Purbaya Perketat Pengawasan Kinerja Bea Cukai Pakai AI hingga Datang Langsung: Pastikan Mereka Nggak Main-main! - Viva
Purbaya Perketat Pengawasan Kinerja Bea Cukai Pakai AI hingga Datang Langsung: Pastikan Mereka Nggak Main-main!
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan untuk memperketat pengawasan terhadap kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Pengawasan akan dilakukan berbagai cara untuk menghilangkan 'label' sarang pungli.
Purbaya menuturkan akan semakin sering inspeksi pelabuhan. Kunjungan berkala ini bertujuan untuk memantau langsung kegiatan kepabeanan sekaligus memastikan tidak ada celah yang disalahgunakan untuk meraup keuntungan pribadi.
“Saya akan sering-sering datang ke pelabuhan untuk memastikan mereka nggak main-main lagi,” ujar Purbaya, dikutip dari Antara pada Kamis, 4 Desember 2025.
Pada kesempatan lain, Purbaya akan memperkuat sistem pengawasan dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau aktivitas kepabeaaan di pelabuhan, khusus untuk sektor rokok. Teknologi tersebut dirancang untuk membantu verifikasi dan pemantauan rokok ilegal di lapangan.
"Jadi, ada sistem baru untuk memonitor di lapangan cukainya palsu atau nggak. Jadi kan serius itu,” kata Purbaya.
Ia menargetkan pemasangan mesin pencacah rokok mulai awal tahun 2026. Harapannya akan beroperasi penuh pada Mei atau Juni tahun depan.
Sejalan dengan Purbaya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama, pernah mengatakan komitmen untuk memperbaiki kinerja pelayanan, serta menghapus citra negatif Bea Cukai. Djaka menyebut aspek yang perlu dibenahi mencakup kualitas sumber daya manusia (SDM), peralatan, hingga citra institusi.
"Mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan," tutur Djaka dalam Konferensi Pers Pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Kanwil DJBC Jakarta pada Rabu, 3 Desember 2025.
Selain SDM, Djaka melihat pembenahan harus dijalankan secara menyeluruh, baik dari aspek pelayanan, integritas, maupun budaya kerja. Menurutnya, perbaikan pelayanan harus dirasakan langsung masyarakat.
Lebih lanjut, Djaka menyampaikan bahwa DJBC sudah memanfaatkan teknologi AI guna memberantas praktik under invoicing. Ia optimis mampu mengubah wajah Bea Cukai menjadi lebih baik dalam kurun waktu satu tahun sesuai arahan Purbaya.
"Intinya bahwa itu adalah bentuk koreksi. Yang pasti, Bea Cukai ke depan akan berupaya untuk lebih baik," ungkap Djaka. (Ant)