'Tsunami' PHK Hantam Startup di RI, Masa Suram Sudah Tiba? - CNBC Indonesia

 

'Tsunami' PHK Hantam Startup di RI, Masa Suram Sudah Tiba?

Novina Putri Bestari

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah startup di beberapa negara termasuk Indonesia melakukan pemangkasan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Di tengah badai PHK, perusahaan Modal Ventura, Sequoia Capital meminta para startup berhemat. Ini dilakukan demi kelangsungan hidup para perusahaaan rintisan itu.

Go Public & Nama Besar, Startup Ini Tutup Nunggak Sewa KantorFoto: Infografis/Go Public & Nama Besar, Startup Ini Tutup Nunggak Sewa Kantor/Aristya RahadianGo Public & Nama Besar, Startup Ini Tutup Nunggak Sewa Kantor

Pertama dan terpenting kita harus mengenali lingkungan yang berubah dan mengubah pola pikirSequoia Capital

Permintaan dalam presentasi setebal 52 halaman itu dilakukan saat pasar saham sedang merosot dan ekonomi yang suram. "Kami percaya ini merupakan momen Crucible. Pertama dan terpenting kita harus mengenali lingkungan yang berubah dan mengubah pola pikir untuk merespons dengan niat daripada penyesalan," ungkap isi presentasi itu, seperti yang dilaporkan CNBC Internasional, beberapa waktu lalu.

Momen crucible merupakan masa sulit sekaligus momen yang bisa merubah perubahan. Pada saat seperti ini, startup diharapkan untuk merefleksikan diri serta membuat keputusan besar demi keberlanjutan perusahaan.

Menurut Sequoia, inflasi berkelanjutan serta konflik geopolitik dapat membuat kemampuan solusi kebijakan jadi terbatas. Misalnya saja memangkas suku bunga atau quantitative easing.

Selain itu, Sequoia juga mengingatkan kondisi ini berbeda dengan saat pandemi. Anjloknya ekonomi saat itu diikuti juga pertumbuhan pesat yang terjadi saat wabah Covid-19 mulai mereda.

"Kali ini banyak dari komponen itu habis. Kami tidak percaya bahwa ini akan jadi koreksi tajam lainnya diikuti pemulihan berbentuk [kurva] V yang sama cepatnya seperti yang dilihat di awal pandemi," kata Sequoia.

Para startup juga diramal bakal kesulitan mencari investor baru dalam beberapa bulan ke depan. Salah satu investor Silicon Valley, Y Combinator (YC) mengatakan kinerja saham perusahaan teknologi yang buruk di bursa berdampak signifikan pada investasi venture capital (VC).

Disebutkan jika VC akan lebih sulit mengumpulkan uang. Sementara itu pihak-pihak yang menitipkan modal di VC atau limited partner (LP) mengharapkan agar modal milik mereka dapat diinvestasikan dengan lebih disiplin.

VC akan memilih memberikan uangnya pada startup dengan kinerja terbaik dan sahamnya sudah dikantongi. Dengan hal ini membuat persaingan antar investor di dalam putaran pendanaan jauh lebih sedikit.

Jika hal tersebut terjadi, akan berdampak pada valuasi yang ditawarkan ke pendiri perusahaan lebih kecil. Dampak lainnya adalah nilai pendanaan yang lebih kecil serta kesepakatan pendanaan menjadi lebih sedikit.

Sebagai informasi, beberapa startup yang melakukan PHK di tanah air adalah Zenius, LinkAja, serta JD.id. Startup bahkan perusahaan dengan status unicorn yang berbasis di Silicon Valley juga dilaporkan melakukan hal yang sama.

Salah satunya adalah Robinhood yang memberhentikan 300 karyawannya pada akhir April lalu. Netflix, layanan streaming populer dunia, juga melakukan PHK pada 150 pegawainya.

Saksikan video di bawah ini:

Ramai PHK, Rudiantara Yakin Bisnis Startup Masih Menjanjikan

Artikel Selanjutnya

Enggak Cuma RI, 'Tsunami' PHK Juga Hantam Startup di India

(npb)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)