- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Dythia Novianty | Dicky Prastya
Senin, 06 Juni 2022 | 16:15 WIB
Senin, 06 Juni 2022 | 16:15 WIB
Suara.com - Peneliti keamanan siber dari BitDefender menemukan bahwa Microsoft Office memiliki celah yang bisa menyebarkan serangan phising.
Hal ini berefek pada pengguna aplikasi seperti Outlook, Word, Excel, OneNote, hingga PowerPoint.
Untuk yang belum tahu, phising adalah salah satu serangan siber yang dimaksudkan untuk mencuri informasi penting seperti kata sandi atau data pribadi lain.
Serangan phising biasanya diedarkan dalam bentuk email atau SMS yang mengatasnamakan seseorang atau lembaga terpercaya untuk mengelabui pengguna.
Serangan phising ini dinamakan homograf karena menyalahgunakan karakter yang tampak serupa untuk menipu pengguna, contohnya Microsoft.
Potensi serangan ini meningkat pesat bila didasarkan pada nama domain internasional (IDN) dan digunakan terhadap aplikasi, bukan browser.
Para peneliti BitDefender menemukan kalau paket aplikasi Microsoft Office tidak terlindungi dari serangan tersebut.
Mereka menguji bagaimana aplikasi ini merespons apabila mendapat serangan homograf IDN.
Hacker dan penyerang dikatakan bisa memaksa aplikasi Microsoft Office, contohnya Outlook, untuk menampilkan situs yang seolah terlihat asli.
Sayang, pengguna tidak bisa membedakan apakah itu situs asli sampai mereka harus membukanya di browser.
Jika situs itu telanjur diklik, tak menutup kemungkinan kalau link palsu itu berisi arahan agar pengguna menginstal malware.
Untungnya, BitDefender mengklaim kalau serangan semacam itu tidak mudah dilakukan dan disebarkan dalam skala besar.
Namun, celah keamanan ini dinilai bisa menjadi serangan ampuh untuk menyerang target seperti perusahaan besar untuk meretas kata sandi dan data mereka.
BitDefender juga sudah melaporkan masalah ini ke Microsoft pada Oktober 2021.
Microsoft mengakui kalau celah itu adalah sebuah ancaman besar, tapi perusahaan belum mengeluarkan update untuk memperbaikinya.
Komentar
Posting Komentar