Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Internet Keamanan Digital Spesial Spotify

    Spotify Dibajak, Data 86 Juta Lagu Disalin dan Disebar - Kompas

    3 min read

     

    Spotify Dibajak, Data 86 Juta Lagu Disalin dan Disebar

    Kompas.com, Diperbarui 24 Desember 2025, 08:46 WIB

    Ringkasan berita:

    • Spotify jadi target pembajakan massal, dengan kelompok Anna’s Archive mengeklaim menyalin metadata ratusan juta lagu dan puluhan juta file audio, total data hingga 300 TB, meski yang beredar sejauh ini baru metadata.
    • Spotify mengakui ada akses tidak sah, menyebut terjadi scraping metadata publik dan upaya ilegal menembus DRM, serta mengklaim sudah menonaktifkan akun terkait dan menambah sistem keamanan.
    • Insiden ini dinilai berpotensi serius, karena secara teori data tersebut bisa dipakai untuk membuat layanan mirip “Spotify gratis”, meski tetap melanggar hukum hak cipta.

    KOMPAS.com - Layanan streaming musik Spotify menjadi target pembajakan berskala massal baru-baru ini.

    Sebuah kelompok aktivis pembajakan mengeklaim telah mengakses dan menyalin data dari pustaka musik Spotify. Data yang dibajak mencakup metadata ratusan juta lagu dan puluhan juta file audio.

    Informasi tersebut pertama kali terungkap lewat unggahan bertajuk "Backing up Spotify" di blog bernama Anna’s Archive. Kelompok tersebut mengatakan telah mengumpulkan sekitar 256 juta baris metadata lagu serta hingga 86 juta file audio musik populer.

    Biaya Kebutuhan Hidup Layak di 38 Provinsi Indonesia, Yogyakarta Rp 4,6 Juta

    Total ukuran data yang diklaim mencapai sekitar 300 TB (terabyte) dan disebut-sebut akan diedarkan melalui jaringan peer-to-peer (P2P) dalam bentuk torrent. 

    Anna’s Archive mengeklaim pembajakan lagu Spotify itu sebagai arsip pelestarian musik pertama di dunia yang sepenuhnya terbuka. Artinya siapa pun dapat menggandakannya selama memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai.

    Sebelum membajak musik, Anna’s Archive lebih banyak mengarsipkan teks, seperti buku dan makalah ilmiah populer.

    Spotify mengakui

    Spotify mengonfirmasi adanya akses tidak sah ke sistem mereka. Dalam pernyataan resmi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Billboard, juru bicara Spotify mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya pihak ketiga yang melakukan scraping terhadap metadata publik.

    Pihak ketiga itu juga dilaporkan menggunakan metode ilegal untuk menembus perlindungan manajemen hak digital (Digital Rights Management/DRM) demi mengakses sebagian file audio.

    “Spotify telah mengidentifikasi dan menonaktifkan akun-akun berbahaya yang terlibat dalam aktivitas scraping ilegal,” kata perwakilan Spotify.

    Perusahaan layanan streaming musik asal Swedia itu juga mengaku telah menambahkan lapisan pengamanan baru dan terus memantau aktivitas mencurigakan di platformnya.

    Komentar
    Additional JS