yang tidak jelas sumbernya,” tambahnya.

    Baca Juga :

    Orang Tua Hadapi Tantangan Baru di Era Digital

    Di samping isu medis, perubahan sosial dan teknologi juga memberi tekanan baru pada pengasuhan anak. Survei Teman Bumil menunjukkan banyak orang tua merasa resah menghadapi perubahan lingkungan sosial anak, gaya hidup digital, serta paparan informasi yang semakin cepat.

    VP PT Global Urban Esensial, Mohamad Salahuddin, menyebut kecemasan ini wajar, mengingat dinamika yang terjadi pada generasi saat ini.

    “Tantangan yang akan dihadapi orang tua jauh lebih berat, sebagian ibu merasa khawatir dengan perubahan lingkungan sosial anak, yang berdampak pada pergaulan mereka,” ujarnya.

    Psikolog Ayoe Soetomo M.Psi menambahkan bahwa peran AI yang semakin besar dalam kehidupan sehari-hari pun membuat orang tua perlu lebih kritis dalam mencari informasi.

    “Kehadiran Artificial Intelligence (AI) mengubah cara orang tua mendapatkan informasi tentang pengasuhan anak. Kalau untuk kasus yang ringan mungkin tidak masalah bertanya ke AI, tapi kalau sudah masalah emosi yang dalam, penanganannya sangat tailor made dan perlu langsung konsultasi langsung ke ahli,” tegasnya.

    Ayoe menyoroti urgensi platform edukasi yang kredibel di tengah banjir hoax.

    “Setidaknya di masa yang penuh hoax di mana-mana, ada platform yang memang menjaminkan bahwa informasi yang disampaikan itu benar, tepat dan kredibel karena sumbernya jelas,” katanya.

    Di tengah berbagai tantangan tersebut, Teman Bumil—yang telah mendampingi ibu sejak 2017—mengumumkan perubahan nama menjadi Teman Bumil & Parenting, mulai Januari 2026. Perluasan cakupan ini dilakukan karena kebutuhan pendampingan orang tua tidak berhenti hanya pada masa kehamilan atau lima tahun pertama kehidupan anak.

    “Di tahun 2026 nanti, kami ingin memperluas segmen kita sampai anak masuk usia prasekolah dan sekolah dasar, atau sampai anak berusia 12 tahun. Karena kami yakin, proses mengasuh seorang anak itu selalu punya tantangan berbeda di semua tahapan usia,” ujar Mohamad Salahuddin.

    Momentum ulang tahun ke-8 ini diisi dengan diskusi bersama ahli, lembaga riset, serta komunitas orang tua dalam rangkaian Media Day pada 12 November 2025. Teman Bumil menutup rangkaian perayaan dengan Family’s Days Out di Enchanting Valley, Bogor, yang melibatkan lebih dari 30 keluarga.

    Komentar
    Additional JS