Gawat! Persediaan Bitcoin Makin Tipis, Tinggal Sisa Segini
Jakarta, CNBC Indonesia - Persediaan mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin terus menipis. Saking larisnya, Bitcoin disebut sudah hampir habis karena proses penambangan yang terus dilakukan.
Pasalnya, jumlah Bitcoin hanya tersedia sebanyak 21 juta koin di seluruh dunia. Angka tersebut kian habis mengingat jumlah yang sudah berhasil ditambang mencapai 18,89 juta.
Setidaknya tersisa sekitar 2,11 juta Bitcoin saja yang tersedia, demikian dikutip dari India Today, Senin (13/6/2022).
Sementara itu, menurut Blockchain.com, seluruh pasokan Bitcoin akan selesai ditambang pada Februari 2140. Selama proses itu harga tetap naik tiap tahun.
Investopedia melaporkan saat Bitcoin sudah habis ditambang dan fungsinya sebagai penyimpan nilai, masih memungkinkan penambang mendapatkan untung. Bahkan, saat volume transaksi rendah dan hadiah blok yang hilang.
Saat itu tiba, penambang bisa membebankan biaya transaksi yang tinggi untuk memproses transaksi yang bernilai tinggi atau jumlah yang besar.
Setelah seluruhnya selesai ditambang, Bitcoin akan menjadi aset yang lebih langka lagi. Penambang juga bergantung pada biaya transaksi bukan lagi hadiah blok.
Saat ini memang para penambang diberikan satu blok Bitcoin karena melakukan rangkaian transaksi sukses yang menjadi bagian penambangan. Hadiahnya akan dibagi dua setiap empat tahun.
Sebagai contoh, tahun 2008 lalu para penambang mendapatkan 50 Bitcoin. Tahun 2012 jumlahnya dibagi dua menjadi 25 Bitcoin dan menjadi 12.
Dua tahun lagi, para penambang hanya akan mendapatkan 1,56 Bitcoin untuk memverifikasi pada satu blok transaksi. Proses ini bakal terus berlanjut hingga seluruh Bitcoin telah ditambang.
Komentar
Posting Komentar