Senat Amerika Serikat Ingin Batasi Aplikasi Store Apple dan Google, Kenapa?
Selasa, 18 Januari 2022 21:40 WIB
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Panel Senat Amerika Serikat (AS) segera mengadakan pertemuan pada Kamis (20/1) untuk membahas Rancangan Undang - Undang (RU) terkait pengendalian aplikasi store perusahaan besar yang dianggap beberapa anggota parlemen terlalu mengendalikan pasar, termasuk Apple Inc dan Google Alphabet Inc.
Senator Richard Blumenthal dan Marsha Blackburn menyebut, Komite Kehakiman Senat akan mempertimbangkan Undang-Undang Pasar Aplikasi Terbuka yang didukung oleh sekelompok anggota parlemen dari dua partai politik.
Blumenthal, seorang Senat dari Demokrat, mengatakan kehadiran aturan tersebut untuk menghentikan persaingan tidak sehat di Apple dan Google sehingga bisa mematahkan cengkeraman ketat dua raksasa ini di pasar aplikasi bernilai miliaran dolar yang sudah lama tertunda.
Senada, Blackburn, seorang Republikan, menilai pertemuan ini selangkah lebih dekat untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google.
Baca Juga: Pakistan: Obat Covid-19 Tradisional dari China Bekerja dengan Baik
“Perusahaan raksasa teknologi memaksakan toko aplikasi mereka sendiri kepada pengguna sehingga mengorbankan startup lain yang inovatif ,” kata Blackburn dikutip dari Reuters, Selasa (18/1).
Namun Google dan Apple tidak segera berkomentar. Apple sebelumnya mengatakan bahwa aplikasi store adalah mesin pertumbuhan ekonomi dan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sekarang mendukung lebih dari 2,1 juta pekerjaan di seluruh 50 negara bagian.
Google mengatakan bahwa perangkat Android sering dimuat sebelumnya dengan dua atau lebih toko aplikasi dan penjual aplikasi sehingga mengizinkan unduhan tanpa menggunakan Google Play Store .
Anggota parlemen mengatakan RUU itu akan melarang toko aplikasi besar atas penyedia aplikasi menggunakan sistem pembayaran mereka. Kemudian melarang mereka menjatuhkan hukuman bagi aplikasi yang menawarkan harga atau ketentuan berbeda dari toko aplikasi atau sistem pembayaran lain.
Selanjutnya: Semakin Diminati Masyarakat, Bisnis Dompet Digital Terus Menanjak
Editor: Tendi Mahadi
Komentar
Posting Komentar