Jokowi Dorong UMKM Gunakan Platform Daring untuk Dongkrak Omzet - Beritasatu - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihan

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jokowi Dorong UMKM Gunakan Platform Daring untuk Dongkrak Omzet - Beritasatu

Share This

 

Jokowi Dorong UMKM Gunakan Platform Daring untuk Dongkrak Omzet

Rabu, 13 Juli 2022 | 14:35 WIB
Oleh: Lenny Tristia Tambun / FFS

Joko Widodo.
Joko Widodo. (Foto: Antara)

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjual produk dengan memanfaatkan platform daring untuk mendongkrak omzet mereka.

Hal itu disampaikan Jokowi usai berdialog dan mendengar cerita sejumlah pengusaha mikro yang sukses meningkatkan usahanya dengan menggunakan berbagai aplikasi daring pada acara pemberian nomor induk berusaha (NIB) pelaku UMK perseorangan di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Saat memberikan sambutannya dalam acara tersebut, Jokowi memanggil sejumlah pelaku UMKM untuk berdialog. Jokowi ingin mengetahui perkembangan usaha dan strategi mereka meningkatkan usahanya.

Wageningtyas, seorang ibu yang sehari-hari berjualan roti bakar Bandung bercerita omzet dagangannya saat ini sudah mencapai Rp 1 juta per hari. Kepada Presiden Jokowi, ia menuturkan kunci suksesnya tersebut adalah dengan memanfaatkan berbagai aplikasi daring, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Omzet sekarang sudah mencapai 1 juta per hari. Berkat online, Pak jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online," ujar Wageningtyas.

BACA JUGA

Mendengar itu, Jokowi menegaskan digitalisasi UMKM dengan menggunakan platform daring sudah menjadi keharusan, bila ingin meningkatkan omzet usaha.

"Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Jadi Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apa pun platformnya. Ibu jualan online lewat apa?" kata Jokowi.

"Ada Gojek, ada Grab, Traveloka Eats, ada Shopee, satu lagi Asia Food Pak, tetapi belum beredar," jawab Wageningtyas.

BACA JUGA

Mendengar keterangan itu, Jokowi pun meminta para pelaku UMKM yang hadir untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Wageningtyas agar kesempatan untuk memasarkan produknya menjadi terbuka lebar.

Namun, Kepala Negara mengingatkan agar para pelaku usaha juga turut meningkatkan kesiapan produksinya jika memasarkan produknya lewat aplikasi daring.

"Tetapi ingat, kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10.000. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap. Jadi harus mempersiapkan diri kalau ordernya banyak. Saya kira bagus bisa masuk ke pasar-pasar online,” ujar Jokowi.

Cerita serupa datang dari Ngadimin, seorang penjual mi ayam asal Bojonegoro yang juga berhasil meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan aplikasi daring. Ngadimin menuturkan bahwa ia juga mendapatkan omzet antara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per harinya dan 90% di antaranya dihasilkan dari pesanan lewat aplikasi daring.

"Omzet sekitar 500 ribu sampai 1 juta. Alhamdulillah berkat online. Justru omzet saya 90% itu online," ungkap Amin saat berdialog dengan Presiden Jokowi.

BACA JUGA

Jokowi langsung menanggapi pernyataan Ngadimin, untuk sekali lagi berhati-hati menjual produk makanan dalam platform digital atau online. Rasa dan kemasan dari produk harus enak dan bagus, juga kecepatan pengiriman menjadi salah satu hal yang menentukan kepuasan pembeli.

"Hati-hati yang berjualan makanan sekali lagi, gunakan yang namanya platform online. Gunakan. Contoh Pak Amin tadi. Kalau barangnya bagus, rasanya enak, packaging-nya bagus, menjual lewat online itu adalah paling cepat. Apalagi yang dijual ini barangnya khas, punya karakter, seperti tadi cemilan khas Minang. Hal-hal seperti itu yang menjadi pembeda, ada diferensiasinya, itu yang akan cepat," terang Jokowi.

BACA JUGA

Kepada Jokowi, Ngadimin juga bercerita adanya berbagai platform daring tersebut membuatnya tidak perlu memiliki kios di lokasi yang strategis untuk berjualan. Saat memulai usahanya, Amin berjualan mi ayam dari rumah yang ia sewa.

"Awal usaha kan waktu pandemi dua tahun yang lalu, saya awal-awal mikir kalau untuk usaha itu susah karena harus sewa tempat yang strategis itu kan mahal. Berkat ada online Grab, saya jualnya hanya dikontrakan saja, awal buka di kontrakan, begitu peminatnya bagus alhamdulillah akhirnya sekarang bisa sewa kios walaupun kecil. Itu pun 90 persen (pesanan) masih online semua," tutur Ngadimin.

"Ya bagus. Semuanya dimulai dari kecil dan kalau sudah pasarnya terbuka akan menjadi masuk ke menengah, masuk ke besar. Semuanya pasti dimulai dari hal-hal yang kecil," kata Jokowi menanggapi Ngadimin.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages